Ribuan umat Islam, Yahudi dan Kristen berpawai bersama di Brussels pada hari Minggu, 15 Maret lalu dan mengirimkan pesan persatuan antar agama dan mempromosikan perdamaian di masyarakat Belgia.
“Kita semua harus melakukan sesuatu untuk menghentikan radikalisasi kaum muda, baik itu melalui indoktrinasi oleh imam tertentu, indoktrinasi oleh para imam atau indoktrinasi dalam penjara, karena sebagian besar hal itu berasal dari penjara,” ujar Noureddine Smaili, Presiden Eksekutif Muslim Belgia seperti dikutip oleh Euro News.
“Jadi kita semua harus mencoba untuk memastikan bahwa pengawasan para anak muda harus bisa lebih baik,” tambahnya.
Smaili berbicara di depan lima ribu orang dari kelompok agama berbeda yang berpawai di Brussels untuk mengirim pesan perdamaian.
Berjalan beriringan melalui jalanan kota Brussels, massa mengecam munculnya kekerasan, khususnya di Timur Tengah serta serangan di Paris, Copenhagen dan kota-kota Barat lainnya.
Pawai itu juga menjadin simbol persatuan antara semua agama menolak kekerasan yang dilakukan oleh beberapa kelompok atas nama agama.
“Ini sangat penting untuk menunjukkan solidaritas dan untuk menyampaikan pesan kepada semua negara, terutama negara-negara Arab, sehingga hidup bersama bisa dipraktekkan di seluruh dunia,” ujar Simon Najm, Presiden komite dukungan bagi orang Kristen Timur.
Presiden Dewan Pusat Yahudi Belgia, Julien Klener juga berbagi pendapat yang sama.
Pawai itu datang satu hari setelah sekitar 1.000 Muslim, Yahudi dan Kristen membentuk rantai manusia di sekitar rumah ibadat Copenhagen, di mana seorang penjaga keamanan tewas bulan lalu.
Sebelumnya pada bulan Februari, satu perisai manusia Muslim dibentuk di sekitar sinagoga Oslo.
Perisai manusia ini dihadiri oleh lebih dari 1000 Muslim Norwegia yang berbondong-bondong ke sinagog Oslo, sebagai perlindungan simbolis bagi komunitas Yahudi di negara Skandinavia tersebut.[af/onislam]