ChanelMuslim.com- Bersolek wajah itu perlu. Karena Allah itu indah dan menyukai keindahan. Tapi, hati juga butuh perawatan dan keindahan.
Umumnya wanita, yang sudah menikah apalagi yang belum, selalu ingin menjaga perawatan kecantikan wajahnya. Wajahnya dihaluskan, dipoles, dan dirawat kesehatan dan kecantikannya.
Hal itu bagus-bagus saja. Karena muslimah memang harus tampil baik dan cantik.
Namun begitu, jangan hanya wajah dan tampilan luar. Hati pun butuh perawatan yang optimal. Hal ini agar yang cantik dan baik bukan hanya luarnya sajja, “dalam”nya pun begitu.
Ada beberapa alasan kenapa harus juga menjaga kecantikan hati.
Pertama, kecantikan wajah yang alami merupakan cerminan dari dalam hati.
Bisa saja orang mengatur tampilan luar sedemikian rupa sehingga orang menilainya cantik dan menarik. Tapi, jangan lupa, tidak semua bisa terkecoh dengan cerminan hati yang ditutup-tutupi.
Contoh, orang yang sedang stress, sulit menutupi penampilannya seindah yang ia mampu. Selalu ada celah yang bisa terlihat kalau dirinya memang tidak baik-baik saja. Terutama kesehatan hatinya.
Hal itu mungkin akan terlihat melalui luapan emosi yang tiba-tiba. Mungkin juga dari warna wajah yang sulit disembunyikan: seperti murung, sedih, bingung, dan lainnya.
Hati yang sehat, tulus, dan bersih akan memberikan cerminan positif alami melalui wajah. Senyumnya begitu lepas dan tidak terkesan dibuat-buat.
Kedua, kebahagiaan itu selalu bersumber dari dalam hati.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal darah. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh keadaan jasadnya. Dan apabila ia buruk, buruk pula seluruh keadaan jasadnya. Segumpal darah itu bernama hati.”
Hati yang sehat adalah hati yang disiram dengan iman yang memadai. Ia mengenal siapa Allah, memahami seperti apa takdir itu, dan selalu ikhlas dengan ketentuan Allah.
Qadarullah, wamaa syaa-a, fa’ala. Allah telah mentakdirkan. Apa saja yang Allah kehendaki, maka terlaksanalah. Ia pun ridha dengan segala yang Allah takdirkan.
Keridhaan itulah yang menjadikan hati menjadi tenang. Apa pun kenyataan hidupnya. Dan dari situlah, kebahagiaan hatinya menjadi lebih permanen.
Ketiga, merias hati itu dengan zikrullah.
Seorang mukmin itu, termasuk para muslimah, akan merasakan ketenangan hati melalui zikrullah. Dan Allah menegaskan itu bahwa hanya dengan zikrullah hati akan menjadi tenang.
“(Yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. 13: 28)
Zikrullah dilakukan dengan waktu khusus agar tidak menjadi sekadar atau sambilan. Misalnya, saat shalat malam, dan setiap habis shalat fardhu.
Jadi, sebelum merepotkan diri untuk merias wajah dan pempilan luar, rias dulu hati kita. Hal ini agar yang terlihat cantik dari luar, benar-benar cerminan asli dari kecantikan yang di dalam. [Mh]