ChanelMuslim.com- Sepertinya geliat ajang kampanye Pilpres sudah berlangsung. Namun begitu, Anies larang pengidolanya untuk “azan” sebelum waktunya.
Ada yang menarik di gelaran MotoGP Mandalika, Lombok. Saat berkunjung ke Mandalika, Anies datang satu hari sebelum acara. Sekitar jam lima sore waktu Lombok ia tiba.
Setiba di tanah seribu satu masjid ini, Anies menyempatkan diri mampir ke masjid untuk shalat Magrib. Masjid megah yang dikunjungi Anies itu Hubbul Wathon, atau cinta tanah air.
Sebagian jamaah yang sedang mengambil wudhu terperangah manakala di sampingnya ada sosok yang tak disangkanya. Anies pun mengucapkan salam kepada mereka. Dan sontak saja, mereka berebutan menyalami Anies.
Bahkan, sebagian jamaah shalat Magrib yang sudah hampir di dalam masjid pun ikutan ke halaman untuk menyalami Anies. “Kita shalat dulu, ya,” ucap salah seorang yang mendampingi Anies.
Jamaah shalat Magrib yang sudah siap akan menunaikan shalat memberikan jalan untuk Gubernur DKI ini untuk berada di shaf terdepan. Dan shalat pun dimulai.
Setelah shalat dan zikir rampung, seorang tokoh masyarakat langsung menghampiri Anies. Ia atas nama jamaah shalat Magrib mempersilahkan Anies menyampaikan kuliah tujuh menit atau Kultum.
Jamaah yang semula mengerubungi Anies pun perlahan mau duduk tertib untuk mendengarkan kultum.
Dalam kultumnya, Anies menyanjung nama masjid yang artinya cinta tanah air. Ia berharap nama ini sebagai doa agar para jamaah masjid merupakan orang-orang yang mencintai tanah airnya.
“Saya menyarankan kita jangan azan dulu. Karena waktu memang belum masuk,” ucap Anies yang disambut keriuhan jamaah. Sepertinya mereka memahami bahasa kiasan Anies. Ada juga jamaah yang berteriak, Anies 2024!
“Karena kalau kita azan sebelum waktunya, nanti orang mengira kita sedang ada lomba azan,” lanjut Anies yang disambut senyum para jamaah.
Seusai kultum, Anies pun mengatur jamaah untuk foto bareng secara bergantian. Sesekali panitia mengingatkan jamaah untuk tetap tertib karena antusiasme mereka.
Keesokan harinya, saat jalan kaki menuju sirkuit Mandalika, antusiasme warga yang ingin foto bareng dengan Anies pun terjadi. Laki, perempuan, bapak dan emak-emak berebutan untuk foto bareng. Tidak sedikit di antara mereka yang mencium tangan Anies.
Inilah sebuah geliat dari konstestasi yang sepertinya sudah dimulai. Anies sepertinya memahami betul makna respon warga Lombok saat kehadirannya di tengah-tengah mereka.
Bisa dibilang, Lombok merupakan representasi dari komunitas umat Islam di tanah air. Mereka begitu haus dengan sosok pemimpin muslim yang mencerminkan kesolehan, kejujuran, dan kompetensi yang mumpuni.
Dan kehausan itu kian mendahaga manakala para pemimpin saat ini disinyalir masih memainkan irama stereotif tentang Islamofobia.
“Ya, ‘azan’ memang belum boleh dikumandangkan kalau belum masuk waktu. Tapi, lantunan tarhim dan shalawat kan boleh-boleh saja,” pungkas Anies yang disambut riuh para jamaah Masjid Hubbul Wathon Lombok. [Mh]