BERAGAM makanan khas Makassar memiliki cita rasa yang unik, memadukan rempah-rempah lokal dan bahan-bahan berkualitas.
Jika kamu berkesempatan mengunjungi Makassar, pastikan cicipi makanan berikut ini:
Coto Makassar
Coto Makassar merupakan sajian berkuah yang menggunakan daging sapi dan jeroan sebagai bahan utama. Hidangan ini diolah dengan berbagai rempah pilihan seperti ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan serai yang dihaluskan hingga menghasilkan bumbu yang kaya rasa.
Proses pembuatan Coto Makassar memerlukan waktu yang cukup lama, dimulai dari merebus daging dan jeroan hingga empuk, kemudian memasak bumbu halus hingga matang sempurna.
Kuah yang dihasilkan memiliki warna kecokelatan dengan minyak rempah yang mengambang di permukaan, menandakan kematangan yang sempurna.
Hidangan ini biasanya disajikan bersama burasa (ketupat khas Makassar) dan taburan bawang goreng. Harga satu porsi Coto Makassar berkisar antara Rp25.000 hingga Rp40.000, tergantung lokasi dan porsi yang dipilih.
Kamu bisa mencicipinya di warung-warung coto legendaris seperti Coto Nusantara atau Coto Ranggong yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu.
Baca juga: Lima Kuliner Khas Pati yang Wajib Kamu Coba
Kumpulan Makanan Khas Makassar yang Wajib Kamu Coba
Pisang Ijo
Pisang Ijo adalah dessert legendaris Makassar yang terbuat dari pisang raja yang dibungkus dengan adonan tepung berwarna hijau. Warna hijau alami didapatkan dari jus daun suji dan daun pandan yang dicampur dengan tepung beras, tepung terigu, dan santan.
Proses pembuatannya cukup unik, dimana pisang raja yang sudah matang dibungkus dengan adonan tepung hijau, kemudian dikukus hingga matang. Setelah matang, pisang ijo dipotong dan disajikan dengan saus berbahan dasar santan dan sirup merah, serta es serut untuk menyegarkan.
Di Makassar, Pisang Ijo biasa dihidangkan sebagai menu berbuka puasa atau camilan sore. Harganya terjangkau, berkisar antara Rp15.000 hingga Rp25.000 per porsi. Tempat populer untuk mencicipi dessert ini adalah di kawasan Pantai Losari atau toko-toko kue tradisional di pusat kota.
Jalangkote
Jalangkote adalah kudapan gurih berbentuk setengah lingkaran dengan isian yang khas. Kulit tipis dan renyahnya terbuat dari tepung terigu yang diuleni dengan telur, mentega, dan garam hingga kalis, kemudian dibentuk dan diisi dengan campuran sayuran dan protein.
Keistimewaan Jalangkote terletak pada isiannya yang terdiri dari wortel, kentang, bihun, telur rebus, dan kadang ditambah ayam cincang.
Semua bahan ini dibumbui dengan rempah-rempah seperti merica, bawang putih, dan daun bawang yang memberikan rasa gurih dan aroma yang menggugah selera.
Jalangkote biasanya disajikan dengan cuka pedas khas yang memberikan sentuhan asam dan pedas yang menyegarkan.
Harga per buahnya berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000, dan biasanya dijual dalam bentuk box berisi 10-20 buah. Kamu bisa menemukannya di pasar tradisional, pinggir jalan, atau toko oleh-oleh di Makassar.
Sarabba
Sarabba adalah minuman tradisional hangat yang menyehatkan, terbuat dari perpaduan jahe, gula aren, dan telur ayam kampung. Minuman ini sangat populer terutama di musim hujan atau malam hari karena efek menghangatkannya.
Pembuatan Sarabba dimulai dengan merebus jahe bersama gula aren hingga menghasilkan air jahe yang kental dan beraroma.
Kemudian ditambahkan kuning telur ayam kampung yang dikocok hingga mengembang, dan diberi sedikit merica bubuk untuk menambah kehangatan. Santan segar kadang ditambahkan untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
Satu gelas Sarabba biasanya dijual dengan harga Rp8.000 hingga Rp15.000. Minuman ini bisa ditemukan di warung-warung kopi tradisional, pasar malam, atau pedagang kaki lima di berbagai sudut kota Makassar.
Barongko
Barongko adalah kue tradisional berbahan dasar pisang raja yang dibungkus daun pisang. Selain pisang, bahan utama pembuatannya meliputi telur, santan, gula pasir, dan sedikit vanili untuk aroma.
Pembuatan Barongko memerlukan ketelitian dalam menghaluskan pisang dan mencampurnya dengan telur dan santan hingga rata. Adonan kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Proses pengukusan yang tepat menghasilkan tekstur yang lembut dan padat.
Satu buah Barongko biasanya dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp8.000, atau Rp50.000 hingga Rp70.000 per kotak berisi 10 buah.
Kamu bisa membelinya di toko oleh-oleh atau pasar tradisional di Makassar, dan kue ini bisa bertahan hingga 3 hari dalam suhu ruang.
Sop Saudara
Sop Saudara adalah hidangan berkuah yang kaya rempah dengan bahan utama daging sapi dan jeroan. Berbeda dengan sop pada umumnya, kuah Sop Saudara lebih pekat dan memiliki rasa rempah yang lebih kuat.
Pembuatannya melibatkan berbagai bumbu dan rempah seperti jahe, lengkuas, serai, kayu manis, cengkeh, dan kapulaga yang dimasak bersama daging sapi hingga empuk.
Jeroan yang digunakan biasanya meliputi babat, usus, dan paru yang direbus terpisah untuk menghilangkan aroma tidak sedap.
Harga satu porsi Sop Saudara berkisar antara Rp35.000 hingga Rp50.000, biasanya disajikan dengan nasi putih atau ketupat. Tempat terbaik untuk mencicipinya adalah di warung-warung tradisional di sekitar Karebosi atau Jalan Andalas.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Burasa
Burasa adalah makanan khas Makassar yang mirip dengan lontong tetapi memiliki cita rasa yang berbeda.
Bahan utamanya adalah beras yang dimasak dengan santan kental, memberikan rasa gurih yang khas. Burasa sering menjadi pendamping untuk hidangan berkuah seperti coto atau pallubasa.
Proses pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu. Beras dicuci bersih kemudian dimasak setengah matang dengan santan dan sedikit garam.
Setelah itu, nasi setengah matang dibungkus dengan daun pisang dalam bentuk pipih persegi dan diikat rapat. Bungkusan ini kemudian dikukus kembali hingga benar-benar matang, biasanya memakan waktu 3-4 jam.
Di Makassar, Burasa dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp8.000 per buah, atau Rp50.000 untuk satu ikat yang berisi 10 buah. Kamu bisa menemukannya di warung-warung yang menjual coto atau pallubasa, atau di pasar tradisional pada pagi hari. [Din]