ChanelMuslim.com – Ada 3 type istri dalam Al-Qur’an
1. Yang diceritakan Allah dalam surat Ali ‘Imran tentang keluarga ‘Imran adalah penggambaran tentang keluarga teladan. Suami dan istri berada dalam satu visi, gerak dan langkah membangun keluarga untuk mencapai tujuan meraih ridla Allah.
Dari keluarga ‘Imran lahir sebaik-baik generasi yaitu : Maryam ( yang disebutkan oleh Rasulullah saw sebagai satu diantara empat wanita penghulu surga ), beberapa Nabi dan Rasul Allah.
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat ( di masa mereka masing-masing).” (QS Ali ‘Imran {3} : 33).
“(Ingatlah) ketika isteri ‘Imran berkata : “ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
( QS Ali ‘Imran {3} : 35 ).
Istri ‘Imran merupakan seorang muslimah yang memiliki prinsip dan jati diri. Isteri yang salihah, seorang ibu yang memiliki visi dalam pendidikan anak. Visi menjadi motivasi dan landasan seseorang dalam menjalani kehidupan.
2. Kisah tentang Nabi Nuh alaihi salam dan Nabi Luth alaihi salam Keduanya adalah manusia pilihan Allah sebagai Nabi dan Rasul, namun istri mereka ingkar dan melakukan maksiat kepada Allah.
” Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan hamba-hamba Kami, lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya. Maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya ) “Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)..” ( QS at-Tahrimn {66} : 10).
Isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth merupakan contoh isteri yang khianat kepada suaminya. Suami mengajak taat kepada Allah namun mereka membangkang. Anak Nabi Nuh alaihi salam mengikuti jejak ibunya keluar dari keluarga dakwah yang sedang dibangun oleh ayahandanya.
3. Kisah Asiyah binti Muzahim adalah kisah tentang ketaatan seorang istri kepada Allah diatas kecintaan kepada suami.
Fir’aun adalah seorang raja diraja yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Ia memerintahkan seluruh rakyat Mesir termasuk istrinya untuk menyembah kepadanya.
Namun Asiyah memiliki prinsip. Meski Fir’aun sebagai seorang suami harus ditaati, tidak berarti ajakan berbuat maksiat juga harus ditaati. Asiyah memilih menyembah Allah. Akibatnya Asiyah menerima perlakuan yang kejam dari suaminya sendiri. Asiyah dicambuk hingga mati.
Dalam sebuah riwayat diceritakan : ketika Asiyah sedang dicambuk oleh Fir’aun, tampak wajah Asiyah tersenyum. Ia melihat gambaran temtang keindahan surga.
” Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata : “Ya Tuhanku , bangunkanlah untukku sebuah rumah di dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkan aku dari kaum yang zhalim.”
( QS at-Tahrim { 66 } : 11).
Ibrah
Hidayah (petunjuk) adalah milik Allah. Alah akan memberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Ketika hidayah ini hinggap dalam hati , genggam kuat jangan biarkan ia hilang ditelan zaman. Kelak di akhirat seseorang menghadap kepada Allah ‘nafsi-nafsi’ (masing-masing).
Janganlah kecintaan seorang istri kepada suami menyebabkan seorang istri tidak memiliki sikap dalam memilih antara kebenaran dan kebatilan. Jika suami mengajak kepada perbuatan mungkar, nasihatilah. Jangan diikuti. Mohonlah kepada Allah agar suami diberi hidayah.
Demikian pula sebaliknya kecintaan seorang suami kepada isteri jangan sampai menyebabkan suami lalai dari mengingat Allah.
Muslimah sejati memiliki kelurusan dalam sifat, sikap dan amal. Idealnya adalah suami istri bahagia bersama di dunia dan di akhirat.
Muslimah da’iyah memahami bagaimana bergaul dengan suami dan anak-anaknya. Ia tetap menghormati suami dan teguh memegang prinsip. Ia tidak akan mencederai janji kepada Allah untuk melakukan kebaikan dan tidak merusak barisan dakwah dimana ia mendapatkan kehormatan bersamanya.
Jadilah bagian yang menguatkan kecintaan kepada Allah. Sebarkan kasih sayang. Semoga Allah menurunkan kasih sayang-Nya kepada muslimah meraih kehormatan di dunia dan akhirat.
Wallahu a’lam bisshawwab.
@wirianingsih
#RamadhanKariim
#TadabburAlQur’an
#RamadhanBulanPembinaanKeluarga
Catatan Ustazah Wiwi Wirianingsih di akun Facebook pada 16 Mei 2018 Pukul 06.27