CANTIK itu Elok Adab dan Tinggi Ilmu Oleh Ustadzah Wiwi Wirianingsih
Yang berwajah cantik, ini ciptaan Allah. Yang tidak berwajah cantik, ini juga ciptaan Allah. Lalu? Yang cantik tidak boleh sombong. Bangga seolah-olah kecantikan itu hasil usahanya. Lalu berbuat sesuka hati.
Yang tidak cantik, janganlah minder, tidak percaya diri. Lalu melakukan berbagai cara hingga operasi mengubah wajah asli.
Sadarlah bahwa Allah yang menciptakan manusia dalam rahim ibunya sesuai kehendakNya.
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Ali Imran: 6)
Baca Juga: Daun Kemangi untuk Kecantikan Kulit Wajah
Cantik Itu Elok Adab dan Tinggi Ilmu
Keberadaan manusia di dunia ini merupakan kehendak Allah. Tujuannya adalah untuk beribadah kepadaNya. Adapun rupa-rupa bentuk manusia justru sebagai bukti akan kekuasaan Allah. Seharusnya kecantikan bagi seseorang menjadikan ia bersyukur dan patuh pada kehendak sang Maha Pencipta.
Sungguh beruntung mereka yang diberi anugrah cantik. Tidak pernah meminta untuk lahir ke dunia apalagi dianugerahi bentuk sempurna. Suka atau tidak suka ia menikmati kehidupan di dunia ini.
Ingatlah, yang cantik dan yang tidak cantik kelak akan tua dan punah kembali ke tanah. Lalu apa yang akan dibanggakan? Demikianlah Islam menuntun kita agar tidak salah jalan. Sembahlah Allah Tuhan yang menciptakanmu dan berbuat baiklah kepada orang lain.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman.. Rukuklah, sujudlah dan sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung.” (QS Al-Hajj 77)
Amal inilah yang akan menyelamatkan perjalanan abadi manusia pasca kematian.
“Kecantikan seseorang terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu,” demikian wasiat Buya Hamka.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Yaa Tuhan kami.. kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS Al-A’raf 23)