KEZALIMAN memusnahkan kebahagiaan. Suami atau istri yang melakukan kezaliman terhadap pasangannya maka rumah tangga akan diselimuti kesedihan, kekecewaan, ketakutan serta jauh dari kebahagiaan dan kenyamanan.
Saat keluarga sudah seperti itu maka hilanglah keberkahan dan rumah tangga menjadi guncang. Pantaslah Islam mengharamkan perbuatan zalim kepada siapa pun sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi:
يا عبادى اني حرمت الظلم على نفسى وجعلته بينكم محرما فلا تظالموا . رواه مسلم
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman kepada diri-Ku, dan Aku menjadikan kezaliman itu diharamkan kepada kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.” (HR. Muslim)
Baca juga: Lihatlah Orang yang Berada di Bawahmu
Menjaga dari kezaliman
Suami istri itu harus bisa saling menjaga perasaan nyaman, tenang dan bahagia. Terutama terhadap pasangannya agar mereka bisa saling meridhai hidup bersama dalam suka dan duka.
Rasulullah telah mengingatkan dalam khutbah haji wada’ di Arafah kepada umatnya. Bahwa darah dan harta serta kehormatan yang dimiliki suami atau istri sangat mulia di sisi Allah. Seperti kemuliaan hari Arafah, bulan Dzulhijjah serta kota Mekah.
Karena itu, suami istri harus bisa saling menghormati dan menjaga perasaan, pikiran dan perilaku, serta hak-hak pasangan agar tidak terzalimi. Rasulullah bersabda:
ان دماءكم واموالكم حرام عليكم كحرمة يومكم هذا فى شهركم هذا فى بلدكم هذا
“Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian adalah haram ( mulia ) di antara sesama kalian sebagaimana haramnya hari ini, haramnya bulan ini di negeri kalian ini.” (HR. Muslim)
Suami istri harus bisa menjauhi perbuatan zalim agar bisa menjaga kebahagiaan keluarga serta bisa mempertahankan keimanan. Sehingga yang ditampilkan hanya kebaikan untuk pasangan.
Dalam haji wada’ juga Rasulullah bersabda: “Maukah kalian aku kabarkan tentang ciri seorang mukmin? Yaitu orang yang orang lain merasa aman dari gangguannya terhadap harta dan jiwanya. Dan muslim adalah orang yang orang lain merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya, dan mujahid adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah. Dan muhajir adalah orang yang meninggalkan perbuatan salah dan dosa.” (HR. Ahmad)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak.
Ustazah Aan juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Quran. Selain itu ustazah Aan Rohanah juga aktif mengisi Kajian Online terutama berkaitan dengan Pendidikan Keluarga dan Anak.
Bahkan di akhir tahun 2020, Ustazah Aan meluncurkan 4 seri buku Kiat Sukses Membangun Keluarga Sakinah dan Mendidik Anak Unggul.
[Wnd]