MARI kita belajar tentang kebahagiaan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Seperti diketahui, mereka adalah ayah dan anak. Kita bisa perhatikan ayat berikut.
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا دَاوُۥدَ وَسُلَيۡمَٰنَ عِلۡمٗاۖ وَقَالَا ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي فَضَّلَنَا عَلَىٰ كَثِيرٖ مِّنۡ عِبَادِهِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”
(QS. Surat An-Naml, Ayat 15).
Mentadabburi ayat ini, jadi membayangkan bagaimana bahagianya Ayah dan Anak. Keduanya menjadi Nabi.
Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, keduanya hamba yang taat, pandai bersyukur dan memiliki ilmu. Nabi Daud selalu bertasbih pada pagi dan petang hari bersama gunung gunung dan burung-burung. Indahnya.
فَفَهَّمۡنَٰهَا سُلَيۡمَٰنَۚ وَكُلًّا ءَاتَيۡنَا حُكۡمٗا وَعِلۡمٗاۚ وَسَخَّرۡنَا مَعَ دَاوُۥدَ ٱلۡجِبَالَ يُسَبِّحۡنَ وَٱلطَّيۡرَۚ وَكُنَّا فَٰعِلِينَ
Dan Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat); dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukannya.
(QS. Surat Al-Anbiya’, Ayat 79).
[Cms]
Catatan Ustazah Kingkin Anida di akun facebooknya.