DOA perjalanan mudik agar senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mudik merupakan budaya yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Berkumpul bersama keluarga tersayang, baik keluarga inti dan keluarga besar di hari raya ataupun waktu liburan.
Memiliki rasa tersendiri jika berkumpul bersama keluarga, sambil bercengkrama dan mengingat momen hari raya di tahun-tahun sebelumnya.
Istilah ini konon berasal dari bahasa Jawa, yakni “mulih dhisik” artinya “pulang ke desa”.
Pada awalnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan pergerakan penduduk yang bekerja di kota-kota besar kembali ke kampung halaman pada saat liburan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tentunya sebagai umat Islam, dalam perjalanan mudik kita mengharapkan ridho dan keselamatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Selain itu agar tidak hanya mendapatkan lelah dalam perjalanan, tapi juga sebagai ibadah kebaikan karena zikir dalam mengingat Allah diperjalanan.
Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi Anak Rewel saat Perjalanan Mudik
Doa Perjalanan Mudik Agar Senantiasa dalam Lindungan Allah
Dikutip dari nu.or.id, pada prinsipnya kita dianjurkan untuk selalu berzikir mengucapkan kalimat thayyibah (kalimat-kalimat mulia) apapun dalam kondisi apapun.
Kalimat mulia mana saja baik-baik saja untuk dibaca. Tetapi pada perjalanan mudik dalam konteks akhir Ramadan, kita dianjurkan untuk memperbanyak baca Surat Al-Ikhlas.
Pembacaan surat ini merupakan amalan salah seorang sahabat yang diafirmasi oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam atau disebut sebagai sunah taqririyyah.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4
Katakanlah, Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.
Riwayat Ibnu Sinni dan Al-Baihaqi menceritakan bagaimana Rasulullah SAW ketika berperang di Tabuk diminta pulang kampung ke Madinah demi menshalatkan jenazah salah seorang sahabatnya, Muawiyah.
Ia bercerita bahwa Jibril mendatangi Rasulullah ketika beliau di Tabuk.
“Wahai Muhammad, saksikanlah shalat jenazah Muawiyah bin Muawiyah Al-Muzani (di Madinah),” kata Jibril. Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk).
Sementara Jibril turun bersama 70.000 malaikat. Jibril menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah.
Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat Kota Mekkah dan Madinah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersama Jibril dan ribuan malaikat kemudian menshalatkan jenazah Muawiyah.
Setelah selesai, Rasulullah bertanya, “Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?”
“Muawiyah lazim membaca Surat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki,” jawab Jibril.[Sdz]