UMROH merupakan salah satu proses tarbiyah yang mengajarkan dan membentuk nilai luhur dalam kehidupan seorang muslim.
Seorang muslim yang cerdas akan berusaha mencermati nilai dan norma tersebut serta berupaya dengan gigih untuk merefleksikannya dalam kehidupan.
Beberapa nilai yang ditanamkan oleh ibadah umroh bagi kaum muslimin sebagai berikut:
Pertama, umroh membina kaum muslimin untuk menjadi pribadi yang tangguh dalam keimanan dan tauhid. Kalimah Talbiyah yang dikumandangkan saat berihram adalah esensi dari tauhid dan inti dari keimanan kepada Allah.
Kalimat Talbiyah memiliki makna yang sangat agung dan akan mengoreskan pengaruh yang sangat dalam bagi yang mencermatinya.
Baca juga: Memahami Dalil dan Keutamaan Umroh: Perjalanan Spiritual dan Pintu Menuju Pahala
Refleksi Umroh Dalam Kehidupan
Kedua, tawaf adalah cerminan kepatuhan dan ketundukan kepada Allah. Proses mengitari Ka’bah 7 kali tanpa mengetahui hikmah dibaliknya merupakan tanda ketaatan dan keimanan kepada Allah.
Hal ini mengajarkan sifat muslim sejati ketika dihadapkan pada perintah dan larangan dari Allah, hendaknya ia patuh dan taat pada perintah dan larangan tersebut.
Ketiga, putihnya pakaian ihram hendaknya mengingatkan kita akan pentingnya kesucian hati dari kegelapan syirik dan kekelaman amalan yang tidak memiliki dasar dalam syariah.
Menyadarkan kita akan pentingnya kebersihan lisan dari ucapan kotor dan keji serta kemunian akhlak dan sikap kita dari tabiat yang tercela.
Warna putih merupakan warna kain kafan yang akan menyelimuti kita ketika wafat.
Pakaian ihram seharusnya mengkondisikan untuk memperbanyak mengingat kematian yang akan lebih mengokohkan keimanan dan menguatkan ketakwaan.
Keempat, proses Sa’i antara dua bukit Shafa dan Marwah adalah napak tilas peri kehidupan ibunda Nabil Ismail ketika mencari air untuk sang putra tercinta.
Sa’i bukan bentuk nostalgia dengan sejarah, namun ibadah ini mendiktekan sebuah pelajaran kepada seorang muslim yang ingin menggapai tinggi cita-citanya.
Sikap gigih dan pantang menyerah dalam merealisasikan cita-cita yang tinggi, dapat disempurnakan dengan hiasan tawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. [Din]