BERMALAM di Muzdalifah ketika setelah menjalankan wukuf yang diantarkan dengan menggunakan bus. Beberapa kondisi di alam terbuka dengan suhu yang dingin dan angin yang cukup kencang, tanpa adanya tenda.
Bermalam di Muzdalifah memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap Jemaah. Di tempat yang sederhana ini, tanpa tenda atau perlindungan mewah, Jemaah tidur di bawah langit terbuka, menghadap langsung ke ciptaan Allah yang agung.
Baca juga: Energi Daya Tarik Kabah, Pengalaman Spiritual Saat Berumroh
Bermalam di Muzdalifah untuk Melihat Kebesaran Allah
Disitulah bisa melihat banyaknya Jemaah dengan menggunakan baju ihrom dan mencari kerikil untuk melempar jumroh selama tiga hari berikutnya.
Dalam kondisi dingin tanpa pemasukan makanan menyebabkan banyak Jemaah Indonesia yang pingsan atau lemah hingga sakit.
Dalam kondisi seperti ini kita cuma bisa berdoa agar Allah memberikan kesehatan dan kekuatan agar dapat menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya.
Menjelang pagi hari Jemaah diminta mengantri untuk menuju ke Mina dengan bus. Pada saat itulah banyak Jemaah yang terpisah antara anak dan orang tua atau diantara suami istri.
Hal itu disebabkan karena banyaknya tenda-tenda yang bentuknya sama sehingga kesulitan dalam mencari tenda. Bermalam di Muzdalifah adalah momen untuk menyaksikan kebesaran Allah dalam bentuk yang paling nyata.
Di tengah jutaan manusia yang beribadah, kita melihat betapa besar dan luasnya rahmat serta kasih sayang Allah. Pengalaman ini mempertegas keyakinan bahwa Allah Maha Besar dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jemaah yang bermalam di sana akan membawa pulang pelajaran berharga, yaitu pentingnya ketundukan, kebersamaan dan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Bermalam di Muzdalifah bukan hanya tentang menjalankan ritual, tetapi juga tentang menyaksikan dan meresapi kebesaran Allah yang Maha Kuasa. [Din]