ChanelMuslim.com – Si kecil sedang lucu-lucunya ya Bund. Pada periode 18 sampai 24 bulan si kecil sedang dalam tahapan perkembangan bahasa. Periode ini adalah periode emas untuk para Bunda dan Ayah memberinya stimulasi bicara. Berikut ini penjelasan mengenai perkembangan bahasa anak, cara stimulasi, dan tipsnya dari dr. Citra SpA, IBCLC, MKes:
Komunikasi tidak hanya lewat kata. Anak kecil menunjuk, melakukan kontak mata, dan menggunakan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan kepada kita. Tangisan anak juga salah satu bentuk komunikasih bayi.
Perkembangan bahasa anak berkiatan dengan bermain. Periode ketika anak-anak mulai menghasilkan kata-kata pertama mereka, biasanya sekitar 12 hingga 13 bulan, juga merupakan waktu yang sama ketika permainan simbolik berkembang.
Baca Juga: Stimulasi Perkembangan Otak Si Kecil
Stimulasi Bicara Anak dengan Menyenangkan
Permainan simbolis itu seperti seorang anak yang memegang pisang di telinganya dan berpura-pura bahwa itu adalah telepon.
Bunda dan Ayah bisa memanfaatkan banyak momen anak belajar bicara dan bahasa antara lain:
- Bermain, misalnya bermain peran pura-pura menjadi, bermain puzzle, tangkap-sembunyikan mainan, dan sebagainya.
- Di sela rutinitas harian, misalnya saat menggantikan pakaian anak.
- Bernyanyi bersama lagu favorit, tebak lirik lagu (misalnya, anak suka bagian apa, lalu pause bagaian tersebut, motivasi anak untuk melanjukan lirik lagunya) dan lain-lain.
- Bercerita, salah satu yang dapat dilakukan orang tua, baik mengarang sendiri ataupun membaca buku cerita.
Strategi dalam meningkatkan keterampilan bahasa anak-anak, tujuannya harus selalu membantu mereka mencapai tingkat kerumitan, contohnya: jika anak bicara 1 kata, maka tanggapi dengan 2 kata atau lebih. Selain itu lakukan stimulasi dalam situasi yang menyenangkan.
Tips Stimulasi
Imitasikan/tirukan. Jika anak mulai babbling, maka tirukanlah apa yang anak katakan, buat permainan suara misalnya membunyikan sendok.
Tirukan kata-kata anak, suara, tingkahnya untuk menandakan anak didengar dan Bunda mengerti maksudnya anak, dengan begitu akan memicu anak semakin juga menirukan kata-kata dari Bunda yang lebih kompleks.
Terjemahkan. Saat anak menunjuk apel misalnya, tanggapi dengan kalimat “kamu menunjuk apel, kamu mau apel ya nak!”. Anak menunjukkan caranya berkomunikasi.
Perkaya kosa kata dan perbaiki yang masih belum sempurna. Misalnya saat anak berkata “apel hijau”, tanggapi dengan “ya, apel hijau itu manis” atau jika ada salah ucapan atau letak, maka perbaiki dengan halus.
Komentari dan deskripsikan. Lebih baik menemani anak bermain sambil bercerita tentang mainannya dibandingkan hanya menyuruh anak melakukan sesuatu saat bermain, contoh: “Adek mengendarai mobil merah mengelilingi lingkaran” (sambil bermain bersama)
Berikan respon dengan cepat. Berikan respon pada anak baik lewat kata atau gestur terhadap apa yang anak ingin katakan.
Berikan giliran. saat Bunda mengomentari sesuatu, biarkan anak juga membalas komunikasi tersebut lewat ucapan, gestur atau sekedat kontak mata.
Beri label. untuk benda-benda di rumah yang sebaiknya diberikan label agar anak belajar memahami.
Hindari menguji anak. Jika anak melakukan kesalahan saat bermain misalnya, hindari untuk menanyakan hal yang berkaitan dengan kesalahan tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari si anak stress, alihkan dengan cerita menyenangkan lainnya.
Puji anak dan beri penjelasan. Maksudnya, jangan hanya mengatakan “good job” melainkan “good job nak kamu sudah bisa membantu Bunda.” Katakan hal apa yang membuatnya dipuji.