ChanelMuslim.com – Menumbuhkan keberanian dan kemandirian pada anak sangat bergantung dari bagaimana cara orang tua mendidik mereka. Ucapan dan sikap orang tua kepada anak akan membentuk cara berfikir dan bertindaknya. Hingga hal tersebut berpengaruh pada keberanian dan kemandirian anak.
Dilansir dari Chai’s Play ada beberapa hal yang perlu dijaga dan diperhatikan oleh orang tua saat mendidik anak:
Hindari menilai usaha anak
Katakan “Kamu pasti bisa, nak!”
Ahli filsafat Aristoteles menyatakan bahwa keberanian merupakan kekuatan yang terbentuk ketika seseorang bersikap berani.
Jika orang tua berkata, “Kamu masih kecil, gak boleh begini”, “Kamu masih lemah. Sini, biar Bunda yang kerjain”, ucapan ini dapat menjatuhkan motivasi anak sebelum keberaniannya muncul.
Mau itu menang atau kalah, Anda harus selalu mendorong anak agar mau berusaha mencoba tantangan sendiri.
Baca juga: 9 Kiat Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Masjid
Menumbuhkan Keberanian dan Kemandirian Anak
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda
Katakan pada anak “Gak apa-apa kalau gagal, gak apa-apa kalau kamu tidak bisa.”
Agar anak tidak merasa frustasi, orangtua pada zaman sekarang biasanya cenderung mendorong anak agar setidaknya berhasil dalam melakukan hal yang mudah, ketimbang kalah dalam mengerjakan hal yang sulit.
Sehingga, anak tidak dapat memiliki pengalaman kalah. Sebagai orang tua, sebaiknya Anda terlebih dahulu menunjukkan bagaimana cara bersikap berani agar anak juga berani menghadapi kegagalan.
Ketimbang berkata “Kamu gak boleh ketinggalan dari teman-temanmu!”, lebih baik ucapkanlah “Gak apa-apa. Semua orang biasa melakukan kesalahan kok. Ayo, kita sama-sama coba lagi! Kalau coba lagi, artinya kamu sudah jadi anak yang berani!”
Jangan memiliki prasangka
Katakan kepada anak, “Kamu bisa melakukan apa saja!”
Anda mungkin tidak sadar bahwa Anda sering memiliki prasangka terhadap anak. Contohnya, berkata “Kamu kan nak cewek, harusnya kayak gini!”
Nilai yang tidak baik dapat tertanam pada diri anak jika Anda menegaskan bahwa “Kamu kan kakak pertama, makannya kamu harus begini!”.
Agar si kecil dapat tumbuh menjadi seseorang yang lebih besar, sebaiknya Anda tidak memaksakan anak untuk mengikuti standar yang ada. Biarkan anak berkembang sesuai dengan kemampuannya.
Selain itu, jika ada pihak lain yang berkata seperti ini kepada anak Anda, sebaiknya ajarkan cara agar ia dapat menghadapinya dengan logis.
Anggaplah anak sebagai individu yang sama bernilainya dengan orang dewasa lainnya
Katakan kepada mereka “Bagi kami, kamu sangalah berharga, nak!”
Apabila orang tua selalu menganggap anak sebagai anak kecil yang masih bergantung kepada orangtua, maka Anda akan sulit menerima anak sebagai individu yang setara dengan orang dewasa.
Dengan begitu, anak akan selalu menganggap bahwa segala pilihan dan keputusan ada di tangan orangtuanya, karena tidak memiliki hak apapun.
Selama masa pertumbuhan anak, berperanlah sebagai pengarah untuk menuntun anak menentukan pilihan yang tepat dengan cara selalu menghargai semua ide atau ucapan anak Anda.
Memberikan perhatia dan menghargai pendapat anak dapat membantu anak belajar menghargai kehidupan. Ketika anak dapat mengakui keberadaannya sendiri, tentu saja ini dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan dirinya.
Dengan begitu, anak pun dapat tumbuh menjadi anak yang memiliki keberanian.