METODE pendidikan Montessori banyak digunakan baik di sekolah ataupun di keluarga-keluarga yang menganut sistem pembelajaran homeschooling.
Metode ini dianggap menarik dan mampu mengembangkan kecerdasan anak-anak sesuai dengan fitrah mereka.
Montessori merupakan suatu metode pendidikan untuk anak-anak berdasarkan teori perkembangan anak oleh Dokter Maria Montessori.
Maria Montessori adalah seorang pendidik Italia yang hidup di antara akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Secara umum metode Montessori terutama diterapkan untuk anak-anak TK dan sekolah dasar meskipun ada juga yang untuk pendidikan menengah.
Baca Juga: Kecerdasan Anak dapat Berkembang melalui Bermain
Mengenal Metode Montessori untuk Mengembangkan Kecerdasan Anak
Sebelum berbicara tentang teknik pembelajarannya kita kenali terlebih dahulu lima prinsip sistem pendidikan Montessori ini:
Pertama: Menekankan proses belajar eksperiensial
Anak-anak yang mempelajari metode Montessori belajar dengan materi yang dikembangkan secara khusus seperti halnya belajar matematika mereka tidak hanya menyimpan angka mereka juga menghitung materi yang dibuat dan menambahkannya secara langsung.
Maria Montessori mencatat bahwa anak-anak perlu bergerak dan belajar dari pengalaman langsung tidak hanya dengan mendengarkan guru atau orangtua yang mengajarnya di rumah.
Kedua: Peran guru membantu menyediakan alat untuk belajar
Sekolah Montessori sendiri menekankan peran guru sebagai panduan. Tugas guru adalah mengamati anak dan memperkenalkan materi pembelajaran pada waktu yang tepat. Bukan sekedar pelajaran atau penjelasan teori belaka tanpa praktek langsung.
Kalau di rumah orang tua yang mencoba menerapkan metode pengasuhan Montessori kepada anak-anak perlu bekerja keras untuk menguji berbagai jenis bahan ajar untuk memperkenalkan materi tersebut.
Jika kita adalah keluarga homeschooling maka orang tua yang bertugas sebagai penyediaan alat untuk belajar ini.
Ketiga: Lingkungan belajar perlu didisain khusus
Tempat belajar atau lingkungan belajar untuk anak-anak harus dirancang dan dipersiapkan secara khusus, dalam arti tertentu tempat belajar harus dirancang sehingga anak-anak dapat menjelajahi banyak hal dan belajar secara mandiri.
Seperti: Bagaimana memilih rak rendah dan berbagai alat peraga ditempatkan di area tertentu untuk memudahkan pembersihan bagi anak-anak.
Secara umum lingkungan belajar yang efektif adalah minimalis dengan warna-warna lembut untuk membantu anak fokus.
Keempat: Anak dibimbing belajar langsung one on one lesson
Jika kelas Montessori mencakup 25 anak yang berbeda, masing-masing dari mereka harus memiliki tingkat akademik yang berbeda.
Guru memberikan pelajaran berdasarkan tingkat dan kebutuhan akademik setiap anak. Metode pengajaran individual disediakan untuk mendukung kebutuhan belajar anak-anak.
Jika kita menggunakan metode Montessori pada anak-anak di rumah. sebagai orang tua harus berkonsentrasi dan memperhatikan anak dalam proses pembelajaran.
Kelima: Penanganan pada peace education
Peace education dapat diartikan sebagai model pendidikan yang membantu anak untuk memiliki kemampuan mengatasi konflik dan masalahnya sendiri tanpa kekerasan dan dengan cara yang kreatif.
Dalam proses pembelajaran perlu untuk mengajarkan topik saling menghormati dan saling mencintai
Maria Montessori hidup di dunia yang penuh dengan perang dan konflik global saat itu. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa dia dengan tegas menekankan pendidikannya yang mengaitkan nilai-nilai perdamaian dalam metodenya.
Orang tua dapat mengadaptasi metode Montessori untuk mengajar anak-anak di rumah.
Tentu saja harus menginvestasikan er waktu energi khusus ya untuk memastikan pendidikan terbaik di rumah tanpa anak merasa terbebani atau tertekan. [Ln]