ChanelMuslim.com – Imunisasi pada bayi sangat dibutuhkan oleh si kecil untuk mencegahnya dari penyakit yang tidak diinginkan. Bunda yang baru punya anak mungkin akan kebingungan, mengingat jenis imunisasi pada bayi ini cukup banyak. Berikut ini 10 jenis imunisasi untuk bayi yang dipaparkan dalam buku Mommyclopedia oleh Dr. Meta Hanindita, Sp.A.
1. Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B ini berfungsi untuk mencegah penyakit Hepatitis B. Diberikan paling sedikit 3 kali, dan dosis pertamanya diberikan segera setelah bayi lahir.
Rekomendasi jadwal untuk imunisasi jenis ini adalah pada 0, 1, dan 6 bulan, karena optimalnya respon antibodi. Bayi mungkin akan terkena efek samping dari imunisasi ini berupa demam ringan.
Baca Juga: Melindungi Anak dari Varian Omicron dengan Vaksinasi dan Imunisasi
10 Jenis Imunisasi Untuk Bayi
2. Polio
Berguna untuk mencegah terjadinya penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Dosis pertama diberikan pada bayi saat pulang dari rumah sakit.
Biasanya sangat jarang terjadi efek samping dari imunisasi ini.
3. BCG (Bacille Calmette-Guerin)
Vaksin BCG berguna mencegah penyakit Tuberculosis (TBC). Ia dibuat dari bakteri Mycobacterium bovis yang sudah dilemahkan.
Diberikan 1 kali antara 0-2 bulan, namun yang paling optimal adalah saat 2 bulan, di lengan kanan. Pasca pemberian vaksi jenis ini yaitu sekitar 4-6 minggu akan timbul benjolan seperti bisul di bekas suntikan.
Ini normal ya Bund, dan akan menghilang dengan sendirinya. Cukup kompres benjolan ini menggunakan larutan salin. Jika tidak timbul benjolan, tidak perlu mengulanginya.
Jika terlambat di atas 3 bulan memberikan vaksi BCG, perlu tes Mantoux terlebih dahulu. Kalau hasilnya negatif, bayi boleh diberika vaksin BCG
4. DTP (Difteri, Tetanus, Pertusis)
DTP berfungsi mencegak infeksi penyakit difteri, tetanus dan pertusis. Pemberiannya dianjurkan sebanyak 5 dosis, yaitu pada usia 2, 4, 6 18-24 bulan, dan usia 5 tahun atau saat masuk sekolah.
Efek samping yang akan terjadi bisa reaksi kemerahan di area penyuntikan, bengkak dan nyeri atau juga demam ringan.
5. HIB (Hemophilus Influenza Tipe B)
Berguna untuk mencegah infeksi bakteri Hemophilus Influenza tipe B yang bisa mengakibatkan meningitis/ radang selapu otak, pneumonia/ infeksis paru-paru atau organ tubuh lainnya. Diberikan sejak bayi berumur 2 tahun.
6. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Berguna untuk mencegah penyakit yang disebabkan infeksi pneumokokus seperti meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga tengah. Diberikan pada bayi umur 2, 4, 5 bulan dan diulang pada umur 12 sampai 15 bulan.
Pemberian imunisasi PCV ini minimal saat bayi berumur 6 bulan jika bayi sudah lebih 7 bulan hanya diberikan 3 dosis jika bayi sudah berumur 1 tahun hanya diberikan 2 dosis.
Efek samping jarang terjadi namun bisa terjadi kemerahan, bengkak, nyeri di tempat bekas suntikan dan bisa juga terjadi demam.
7. Rotavirus
Berguna untuk mencegah diare yang disebabkan infeksi. Diberikan secara oral (diteteskan pada bayi) sebanyak 2 dosis. Dosis pertama diberikan saat usia bayi antara 6 sampai 14 minggu.
Efek samping yang bisa terjadi demam dan diare.
8. Campak
Berguna untuk mencegah infeksi paramomyxovirus, penyebab penyakit campak atau measles.
Diberikan pertama pada umur 9 bulan kemudian diulang pada saat imunisasi MMR (usia 15 bulan) dan saat masuk sekolah.
Efek samping yang biasa terjadi adalah demam ringan
9. Varisela
Berguna untuk mencegah penyakit cacar. Diberikan 1 dosis pada usia 12 bulan.
Efek samping jarang terjadi namun bisa menyebabkan demam ringan.
10. Influenza
Berguna untuk mencegah penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza. Diberikan setiap tahun pada bayi di usia 6 bulan.
Itulah beberapa imunisasi untuk si kecil. Semoga dengan penjelasan di atas bunda semakin sadar dan paham betapa pentingnya imunisasi untuk buah hati. [Ln]