ChanelMuslim.com – Khutbah ‘Ied, sekali atau dua kali? Ustadz, ingin bertanya. Mengenai khutbah shalat Ied bagaimana caranya, apakah sama dengan sholat Jumat dua kali khutbah?
Baca Juga: Khutbah Jumat Tanpa Shalawat
Khutbah ‘Ied Dilakukan Dua Kali
Oleh: Ustaz Farid Numan Hasan
Jawaban: Bismillahirrahmanirrahim..
Khutbah shalat ‘Id adalah DUA KALI menurut mayoritas ulama dan 4 mazhab, dan diselingi dengan duduk di antara dua khutbah.
Imam Ibnu Hazm Rahimahullah bahkan mengatakan tidak ada perselisihan pendapat dalam hal itu:
ﻓﺈﺫا ﺳﻠﻢ اﻹﻣﺎﻡ ﻗﺎﻡ ﻓﺨﻄﺐ اﻟﻨﺎﺱ ﺧﻄﺒﺘﻴﻦ ﻳﺠﻠﺲ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺟﻠﺴﺔ، ﻓﺈﺫا ﺃﺗﻤﻬﻤﺎ اﻓﺘﺮﻕ اﻟﻨﺎﺱ…. ﻛﻞ ﻫﺬا ﻻ ﺧﻼﻑ ﻓﻴﻪ
Jika imam telah salam, maka hendaknya dia bangun dan khutbah dua kali, dan duduk di antara dua khutbah dengan sekali duduk, jika sudah selesai maka manusia bubar…
Semua ini tidak ada perbedaan pendapat. (Al Muhalla, 3/293)
Syaikh Abdul Muhsin al Abbad al Badr berkata:
لا أعلم أحداً يقول: إنها خطبة واحدة، ولا يثبت الحديث في كونها خطبتين، لكن دليله القياس على الجمعة، ولا خلاف أعلمه بين العلماء أنها خطبتين
Aku tidak ketahui adanya seorang pun yang mengatakan khutbah ied itu sekali khutbah.
Hadits tentang dua kali khutbah itu dhaif, tetapi dalilnya adalah qiyas dengan khutbah Jumat dan tidak ada perbedaan pendapat para ulama bahwa khutbah Ied itu dua kali.
(Syarh Sunan Abi Daud, 22/145)
Baca Juga: Ini Isi Khutbah Ied Fitr di Masjidil Haram
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:
ذهب جمهور أهل العلم من المذاهب الأربعة وغيرهم إلى أنه يخطب في العيد بخطبتين ، يفصل بينهما بجلوس ، كما يفعل ذلك في خطبة صلاة الجمعة .
Mayoritas ulama dari 4 mazhab dan lainnya berpendapat bahwa khutbah pada hari raya adalah DUA KALI, dan keduanya dipisah dengan DUDUK, sebagaimana khutbah Jumat.
(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 67942)
Dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah dikatakan:
خطبتا العيدين سنة وهي بعد صلاة العيد
Dua kali khutbah pada hari ‘Id adalah Sunnah, yaitu dilakukan setelah shalat ‘ied. (selesai).
Dalil Khutbah yang Dilakukan Sekali
Ada pun, khutbah hanya sekali disampaikan para ulama kontemporer seperti Syaikh Utsaimin, Syaikh Sayyid Sabiq, dll, itu dibolehkan jika tidak mengundang fitnah.
Syaikh Utsaimin Rahimahullah mengatakan:
المشهور عند العلماء من الحنابلة: أنها خطبتان خطبة العيد أولى وثانية، ولو اقتصر الإنسان على واحدة بدون إحداث فتنة فلا بأس
Yang masyhur menurut ulama Hanabilah, khutbah ‘Ied itu dua kali, khutbah pertama dan kedua.
Seandainya ada orang yang melakukan sekali khutbah saja, dan tanpa memunculkan fitnah, maka tidak apa-apa. (Liqa Bab al Maftuh, 153/23)
Masalah ini lapang, hendaknya seorang imam dan khatib memperhatikan kebiasaan yang terjadi di tempat dia bertugas menjadi khatib dan imam, untuk menekan potensi fitnah.
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]