ChanelMuslim.com- Hidup berumah tangga itu seperti menaiki perahu. Ada nakhoda, ada penumpangnya. Tapi, perahu tidak selalu berjalan mulus. Ada gelombang, ada juga badainya.
Banyak hal yang bisa “menggoyang” keharmonisan rumah tangga. Dan hal itu bisa datang mendadak, dan berasal dari mana saja.
Ada rumah tangga yang berhasil mengendalikan “goyangan” itu. Tapi, tidak sedikit juga yang akhirnya gagal.
Berikut ini tips bagaimana menyiasati keharmonisan rumah tangga. Tentu dengan pendekatan kasus yang muncul dan menjadi sebab.
Kesibukan Istri di Luar Rumah
Ada perbedaan antara seringnya istri di luar rumah dengan suami di luar rumah. Meskipun, dua-duanya keluar dalam urusan yang baik.
Suami keluar rumah adalah dunianya. Habitatnya. Tapi istri keluar rumah justru keluar dari habitat aslinya. Yaitu, rumah dan rumah. Tentang urusan rumah saja, istri sudah sibuk bukan main.
Berikut ini tips mencari solusi ketidakharmonisan rumah tangga lantaran hal itu. Antara lain.
Satu. Usahakan keluar rumah dengan izin atau sepengetahuan suami.
Meski istri keluar rumah dalam hal yang baik, tetap saja harus dalam izin atau sepengetahuan suami. Selain hal itu ajaran Islam, setidaknya bisa terjalin kekompakan suami istri.
Contoh, tentang siapa yang mengawasi anak-anak di rumah, siapa yang memasak, dan lainnya. Jika istri keluar, mungkin suami bisa menggantikan posisinya di rumah untuk sementara.
Dua. Selain yang reguler, usahakan tidak terlalu sering dan lama di luar rumah.
Ada perbedaan antara istri keluar rumah karena urusan kerja dengan keluar rumah urusan sosial. Kalau urusan kerja atau reguler, keseimbangannya sudah terbentuk. Adaptasinya sudah berlangsung lama.
Tapi hal yang sosial atau tidak terjadwal, harus dibuat pola yang baik. Misalnya, tidak pada saat suami justru sedang ingin berada di rumah. Bagaimana mungkin suami ingin sesekali lama di rumah, sementara istri sedang sibuk di luar.
Misalnya, tidak ada salahnya ada kesepakatan suami istri untuk tidak ada acara di hari Sabtu atau Ahad kecuali tentang keluarga. Dengan cara ini, suami istri bisa bebas dari kesibukan dan berkumpul bersama anak-anak. Mungkin sekadar berada di rumah, atau bepergian dalam urusan keluarga.
Tiga. Usahakan ada momen kebersamaan di setiap hari.
Meski suami istri sama-sama sibuk di luar rumah, usahakan ada momen keduanya bisa berkumpul dan berbicara. Bisa pada saat makan bersama, shalat berjamaah dengan anak-anak, zikir bersama, dan lainnya.
Meskipun tidak butuh waktu berjam-jam, kumpul bersama ini bisa melancarkan saluran informasi yang tersumbat antar keluarga. Soal apa saja.
Empat. Jangan sungkan untuk menyampaikan keberatan tentang kesibukan suami istri.
Baik suami atau istri sebaiknya tidak sungkan menyampaikan kritik atau saran di antara keduanya. Terutama soal kesibukan di luar rumah.
Hal ini agar masalah bisa diselesaikan sedini mungkin. Istilahnya, lebih cepat lebih baik. Bisa diutarakan dalam bahasa yang santai, tidak kaku, apalagi seperti menggugat. Yang penting ada jalan keluar.
Rumah adalah kesibukan suami istri yang paling utama. Dengan begitulah, mereka akan menghasilkan generasi baru yang soleh, kuat, dan produktif. Insya Allah. [Mh]