APA yang dilakukan istri ketika suami pulang terlambat? Apakah istri akan menyambutnya dengan senyum dan siap melayani atau bertanya dengan nada selidik dan curiga?
Jawaban atas pertanyaan ini merupakan tes sederharna apakah suasana saling percaya ada di dalam rumah tangga atau tidak.
Jika istri tersenyum dan melayani lebih dahulu sampai suami sendiri menjelaskan kenapa ia pulang terlambat, maka berarti sang istri menempatkan sangka baik dan kepercayaan dalam hubungan dengan suaminya.
Tapi jika sebaliknya, sering bertanya dengan nada curiga, merupakan indikasi sang istri kurang percaya kepada suaminya.
Contoh lain, seberapa sering seorang suami atau istri memeriksa hape pasangannya?
Apakah seorang suami/istri sering merasa kurang dicintai pasangannya?
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dua pertanyaan tersebut jika jawabannya adalah sering, maka bisa mengindikasikan tergerusnya sangka baik kepada pasangan.
Padahal, sendi pertama pernikahan adalah bersangka baik (husnuzhon) pada pasangan.
Perintah selalu bersangka baik adalah perintah yang turun langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat:12).
Saling Percaya Antara Suami dan Istri (1)
Dalam ayat di atas, Allah mengharamkan kita untuk bersangka buruk (su’uzhon) kepada orang lain.
Jika kepada orang lain yang mungkin tidak begitu dekat hubungannya dengan kita Allah melarang kita bersangka buruk, apalagi terhadap orang yang serumah dan seranjang dengan kita, yakni suami atau istri kita.
Namun realita saat ini menunjukkan sebaliknya, hubungan suami istri menjadi tidak sehat karena ada ketidakpercayaan satu sama lain.
Studi menarik yang dilakukan jurnal CyberPsychology menunjukan ada 28 juta pasangan bercerai hanya gara-gara menunda jawaban ketika pasangan mengirim pesan via whatsapp dan facebook.
“Kenapa tidak dijawab sih pesan saya? Kamu lagi ngapain?”
Ini pertanyaan yang sering diajukan suami atau istri ketika pasangannya tidak langsung menjawab.
Ada gejala ketidakpercayaan yang berkelindan menjadi kecurigaan, sehingga menjadi pemicu pertengkaran antar suami istri.
Sebagian mereka yang tidak mampu memulihkan kepercayaan akhirnya berujung pada perceraian.
Baca juga: Hakikat Cinta dan Kasih Sayang Suami Istri
Lalu bagaimana agar suami istri terbiasa bersangka baik dan saling percaya? Ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. Jangan berbohong kepada pasangan
Biasanya ketidakpercayaan antar suami istri berawal dari perasaan pernah dibohongi.
Mungkin suami atau istri kurang terbuka dengan pasangan, sehingga ketika ada kejadian yang tidak dimengerti pasangan ia merasa dibohongi.
Atau mungkin salah satu pihak pernah melanggar janji, sehingga pihak yang lain merasa dibohongi.
Oleh sebab itu, terbukalah kepada pasangan dan jika berjanji maka tepatilah, sehingga pasangan makin percaya kepada kita.[Sdz]
Sumber: Madrasatuna