BAGAIMANA agar pasangan kita itu jatuh cinta lagi kepada kita? Motivator dari Komunitas Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha menjawab hal itu.
Saya merasa sudah 10 tahun berumah tangga, suami saya tidak seperti dulu lagi.
Sekarang suami seperti tidak peduli, cuek, jarang ngobrol juga.
Pulang kerja langsung tidur, pagi sudah berangkat kerja lagi, kalau hari libur lebih banyak menghabiskan waktu sama teman-temannya.
Baca juga: Cinta yang Selalu On
Cara Agar Pasangan Jatuh Cinta Lagi
Jawaban:
1. Perlu belajar mindset yang benar dalam berumah tangga. Semua masalah itu pasti ada solusinya, termasuk juga masalah dalam rumah tangga.
Jadi bunda perlu banyak belajar bagaimana menyikapi suami yang seperti itu.
Terus belajar ilmu rumah tangga jangan berhenti.
Kita tidak bisa menuntut suami kita untuk lebih perhatian, lebih peduli karena itu keputusan suami.
Kita tidak bisa menuntut orang melakukan sebagaimana yang kita inginkan.
Lalu siapa yang harus berubah, yang memulai duluan, yang belajar duluan, yang punya ilmu duluan yang harus memulai untuk berubah.
Jadi pertama, bunda harus membekali banyak ilmu untuk menyikapi setiap masalah yang terjadi pada rumah tangga.
2. Menjadi pendengar yang baik. Coba perhatikan saat kita berbicara dengan suami.
Apakah kita termasuk pendengar yang baik. Pendengar yang baik itu bukan saat pasangan bicara kita diam, apalagi diamnya sambil main HP.
Pendengar yang baik itu adalah pendengar yang empati, ada feedback.
Pendengar yang baik adalah merespon dengan tepat, memberi semangat dan energi yang positif, menenangkan dan menentramkan.
Tidak harus bisa memberi solusi, minimal memberi ketenangan pasangan jika pasangan ada masalah.
Kita bisa belajar dari bagaimana cara Bunda Khadijah menenangkan Rasulullah saat turunnya Wahyu pertama.
Saat itu, Rasulullah ketakutan melihat wajah Jibril. Dalam keadaan takut, Nabi Muhammad tergesa-gesa kembali ke rumahnya.
Khadijah mengetahui Nabi dalam kondisi ketakutan, menanyakan perihal yang dialami oleh Nabi.
Namun Nabi tidak menjawab, hanya saja beliau minta agar tubuhnya diselimuti.
Khadijah bergegas mengambil selimut kemudian menyelimuti Nabi.
Setelah dirasa kondisi Nabi Muhammad sudah agak tenang, Khadijah menanyakan sesuatu apa yang sebenarnya dialaminya sehingga merasa ketakutan.
Nabi bercerita kepada Khadijah atas pengalamannya di gua Hiro.
“Sesungguhnya aku mencemaskan diriku,”.
Khadijah berkata, “Sama sekali tidak. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkaulah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran,”
Di sini Khadijah tidak membuat nabi tambah cemas, tambah takut.
Khadijah juga tidak marah, tidak panik.
Yang dilakukan Khadijah sebagai istri adalah memberi ketenangan kepada suaminya.
3. Bertekad untuk berubah. Jika saat ini kita merasa ada masalah dengan pasangan maka kita harus berkomitmen untuk berubah.
Siapa yang memulai, yang sadar terlebih dahulu, yang punya ilmunya yang harus memulai untuk berubah.
Perubahan itu harus diawali dari diri kita dulu.
4. Membahagiakan pasangan. Mindset-nya bukan minta diberi kebahagiaan oleh pasangan tetapi saling memberi kebahagiaan.
Bukan minta dibahagiakan tetapi membahagiakan.
Suami membahagiakan istri dan sebaliknya istri membahagiakan suami.
Keduanya saling memberi kebahagiaan bukan saling menuntut kebahagiaan.
Coba ngobrol santai dengan suami lalu tanyakan apa yang paling disukai suami, makanan apa yang suami sukai, sikap istri yang bagaimana yang disukai suami.
Jika sudah tahu berkomitmenlah untuk melakukan apa saja yang suami sukai.
Kemudian sampaikan juga apa yang istri sukai agar suaminya tahu. Saat ngobrol berdua, sampaikan apa yang istri sukai.
Saat pergi berdua bagaimana cara suami memperlakukan istrinya, misalnya apakah istri suka digandeng suami.
Jika sudah saling mengetahui masing-masing kesukaan maka lakukan apa yang pasangan sukai.
5. Menjadi motivator, penyemangat. Pasangan harus saling memberi motivasi dan semangat.
Harus saling bekerja sama untuk tujuan bersama, bergandengan tangan saling menguatkan.
Jika suami sedang lesu, sedih, kecewa maka pasangannya harus jadi motivator.
Sebaliknya jika istri sedang sedih, tidak bersemangat maka suami yang berperan memberi semangat.
Kedua pasangan jangan saling memberi beban, melempar tanggung jawab, saling menyalahkan, saling mengkritik kelemahan.
Mulailah untuk senantiasa memotivasi pasangan, memberi semangat pasangan, insha Allah hubungan dengan pasangan akan kembali hangat dan mesra.
6. Couple time. Milikilah waktu hanya berdua saja dengan pasangan. Bisa pergi berdua saja, makan di luar berdua saja, jalan-jalan berdua saja.
Saat pergi berdua jangan ngobrolin yang berat-berat. Hindari ngobrolin masalah, utang, mengkritik, atau segala obrolan yang temanya membuat tidak nyaman.
Lebih baik ngobrol yang santai-santai dan yang receh. Bisa ngobrolin tentang makanan yang sedang dimakan, ngobrolin film yang mereka sukai, atau ngobrolin masa-masa lalu dulu yang penuh cerita-cerita indah.
Sempatkan minimal seminggu atau dua minggu sekali, couple time, yaitu waktu untuk mereka berdua saja.[ind]