ChanelMuslim.com – Tidak adanya perselisihan adalah ciri khas Rajab. Lalu, bagaimana cara latihan berkomunikasi tanpa kekerasan bagi suami istri pada bulan Rajab?
Satu dari empat bulan suci dalam Islam, Rajab harus dihabiskan dengan perjuangan untuk mencapai kedamaian.
Kita dapat memulainya dengan niat untuk mulai menjalankan Nonviolent Communication (NVC) atau Komunikasi Tanpa Kekerasan untuk bulan Rajab ini dan berlanjut seumur hidup.
Dalam Komunikasi Tanpa Kekerasan, kita dihimbau untuk mengenali dan mengendalikan ego dan keinginan kita serta menahan diri dari tindakan membalas dendam dan membenci, terutama jika itu merugikan orang lain.
Kita disarankan untuk tidak terlibat dalam tindakan apa pun yang dapat menyebabkan konflik, baik di rumah maupun di dunia pada umumnya.
Banyak Muslim di seluruh dunia sebenarnya menghadapi perang dan kekerasan dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti di Palestina, Delhi, Cina, dan Myanmar.
Namun, ketika kita hidup dalam kondisi yang lebih damai, kita seharusnya tidak berpikir bahwa kita terbebas dari tanggung jawab untuk mengakhiri permusuhan.
Faktanya, jika kelangsungan hidup kita sehari-hari secara umum mudah namun sedikit saja ada gesekan atau ketidaksepakatan kecil menyebabkan kita menjadi bermusuhan atau marah, maka kita memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam meningkatkan pola pikir kita.
Menyelesaikan konflik secara damai dengan anggota keluarga, kolega, dan kenalan bisa menjadi sulit. Terutama jika kita tidak dibesarkan dengan komunikasi yang sehat atau keterampilan mencari solusi.
Alhamdullilah, Rajab adalah pengingat dari Allah bahwa kita harus belajar untuk menangani situasi yang sulit dengan tenang dan penuh pertimbangan.
Rajab adalah kesempatan untuk belajar dan menerapkan strategi kedamaian dan ketenangan, meningkatkan kehidupan kita dan membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Dua strategi yang dapat kita pelajari dan terapkan adalah Komunikasi Tanpa kekerasan dan Resolusi Konflik.
Apa itu Komunikasi Tanpa Kekerasan?
NonViolent Bay communication menjelaskan praktik ini:
“NVC (Nonviolent communication atau Komunikasi Tanpa Kekerasan) memberi kita alat dan kesadaran untuk memahami apa yang memicu kita (bertindak kekerasan), untuk bertanggung jawab atas reaksi kita,
dan untuk memperdalam hubungan kita dengan diri kita sendiri dan orang lain, dengan demikian mengubah respons kebiasaan kita terhadap kehidupan.
Pada akhirnya, ini (NVC) melibatkan perubahan radikal dalam cara kita berpikir tentang kehidupan dan makna. NVC didasarkan pada prinsip dasar:
Yang mendasari semua tindakan manusia adalah kebutuhan yang ingin dipenuhi, dan memahami serta mengakui kebutuhan ini dapat menciptakan dasar bersama untuk membangun hubungan, kerja sama, dan yang lebih global – perdamaian. ”
Dengan NVC, ada empat komponen utama. Langkah-langkah ini dapat digunakan dalam skala besar (negara yang berperang) atau skala kecil (individu yang sedang berselisih).
Baca Juga: Doa Sunah Memasuki Bulan Rajab
4 Cara Latihan Berkomunikasi tanpa Kekerasan pada Bulan Rajab
Kebanyakan dari kita lebih cenderung menjadi “individu yang berselisih,” mari kita bayangkan perselisihan pasangan suami istri yang khas.
Seorang suami atau istri pulang dari hari yang panjang di tempat kerja. Beberapa menit setelah memasuki pintu depan, mereka sudah memeriksa ponsel pintar atau komputer mereka.
Bagi pasangan mereka yang telah menunggu kedatangan mereka, ini bisa terasa menyakitkan. Bagaimana kita menangani situasi seperti ini dengan Komunikasi Tanpa Kekerasan?
1. Jelaskan apa yang kita lihat senetral mungkin, tanpa penilaian atau evaluasi.
Misalnya, kita bisa memberi tahu pasangan kita, “Saya melihat kamu merasa perlu memeriksa pesan di gadgetmu.”
2. Komunikasikan perasaan kita
Yaitu dengan berbicara tentang pengalaman batin kita sendiri tanpa menafsirkan tindakan orang, misalnya dengan mengucapkan, “Aku merindukanmu dan ingin berbicara denganmu.”
Ini adalah cara tanpa kekerasan untuk berkomunikasi dengan pasanganmu yang lebih baik daripada mengucapkan, “Apakah kamu kecanduan telepon? Apakah tidak peduli dengan keluarga?”
3. Mengenali Kebutuhan Fundamental
Yaitu dengan mengenali apa yang menyebabkan perasaan terluka. Di sini, satu orang merasa bahwa kebutuhan bawaannya untuk dicintai dan dihargai oleh pasangannya tidak terpenuhi.
4. Merumuskan Permintaan
Yaitu permintaan yang akan membantu menyelesaikan masalah.
“Apakah kamu mau menghabiskan 30 menit pertamamu di rumah hanya berhubungan dengan aku dan anak-anak?” adalah cara tanpa kekerasan untuk meminta perhatian pasangan kita.
Baca Juga: Manajemen Konflik dalam Kolaborasi Pengasuhan
Mengatasi konflik
Cara damai lain untuk mengatasi masalah adalah melalui resolusi konflik. Apa itu Resolusi Konflik?
“Cara bagi dua pihak atau lebih untuk menemukan solusi damai untuk perselisihan di antara mereka. Ketidaksepakatan itu bisa bersifat pribadi, finansial, politis, atau emosional. Ketika pertikaian muncul, seringkali tindakan terbaik adalah negosiasi untuk menyelesaikan pertikaian. ” – Community Toolbox Box
Ada tujuh langkah konkret untuk menegosiasikan resolusi konflik:
1 – Memahami konflik
2 – Berkomunikasi tanpa defensif
3 – Pikirkan kemungkinan solusinya
4 – Pilih solusi terbaik
5 -Gunakan mediator pihak ketiga
6 – Jelajahi alternatif
7 – Mengatasi situasi stres dan taktik penekan.
Setiap langkah memerlukan sedikit pemikiran dan usaha, tetapi layak dilakukan karena akan menjadi investasi jika konflik berakhir dengan perdamaian.
Solusi yang memuaskan semua pihak
Sebagai orang yang beriman, kita harus memperhatikan dengan seksama hubungan kita dan cara latihan berkomunikasi sehingga kita mematuhi perintah Allah di bulan Rajab.
Puaskan diri dengan bahan bacaan yang dikombinasikan dengan upaya tulus untuk menangani ketidaksetujuan kita tanpa permusuhan dapat membantu menyembuhkan hubungan kita dan membawa lebih banyak kedamaian ke dunia.[My/ind]
sumber: aboutislam.net