ChanelMuslim.com – Founder Jakarta Islamic School (JISc) Fifi P. Jubilea atau lebih dikenal dengan Mam Fifi mengatakan bahwa dengan memilih konsep boarding rasa ibu, anak-anak merasa seperti di rumah tapi tetap disiplin. Hal ini dikatakan dalam acara Boarding Teachers Day JIBBS yang digelar dalam rangka memperingati hari guru, Sabtu (05/12/2020) di Megamendung, Bogor.
Fifi Proklawati Jubilea, SE. MSc. (Mam Fifi) sebagai pendiri JISc, Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc) dan Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBs), juga mengatakan bahwa seharusnya anak-anak di rumah bersama ibunya.
“Kenapa saya memilih boarding dengan konsep rasa ibu? Sebenarnya, anak-anak malas jauh-jauh dari ibunya, soalnya anak-anak perlu ibu. Tapi kita tuh kadang nggak bisa ya, sebagai ibu menjalankan semua dengan baik. Makanya saya sengaja membuat konsep boarding dengan konsep rasa ibu, supaya anak-anak merasa seperti di rumah tapi disiplin,” ujar Mam Fifi.
Menurut muslimah yang pernah menetap di Malaysia ini, disiplin di boarding harus dipraktikkan dulu oleh para gurunya.
“Tapi dalam hal ini, yang mesti disiplin siapa? Ya, gurunya dulu, dan anak-anak akan menjadi tertib dan rapi,” katanya.
[gambar1]
Menurut Mam Fifi, dengan boarding konsep rasa ibu, bisa membuat anak-anak terasa dekat dengan ibunya. Mam Fifi juga mengatakan bahwa kebanyakan boarding untuk laki-laki memiliki konsep yang bagus, tetapi ada kekurangannya.
“Ada yang kurang dari boarding untuk laki-laki, apa itu? Sentuhan kerumahan seperti dimasakin, kemudian disayang, dipanggil sayang,” jelasnya.
Selain itu juga, Mam Fifi berpesan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan karena Allah, Allah akan mudahkan segala urusan – urusannya.
“Selalu ada mukjizat-mukjizat, pertolongan kepada anak saya, dengan anaknya mendapatkan nilai terbaik, dan lain-lain. Jadi kita melihat bahwa apapun yang kita lakukan sering kali kalau karena Allah, Allah akan bantu anak kita juga, tapi anak-anak harus tetap diurusin juga ya,” ungkap ibu dari 4 anak ini.
Menurutnya, boarding konsep rasa ibu ini cukup santai karena anak-anak diberi kebebasan untuk melakukan apapun. Yang penting, mereka tahu mana yang baik, mana yang tidak baik.
“Kelebihan mereka, kadang kalau ada event-event, saya selalu campur mereka, laki-laki dan perempuan, tapi mereka luar biasa bisa bercampur tapi tidak menyentuh, tidak berbaur dan mereka menjaga. Di sini, saya melihat mereka sudah memahami batasan,” tutupnya.
SMP/SMA Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc) dan Jakarta Islamic Boy Boarding School (JIBBS) adalah sebuah sekolah yang bertujuan mencetak muslim pemimpin masa depan yang memiliki aqidah Islam yang kuat, berwawasan Internasional dan memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
JIBBS memiliki kurikulum khas yaitu kombinasi 3 kurikulum (Islamic, Nasional, International) yang menjadi kurikulum sekolah. Dalam proses pembelajarannya, JISc dan JIBBS akan membuka way of thinking, analytical thinking, thinking skill dan being problem solver. Pembelajaran dirancang karena rasa kepedulian yang kuat untuk melahirkan atau mencetak para pemimpin yang diharapkan mampu mengubah dirinya, mengubah orang lain menjadi lebih baik dan mengubah bangsa ini lebih baik, paling tidak, setara dengan negara-negara maju lainnya.
Yayasan Jakarta Islamic School (JISc) sebagai payung sekolah melakukan kerja sama dengan beberapa partner di berbagai negara (Malaysia, Singapura, Australia, British/UK), demi memperoleh ijazah international yang diakui di seluruh dunia, yaitu IGCSE (program O`Level dan A`Level) dari British UK dan standardisasi konsep pengajaran dan pembelajaran.[ind/Walidah]