ChanelMuslim.com – Jakarta Islamic School (JISc) menyelenggarakan standardisasi bahasa Inggris kepada 400 guru. Guru atau Teacher JISc yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari guru taman kanak-kanak, SD, SMP, dan SMA.
Dari pantauan ChanelMuslim.com, para peserta terlihat serius mempelajari empat lembar kertas berisi kisi-kisi bahasa Inggris.
Para guru harus menghafal kata dan kalimat yang ada di dalam empat lembar kertas tersebut selama satu jam.
[gambar1]
Setelah itu, apa yang mereka hafalkan akan diuji langsung oleh Principal JISc, Mam Fifi. P. Jubilea.
“JISc memiliki program 100% Bahasa Inggris dari Manajemen sampai OB. Kegiatan ini dilakukan agar kemampuan yang dimiliki sesuai standar dan sama dalam menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris,” kata perempuan yang biasa disapa Mam Fifi ini.
Ilmu yang diberikan, kata Mam Fifi, didapat dari luar negeri dan diberikan ke guru-guru JISc secara gratis.
Principle yang bergelar Doktor lulusan Luar Negeri dalam bidang Education Islamic Studies tersebut sangat menyayangi para guru sehingga memberikan pelatihan dan ilmu yang luar biasa tanpa dibayar.
“Kalau di luar negeri semua dihitung atau berbayar, hitungannya dalam hour to hour. Tetapi karena Principle sangat sayang terhadap guru-gurunya, Mam Fifi memberikan training secara gratis dengan ilmu yang luar biasa,” ujar Ibu dari empat anak tersebut.
Ia berharap, dengan pelatihan dan standardisasi ini tidak ada yang salah bicara dalam bahasa Inggris.
“Jangan sampai ketika berbicara dengan bahasa Inggris di hadapan siswa salah dalam pengucapan maupun penyampaian,” katanya.
Principle JISc Mam Fifi turun langsung mengecek apakah Bahasa Inggris para guru sudah sesuai dengan IELTS (The International English Language Testing System), yaitu mencapai nilai minimal 6,5. Principle juga membuat sendiri pola pelatihan Bahasa Inggris untuk para guru. Principle menuangkan langsung ilmu yang didapat di luar negeri untuk diberikan kepada para guru di JISc.
Ilmu yang diberikan merupakan metode yang dirancang sendiri dengan mengombinasikan tiga kurikulum yaitu, internasional, regional, dan Islamic.
Haryadi, salah satu guru JISc, mengaku setuju dengan standardisasi yang dilakukan.
Saat ditanya dengan bahasa Inggris, Haryadi terlihat tidak canggung dalam menjawab.
“Kegiatan ini sudah lima kali dilakukan. Waktu pertama kali di sini, saya agak bingung karena semuanya berbahasa Inggris, tapi sekarang saya sudah lancar,” katanya.
Antusias para Teacher luar biasa terhadap kegiatan ini. Sejak pukul 7 pagi, para peserta terlihat sudah mulai berdatangan di lokasi, yaitu Sekolah JISc di Jalan Manunggal no. 1, Kodam, Jakarta Timur. Sebelum acara dimulai pada pukul 9 pagi, para Teacher menikmati sarapan bubur yang telah disediakan. [ind/Lam]