BUMIKU Sehat Aku Gembira memang cocok menjadi salah satu buku bacaan untuk anak. Buku ini sangat menarik dengan berbagai cerita tentang kondisi lingkungan di 5 benua. Setidaknya, ada 15 cerita karya 15 penulis dari 15 negara berbeda yang tersebar di 5 benua.
Cerita disuguhkan secara ringan seputar dunia anak bersama keluarganya yang ikut menjaga lingkungan bumi. Di setiap akhir cerita juga diberikan informasi tambahan terkait pengetahuan dan tips menjaga lingkungan. Selain itu, di akhir buku juga diberikan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan menjaga bumi.
Buku Bumiku Sehat Aku Gembira juga patut memperoleh apresiasi. Terlebih, cerita yang diangkat mampu mewakili kondisi lingkungan di berbagai belahan bumi. Banyak pesan moral disampaikan agar kita lebih sadar untuk menjaga bumi dan tidak berbuat seenaknya terhadap bumi.
Baca juga: Pintu Menuju Kemenangan Hidup, Hikmah Resensi Sabar Tanpa Batas
Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan cerita terkait keadaan bumi, yaitu sampah, energi, pemanfaatan plastik, hingga kondisi taman nasional yang harus dipelihara. Ternyata permasalahan tersebut tidak hanya dialami di Indonesia saja tetapi juga di hampir seluruh belahan bumi.
Buku ini juga menggiring pembaca untuk ikut bertnggung jawab terhadap kelangsungan bumi. Apalagi bumi menjadi satu-satunya tempat yang bisa dihuni manusia saat ini. Oleh karena itu, ada banyak sekali tindakan yang dapat kita lakukan untuk ikut bersama-sama menjaga bumi. Bahkan, setiap negara memiliki keunikan tersendiri dalam upaya menjaga bumi.
Pembaca, khususnya anak-anak, bisa ikut membayangkan keadaan bumi hari ini, dampak yang bisa timbul dari kerusakannya, hingga usaha yang dapat dilakukan. Sebab, bumi menjadi tempat tinggal semua manusia sehingga kita pun harus ikut serta menjaganya.
Buku Bumiku Sehat Aku Gembira ditulis oleh Ade Sinaga – van der Pijil, Alia Kustontinia, Arlini Prawesti, Devi Yuliawati, Dian Akbas, Dery Hefimaputri, Efa Refnita, Ninik Sri Hartini, Harland Firman, Nova Yulianto, Media Putri Yohana, Savitry Khairunnisa, Wahyu Eka Puspita, Riana Garniati Rahayu, dan Sri Aktaviyani. [Wnd]