ChanelMuslim.com – Pada pertengahan Ramadan tepatnya mulai malam 16 Ramadan hingga akhir Ramadan kita disunnahkan untuk membaca Qunut Witir. Qunut Witir tersebut dibaca pada saat sholat witir pada rakaat ketiga, setelah ruku’ ketika i’tidal.
Berikut bacaan qunut witir yang bisa kita baca dan hafalkan:
ALLAHUMMAHDIINI FIIMAN HADAIT, WA’AAFINI FIIMAN ‘AFAIT, WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WABAARIK LII FIIMA A’THAIT, WAQINII SYARRAMA QADLAIT, FAINNAKA TAQDHI WALAA YUQDHO ‘ALAIK, WAINNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAARAKTA RABBANA WATA’AALAIT.
Jika shalatnya berjamaah, kita bisa ubah dengan kata ganti jamak, contohnya: ALLAHUMMAHDINAA, dst.
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari sebagian sahabat Muhammad—salah seorang perawi–, Ubay bin Ka’ab mengimami jamaah di bulan Ramadan dan ia membaca qunut pada separuh akhir dari Ramadan. (HR. Abu Daud, no. 1428, hadits ini didhaifkan Syaikh Al-Albani).
Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Syafiiyah dan ada perkataan dari Imam Ahmad mengenai hal ini.
Ketika Abu Daud menanyakan pada Imam Ahmad, “Apakah qunut itu sepanjang waktu?” “Jika engkau mau”, jawab Imam Ahmad. Abu Daud bertanya lagi, “Apa pendapat yang engkau pilih?” Jawab Imam Ahmad, “Adapun saya tidaklah berqunut kecuali pada pertengahan bulan Ramadan. Namun, jika aku bermakmum di belakang imam lain dan ia berqunut, maka aku pun mengikutinya.” (Masail Ahmad li Abi Daud, 66).
Mereka pun berdalil tentang riwayat dari Ibnu ‘Umar, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad sahih (Al-Mushannaf, 2:98).
Al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu
اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
“ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA’AAFINI FIIMAN ‘AFAIT, WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WABAARIK LII FIIMA A’THAIT, WAQINII SYARRAMA QADLAIT, FAINNAKA TAQDHI WALAA YUQDHO ‘ALAIK, WAINNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAARAKTA RABBANA WATA’AALAIT.”
(Artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi)” (HR. Abu Daud, no. 1425; An-Nasai, no. 1745; Tirmidzi, no. 464. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Anjuran Membaca Doa Qunut Witir mulai Pertengahan Ramadan
Dalam buku Doa dan Wirid yang ditulis Ustaz Yazid bin Abdil Qadir Jawaz menuliskan mengenai anjuran qunut di pertengahan Ramadan.
Disyariatkan juga qunut pada pertengahan Ramadan sampai akhir Ramadan berdasarkan riwayat dari beberapa sahabat dan tabiin.
Dari Amr dari Hasan, bahwasannya Umar Radhiyallahu Anhu menyuruh Ubay Radhiyallahu Anhu mengimami sholat (Tarawih) pada bulan Ramadan dan beliau menyuruh Ubay Radhiallahu Anhu untuk melakukan qunut pada pertengahan Ramadan yang dimulai pada malam 16 Ramadan.(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah III/254 no 7007)
Ma’mar berkata: Sesungguhnya aku melaksanakan qunut witir sepanjang tahun, kecuali pada awal Ramadan sampai dengan pertengahan (aku tidak qunut), demikian juga dilakukan oleh Al-Hasan Al Bashri, ia menyebutkan dari Qatadah dan lain-lain. (Mushannaf Abdirrazaaq III/121 dengan sanad yang shahih)
Baca Juga: Inti Sari Ramadan adalah 10 Hari Terakhir Ramadan
Masya Allah, semoga kita dimudahkan Allah untuk menghidupkan malam-malam Ramadan terutama 15 terakhir bulan Ramadan. [jwt]