ChanelMuslim.com – Persamaan Laki-Laki dan Wanita dalam Islam
Betapa mulianya wanita dalam Islam, segala haknya terjamin, perlidungan untuknya begitu ketat, harga diri dan martabatnya terangkat.
Sejak dahulu, sejak kemunculan Islam, wanita begitu dijunjung, bahkan saat peradaban lain menginjak-injak keberadaanya. Islam tidak pernah sekalipun menafikan keberadaan wanita apalagi peranannya. Segala tingkah lakunya diperhitungkan. Sama derajatnya dengan laki-laki, terutama dalam hal ketakwaan.
Baca Juga: Wanita atau Surat An Nisa
Kesamaan Laki-Laki dan Wanita dalam Islam
Hal ini terbukti dari seruan Al-Qur’an kepada seluruh umat manusia tidak peduli ia laki-laki atau perempuan:
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Ahzab: 35)
Begitupun mengenai peranannya dalam masyarakat, Islam tidak pernah menghalangi wanita untuk terlibat dalam urusan kebaikan di ranah kemasyarakatan, Allah berfirman:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At_Taubah: 71)
Dalam urusan pahala dan siksaan atau dosa, wanita dan laki-laki memiliki kesamaan. Mereka yang berbuat baik akan mendapatkan ganjaran dari kebaikannya begitupun mereka yang telah bersalah dan melanggar aturan akan mendapatkan dosa yang berujung pada siksaan.
Semua ini terjadi bukan karena jenis kelamin yang mereka miliki namun karena tangan-tangan mereka sendiri, dan masing-masing dari mereka tidak akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan yang tidak mereka lakukan atau yang telah dilakukan oleh orang lain:
Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. AL-Baqarah: 141)
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl: 97).
Akan tetapi banyak kesalahpahaman tentang wanita di dalam Islam, yang menganggap bahwa wanita tertindas pada aturan-aturan Islam dan menjadikan laki-laki sebagai penindasnya. Anggapan ini tentunya hanya asumsi belaka, mereka tidak mau menilik bagaimana Islam sesungguhnya telah mengatur sesuai porsinya dan sesuai dengan tabiat masing-masing.
Perbedaan itu hal yang wajar, hanya saja cara padang mayoritas dari pembenci Islam ini selalu menempatkan bahwa perbedaan sumber dari penindasan. Padahal tidak selalu seperit itu.
Perbedaan juga memiliki sisi untuk saling melengkapi, agar terjalin kerjasama dan kedekatan satu sama lain. Lalu, apa saja sebenarnya yang selama ini menjadi kesalahpahaman tentang wanita dalam Islam dan bagaimana semua itu sesungguhnya diatur untuk kebaikan umat manusia khususnya untuk wanita itu sendiri?
Nantikan artikel berikutnya. [Ln]