ChanelMuslim.com – Waktu adalah satu hal yang paling banyak manusia abaikan, dan ini menyebabkan manusia berada pada kerugian dan kesengsaraan. Maka tidak heran jika Allah bersumpah dengan waktu dalam surah Al-Ashr, sebagai teguran bagi manusia bahwa dirinya sering lalai dari waktu.
وَالْعَصْرِۙ – ١
Demi masa.
Apa pentingnya sebuah waktu ini? Di dalam waktu kita menemukan lalu lalang kehidupan manusia, peredaran siang dan malam, pertukaran gelap dan terang, pergantian satu kejadian dengan kejadian lainnya.
Baca Juga: 18 Waktu Mustajab untuk Berdoa, Kamu Harus Tahu
Surah Al-Ashr: Siapa yang Mengendalikan Waktu?
Semua ini menjadi bukti bahwa ada yang menggerakkan. Tentunya segala sumpah yang Allah firmankan dalam al-Qur’an menjadi tanda bahwa sumpah itu sangatlah penting. Tapi yang tidak kalah penting adalah yang bersumpah itu sendiri, Allah azza wa jalla.
Betapa Allah Maha Sempurna dan Maha Kuasa untuk membalikkan keadaan melalui waktu. Orang bisa saja bahagia di pagi hari, namun di malam hari ia harus menangis tersedu-sedu. Ini bukti bahwa kendali waktu ada pada Allah ‘azza wa jalla.
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ – ٢
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
Maka itulah mengapa dengan waktu ini manusia dalam keadaan merugi. Karena mereka merasa bahwa kendali waktu ada pada dirinya. Mereka dengan bebas menggunakan waktu untuk kepentingan dan kepuasan diri, namun lupa bahwa kepuasan mereka tidak dapat selamanya akan bertahan.
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ – ٣
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Kerugian akan menimpa manusia selama manusia mengisi waktunya hanya untuk kepentingan duniawi. Mereka bekerja untuk kaya, mereka makan untuk kenyang, mereka bersenang-senang untuk kepuasan diri, mereka belajar untuk pintar.
Padahal seharusnya untuk Allahlah orientasi kehidupan ini terpusat, sehingga apapun amalan mereka berhasil menjangkau pintu surga dan menjadi bekal kehidupan akhirat.
Bekerjalah untuk Allah, maka kamu tidak akan melakukan pekerjaan yang haram dan hartanmu mengalir menjadi pahala. Berbeda dengan orang yang bekerja hanya untuk kaya, maka apapun dapat dilakukan selama kaya adalah tujuan akhirnya.
Makan dan minumlah untuk Allah, maka kamu akan lebih bertenaga untuk beribadah dan beramal shalih. Berbeda dengan mereka yang makan untuk sekedar menghilangkan kenyang maka apapun akan dia makan selama kenyang adalah tujuannya.
Belajarlah untuk Allah, agar ilmu yang kau pelajari semakin membuatmu menjadi orang yang beriman. Maka berbeda dengan mereka yang belajar untuk sekedar pintar, ilmunya tidak menjamin memberikan kebaikan pada sesama. Berapa banyak orang pintar yang korupsi di negeri ini?
Orientasi pada akhirat inilah yang akan menyelamatkan manusia dari kerugian. Mereka menjadikan nasihat sebagai penjaga mereka agar selalu berada pada iman, berdiri dengan syariat Allah, dan penghalang dari segala kemungkaran.
Dan nasihat tentang sabar menjadi senjata bagi mereka untuk melindungi diri dari maksiat serta senantiasa berlindung dibalik amal shalih. [Ln]