ChanelMuslim.com – Dalam tafsir Al-Baqarah ayah 115 ada tiga point yang bisa kita ambil pelanjaran:
وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Yang pertama: Bahwa semua tempat adalah miliki Allah SWT, kita berjalan ke arah timur itulah milik Allah, kita berjalan ke arah barat itu lah milik Allah. Oleh sebab, kekuasaan Allah sangat luas, tidak terbatas tempat-tempat tertentu.
Yang ke dua: Kita perlu berhati-hati saat berperilaku. Setiap kita bertindak di sanalah Allah mengawasi kita. Segala aktivitas kita dimanapun kita berada selalu dalam pantauan Allah.
Baca Juga: Luruskan Arah Kiblat saat Matahari Tepat di Atas Ka’bah
Shalat Tidak Menghadap Kiblat (Tafsir Al-Baqarah: 115)
Yang ke tiga: Ayat ini juga menjadi dasar bahwa kemanapun kita shalat kita tetap mendapatakan perhatian Allah dan ridho Allah. Namun, tentunya ayat ini menjadi dasar bagi mereka yang tidak tahu arah kiblat saat sedang dalam kendaraan, atau dalam posisi yang tidak memungkinkan menghadap kiblat saat berada di dalam kendaraan.
Maka dalam kondisi seperti itu dibenarkan untuk tidak menghadap kiblat atau menghadap ke arah mana saja, sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan:
“Dari Amir bin Rabi’ah, ia berkata: Saya melihat Rasulullah Sa. shalat di atas kendaraannya dengan menghadap arah kendaraannya.” (Muttafaq ‘alaihi)
Pada riwayat lain dikatakan:
“Sesungguhnya Rasulullah Saw. shalat (sunnah) di atas kendaraannya menghadap ke timur, tetapi ketika beliau hendak shalat fardhu beliau turun dan menghadap kiblat kemudian shalat.”
Dengan demikian, saat dalam kendaraan yang bukan milik pribadi, hampir mustahil kita menghadap kiblat ketika shalat. Jadi kembali ke kentuan awal bahwa kita dibolehkan shalat menghadap kemana saja saat berada dalam kendaraan. [Ln]