REZEKI itu datangnya hanya dari Allah. Oleh sebab itu, kita harus berdoa dan berharap hanya kepada Allah. Jangan menggantungkan harapan pada sesuatu yang lain.
Baca Juga: Inilah Lima Pintu Rezeki
Rezeki hanya dari Allah
Allah Ta’ala berfirman :
فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Mintalah rezeki itu kepada Allah dan sembahlah Dia (semata) serta bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan.” [Al-‘Ankabût: 17]
Allah Subhânahu memerintahkan agar manusia hanya mencari rezeki dari diri-Nya saja, tidak kepada patung-patung dan berhala, agar mengesakan-Nya dalam ibadah, serta mengakui nikmat-nikmat-Nya yang telah Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya dan menggunakan nikmat tersebut untuk menjalankan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan kepada-Nya.
Kemudian, Allah mengabarkan bahwa semua akan kembali kepada-Nya, yang setiap orang akan dibalas sesuai dengan amalannya.
Oleh karena itu, setiap hamba wajib memperhitungkan hal tersebut sebelum mereka dihisab oleh Allah.
Ayat di atas menunjukkan tentang wajibnya mengesakan Allah dalam berdoa dan beribadah, serta merupakan bantahan terhadap kaum musyrikin yang beribadah kepada selain Allah.
Faedah Ayat
1. Wajibnya berdoa hanya kepada Allah dan mencari rezeki hanya kepada-Nya.
2. Wajibnya mengesakan Allah dalam semua bentuk ibadah.
3. Wajibnya bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya.
4. Penetapan adanya hari berbangkit dan pembalasan amalan.
5. Bahwasanya tidak ada pertentangan antara mencari rezeki dan berusaha dengan beribadah kepada Allah, karena Islam membawa kebaikan bagi agama dan dunia
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Al-Fauzan]
[Cms]