ChanelMuslim.com – Nasib si penganggap sial. Ketika piring pecah tanpa disengaja ada musibah pada anggota keluarga, ada kicauan burung di atap rumah dianggap ada yang mau meninggal.
Ada kecelakaan di depan rumah ketika kita mau berangkat kerja membuat kita membatalkan bekerja atau merasa akibat nama anak yang salah membuat anaknya sakit-sakitan.
Nantinya kadang sebagian kita sering menghubungkan kejadian yang tidak sengaja sebagai pertanda dan sering menganggap hal tersebut sebagai kesialan atau keberuntungan.
Ternyata, jauh-jauh hari Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam sudah mengingatkan kita akan bahaya sifat menganggap sial sesuatu.
Imam Ad Dzahabi dalam kitab nya Al Kabair, memasukkan sikap Menganggap Sial sebagai dosa besar.
Baca Juga: Ada Gejala Penyakit, Kapan Seharusnya Memeriksakan Diri ke Dokter Spesialis?
Nasib Si Penganggap Sial
Dari Salamah Bin Kuhail dari Isa bin Ashim dari Zir dari Abfullah (bin Mas’ud) ia berkata,” Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik dan setiap orang pasti (pernah terlintas dalam hatinya sesuatu dari hal ini). Hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya.” (HR At Tirmidzi nomer 1614)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“ Tidak ada penyakit menular dan tidak ada kesialan karena sesuatu. Aku sangat kagum dengan optimisme. ‘ Para sahabat bertanya,
“Apakah yang dimaksud dengan optimisme itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,”Kata-kata yang baik.”(Hadist Shahih, HR Al Bukhari, hadist nomor 5756 dan 5776 dan Hadist Muslim nomor 2224)
Penjelasan:
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,”Anggapan sial adalah sikap pesimis melihat dan mendengar sesuatu, atau karena berada pada waktu atau tempat tertentu.
Inilah yang disebut dengan anggapan sial, yaitu seseorang mengganggap sial dirinya karena sesuatu.
Anggapan sial ini di dalam bahasa Arab disebut dengan tathayyur, karena orang-orang zaman Jahiliyah dahulu selalu menjadikan burung-burung sebagai petunjuk untuk mengetahui kesialan dan keberuntungan sehingga akhirnya nama burung itulah yang dijadikan istilah untuk kegiatan tersebut.
Lalu, Imam Dzahabi menasihatkan bagi setiap yang memiliki sikap pesimis dan merasa sial maka lawanlah perasaan tersebut, keluarlah dari belenggu kesedihan dan ucapkanlah dengan penuh keyakinan,
“Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan dari-Mu,tidak ada ramalan yang benar kecuali ketetapan dari-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau.”
Lalu, akankah kita masih mengganggap sial sesuatu?[jwt/ind]
Sumber: Al Kabair Imam Ad Dzahabi, Dosa Besar ke- 63 Halaman 413-417. Penerbit Darus Sunnah.