ChanelMuslim.com – Manusia pasti melakukan kesalahan, baik yang ia sadari ataupun tidak. tiap Tiap kesalahan yang telah ia lakukan pasti ada konsekuensi yang harus ditanggungnya, selain menyelesaikan persoalan tersebut ia perlu menghapus kesalahan tersebut dengan berbuat baik.
Dalam sebuah hadits dari Abi Dzar ra, Rasulullah shallahllahu ‘alaihi wasallam, bersabda,
إذا عملت سيئة فأتبعها حسنة تمحمها
“Jika engkau melakukan keburukan maka ikutilah dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapus perbuatan buruk yang pernah dilakukan.“ (Hadist shahih riwayat Ahmad)
Baca Juga: Nabi Adam: Menimpali Kesalahan dengan Kebaikan (Seri Kisah Orang Pilihan)
Menghapus Kesalahan Dengan Berbuat Baik
Penjelasan:
1. Allah berfirman,
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa).” (QS. Hud: 114)
Sesungguhnya perbuatan baik itu akan menghapus perbuatan buruk di masa lalu, sebagaimana hadist yang disampaikan oleh Abu Bakar:
“Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim berdosa lalu dia berwudhu kemudian dia shalat 2 raka’at dan memohon ampun kepada Allah kecuali pasti Allah akan mengampuni dosanya.'”
2. Al Ghazali berkata, “Lebih utama mengikuti keburukan dengan kebaikan yang berlawanan seperti: mendengarkan hal-hal yang melalaikan diganti dengan mendengarkan Al Qur’an dan duduk di majlis zikir, duduk di masjid dalam keadaan junub diganti dengan i’tikaf dan membaca Al Qur’an, meminum khamr diganti dengan makan makanan yang halal.”
3. Para ulama sepakat bahwa perbuatan baik dapat menghapus dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar seperti durhaka terhadap orang tua, membunuh, riba, miras dan lain sebagainya, tidak ada jalan lain untuk menghapusnya kecuali dengan taubat.
Allah berfirman :
وَاِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدٰى
“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (QS. At Taubah: 82).
Ini jika dosa tidak berhubungan dengan hak manusia. Namun jika berhubungan dengan hak orang lain seperti mencuri, maka ia harus mengembalikannya terlebih dahulu dan minta maaf kemudian ia bertaubat.
4. Jika syarat taubat yang berkaitan dengan manusia tidak terpenuhi, maka urusannya akan berlanjut di akhirat. Orang-orang yang pernah dizhalimi akan menuntut dan mengambil pahala darinya sebagai ganti dari kezhaliman yang ia lakukan di dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “JIka seorang mukmin selamat dari neraka, ia ditahan di sebuah jembatan antara surga dan neraka, lalu ia diminta pertanggungjawaban oleh orang yang dizhalimi di dunia; jika telah usai maka barulah diizinkan masuk surga.” (HR. Bukhari dari Abu Sa’id al al Khudri).
5. Di antara kebaikan Allah, jika seorang mukmin tidak memilki dosa kecil, maka amal kebaikan yang ia lakukan berdampak terhadap dosa-dosa besarnya, yaitu dosa besar yang ia lakukan akan diringankan Allah subhanahu wa ta’ala. Jika tidak memiliki dosa besar ataupun dosa kecil, maka pahala dari kebaikan yang dilakukan akan dilipat gandakan.
Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A. [Ln]