LAYAKKAH sifat pelupa sebagai alasan tidak menghafal al-Qur’an?
Ustaz Slamet Setiawan, S.H.I dalam tulisannya mengatakan bahwa berbeda orang bisa berbeda pula dalam hal kemampuan atau daya ingatnya. Orang yang kuat ingatannya, mungkin bisa tetap mengingat sesuatu walaupun telah berlalu sekian lama, atau mungkin ia bisa langsung hafal apa yang dibacanya tanpa merasa kesulitan sedikitpun.
Namun bagi orang yang memiliki kemampuan ingatan yang lemah, jangankan mengingat sesuatu yang sudah berlalu sekian lama, bahkan untuk mengingat apa yang baru saja terkadang kesulitan.
Baca Juga: 3 Tahap Penulisan dan Pengumpulan Al-Quran
Layakkah Sifat Pelupa Sebagai Alasan Tidak Menghafal Al-Quran?
Menghafal al-Qur’an bagi mereka yang punya daya ingat yang kuat, tentu bukan sesuatu yang sulit, karena ia hanya tinggal butuh niat dan tekad yang kuat.
Namun lain lagi bagi mereka yang merasa punya daya ingat yang lemah, terkadang ia menjadi kendala yang cukup merepotkan.
Mereka yang punya keinginan untuk dapat hafal al-Qur’an tetapi merasa punya daya ingat yang lemah, terkadang belum juga mencoba untuk menghafalkannya, tetapi sudah ada rasa putus asa, padahal ia sendiri belum membuktikan bahwa dirinya tidak mampu menghafalnya.
Rasa pesimis dalam dirinya itulah yang akhirnya benar-benar membuatnya tidak bisa mewujudkan keinginannya untuk menjadi seorang penghafal al-Qur’an.
Dan yang menjadi penghalangnya sebenarnya bukanlah karena daya ingat yang lemah, tetapi karena keyakinannya itulah yang lemah.
Jika saja ia sudah berusaha dan terus mencobanya tetapi tetap merasakan sulit, mungkin benar bahwa daya ingat yang lemah itulah yang menjadi penghalangnya, tetapi jika ternyata ia belum mencobanya, maka sebenarnya keraguannyalah yang menjadi penghalang utamanya.
Kalian yang merasa bahwa daya ingat kalian lemah sehingga tidak yakin bisa menghafal al-Qur’an, maka kalian perlu menghayati kembali janji Allah di dalam al-Qur’an tentang mudahnya ia untuk dipelajari, termasuk dihafalkan, yaitu firman-Nya:
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran.” (QS. Al-Qamar [54]: 17, 22, 32 dan 40)
Dengan redaksi yang sama, ayat ini diulang empat kali sekaligus di dalam surah yang sama. Artinya, kalian sama sekali tidak layak ragu akan janji Allah yang satu ini.
Jika yang berjanji adalah manusia, kalian boleh saja ragu, tetapi ketika Allah yang berjanji, keraguan sama sekali tidak layak, karena apa yang Allah janjikan itu sudah pasti benar.
Belum lagi pengulangan ayat tersebut menjadi bukti bahwa Allah ingin benar-benar menekankan kepada kalian tentang kemudahannya.
Hal lain yang perlu kalian tahu bahwa membaca al-Qur’an sendiri merupakan salah satu cara yang ampuh dalam meningkatkan daya ingat.
Bahkan, Syaikh Burhanul Islam az-Zarnuji (w. 591 H) di dalam Ta’limul Muta’allim Thariq at-Ta’allum mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang paling mampu meningkatkan daya ingat selain membaca al-Qur’an.
Membaca dan menghafal al-Qur’an sebenarnya juga menjadi solusi meningkatkan daya ingat itu sendiri. Jadi, sangat salah jika ada orang yang tidak mau menghafal al-Qur’an dengan alasan daya ingatnya lemah, padahal justru dengan menghafal al-Qur’anlah daya ingatnya akan semakin terlatih, semakin kuat.
Terbukti bahwa banyaknya para ulama yang mampu menghafal ratusan ribu bahkan jutaan hadis, karena sebelumnya mereka menghafalkan al-Qur’an terlebih dahulu.
Jika kalian saat ini punya sifat pelupa, maka seharusnya kalian senang jika diajak untuk menghafal al-Qur’an.
Selain ia dapat menghilangkan penyakit kalian itu, menghafal al-Qur’an juga dapat mengangkat derajat dan kemuliaan kalian di hadapan Allah.
Menghafal al-Qur’an adalah salah satu cara mensyukuri nikmat daya ingat yang telah diberikan Allah. Walaupun daya ingat kalian lemah, tetapi ketika kalian bersyukur dengan menggunakannya untuk menghafal al Qur’an, maka Allah akan menambahkan nikmat Nya kepada kalian.
Salah satu bentuk bertambahnya nikmat tersebut adalah dengan semakin meningkatnya daya ingatan Kalian yang tadinya lemah itu. Selamat mencoba!
Wallahu A’lam Bishshowab. [Ln]