ChanelMuslim.com – Cara ampuh untuk memperbaiki diri adalah dimulai dari memperbaiki hati. Perbaikilah hatimu niscaya akan baik lisan dan akhlak lahiriahmu.
Baca Juga: Kenapa Sulit Memperbaiki Diri
Cara Ampuh untuk Memperbaiki Diri
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
ألا وَإنَّ في الجسدِ مُضْغَة إذا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّه وَإذا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلَّهُ ألا وَهيَ القَلْبُ
Dan ketahuilah sesungguhnya pada tubuh manusia itu terdapat sekerat daging, jika ia baik maka baiklah seluruh anggota badannya, dan jika ia rusak rusaklah seluruh anggota tubuhnya, ketahuilah bahwa sekerat daging tersebut adalah hati.
(Hadits Riwayat Al Imam Al-Bukhari dan Al- Imam Muslim dari sahabat An-Nu’man bin Basyir –radhiallahu’anhuma-)
Perbaikilah hati kalian niscaya akan lurus lisan dan lahiriah kalian, merupakan suatu keharusan memperhatikan perbaikan hati (yaitu) dengan komitmen terhadap kejujuran, keikhlasan, taubat, kembali(kepada Allah), dan merasa diawasi Allah.
Selain itu, membuat diri waspada dari riya’, waspada dari kedengkian, sifat dendam dan waspada dari apa saja yang bisa merusak hati.
Maka merupakan suatu keharusan (seseorang) membersihkan hati, karena tidak akan masuk ke dalam surga kecuali orang yang bertemu Allah dengan hati yang bersih.
Hati yang bersih adalah yang bersih dari penyakit-penyakit ini, bersih dari kesyirikan, kedustaan, kesombongan, kedengkian, permusuhan dijalan syaithan dan seterusnya dari sifat-sifat tercela.
Apabila hati baik – dan obatnya adalah Al-Qur’an Serta menjaganya agar tidak terjatuh kedalam penyakit-penyakit ini, maka baiklah jasmani semuanya.
Selain itu, baik amalannya semuanya, apabila berbicara, maka berbicara dengan jujur, apabila beramal, beramal dengan amalan yang shalih serta menjauhi perbuatan dan ucapan yang jelek.
Di antara yang dibimbingkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah tidaklah kita mengatakan melainkan kebaikan. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ باِللَهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَو ليصمت
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam.
Katakanlah kebaikan dan tinggalkan kejelekan dengan berbagai macamnya. Tinggalkan ucapan dusta, ghibah, adu domba dan semua kejelekan, jangan engkau ucapkan.
Sekalipun perkara yang hukumnya mubah yang dibolehkan bagimu untuk menyampaikannya, jangan berlebihan karena yang demikian itu mengantarkanmu untuk terjatuh dalam kejelekan.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ باِللَهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَو ليصمت
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam.
Bacalah Al-Qur’an, bacalah hadits, bacalah yang bisa memberikan manfaat kepadamu, berbicaralah terhadap perkara yang bisa memberikan manfa’at kepadamu dan bermanfaat untuk manusia, seperti nasihat, amar ma’ruf nahi munkar, dan yang semisalnya,
Di dalam Hadits Mu’adz Radhiyallahu anhu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
وهل يَكبُّ الناسَ في النَّار على وجوههم أو قال: على مناخرهم إلاَّ حصائدُ ألسنتهم؟”
Bukankah manusia kelak akan diseret di atas wajahnya dalam neraka dikarenakan sebab lisannya
Di dalam AlQur’an terdapat bimbingan yang banyak, yang memberikan peringatan dari dusta dan menerangkan kerusakannya, demikian pula di dalam assunnah, bacalah kitabullah dan Sunnah RasulNya.
Terangilah dengan keduanya urusan dunia dan agama kalian, niscaya kehidupan dan keadaan kalian akan baik. [Cms]
Assyaikh al- imam Al ‘allaamah Rabi’ Ibnu Hadi almadkhali Hafidzahullah
Sumber:
Almajmu’ arraiq hal 204.
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu ‘umar غفر الله له
https://t.me/alfudhail