ChanelMuslim.com – Asbabun nuzul surat Al-Baqarah ayat 6 dan 7 disebabkan kaum Yahudi Madinah yang diberi peringatan oleh Allah, tetapi mereka tetap ingkar.
Allah pun mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 20
Isi Surat Al-Baqarah Ayat 6 dan 7
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.” [Q.S. Al-Baqarah: 6]
خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ؕ وَعَلٰىٓ اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.” [Q.S. Al-Baqarah: 7]
Dilansir dari channel telegram TAFSIR AL-QUR’AN yang mengambil dari Syamil Al-Qur’an, Qur’an Al-Hadi & Qur’an Qordoba, Allah mengaburkan pemahaman orang-orang Kafir.
Apabila orang-orang kafir tidak dapat memahami Al-Qur’an, maka terdapat rahasia sangat penting yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Sesungguhnya, rahasia pentingnya adalah karena Al-Qur’an merupakan kitab yang sangat jelas, mudah, dan sederhana.
Siapa pun bisa membaca Al-Qur’an dan mengkaji firman Allah tentang akhlak terpuji yang diridhai-Nya, keadaan surga dan neraka, dan tentang berbagai rahasia yang juga ada dalam kitab ini.
Meskipun hukum-hukum Allah tersebut tidak terbantahkan, sebagian orang tidak mampu memahami Al-Qur’an sekalipun telah sangat jelas.
Di samping itu, banyak orang cerdas, seperti insinyur nuklir atau profesor biologi dapat memahami cabang-cabang sains yang rumit, seperti fisika, kimia, atau matematika.
Kemudian, ada juga yang mampu memahami Budhisme, Hinduisme, Shintoisme, materialisme, atau komunisme.
Akan tetapi, mereka tidak mampu memahami Al-Qur’an.
Orang-orang yang berpegang pada sistem di luar Al-Qur’an tidak dapat memahami agama Allah yang jelas dan mudah. (Harun Yahya, Beberapa Rahasia dalam Al-Qur’an, 2004)
Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 30, Manusia Sebagai Khalifah
Tafsir At-Tabari
Sementara itu, Tafsir At-Tabari, menjelaskan pendapat dari Ibnu Abbas.
Menurut Ibnu ‘Abbas, kedua ayat ini diturunkan berkenaan dengan para pendeta Yahudi di seputar Madinah yang menolak dan mengingkari ciri-ciri kenabian (nubuwwat) Nabi Muhammad.
Penafsiran ini menurut At-Thabari adalah penafsiran yang paling tepat dibanding penafsiran yang lain karena kata kufr sendiri secara etimologis berarti menutupi.
Kata ini cocok disematkan kepada para pendeta Yahudi di Madinah karena mereka telah menyembunyikan dan menutup-nutupi ciri-ciri kenabian, padahal mereka sangat mengenali nubuwwat itu seperti mengenali anak-anak mereka sendiri.
Para pendeta Yahudi di Madinah itu mengingkari nubuwwat Nabi Muhammad yang secara jelas telah disebutkan di dalam kitab suci mereka.
Sementara itu, Allah telah mengambil perjanjian agar mereka tidak menyembunyikan hal itu dan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia.
Namun, mereka terus menutup-nutupi bahkan menolak nubuwwat tersebut.
Oleh sebab itu, sama saja bagi mereka, mau diperingatkan atau tidak oleh Nabi Muhammad, mereka tidak akan beriman. [Cms]