• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 11 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Quran Hadis

Al-Anfal Ayat 53, Hilangnya Nikmat Karena Ulah Manusia Sendiri

Mei 23, 2022
in Quran Hadis, Unggulan
Al-Anfal Ayat 53, Hilangnya Nikmat Karena Ulah Manusia Sendiri

Foto: Pixabay

167
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Surah Al-Anfal ayat 53 ini berbicara tentang perubahan nikmat yang dianugrahkan kepada manusia oleh Allah karena ulah tangannya sendiri. Dalam arti manusia tidak bisa menyalahkan Allah saat ia berhadapan dengan kesengsaraan.

Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi ini. Ia pemimpin yang mengatur dan mengelolah segala sumber daya. Namun, Allah tidak melepaskan manusia begitu saja tanpa bimbingan-Nya.

Tabiat ketamakan dan kelalaian pada diri manusia diarahkan dengan manhaj-Nya yaitu jalan terang yang akan menunjukkan manusia cara menjadi khalifah di bumi dan ini menjadi sebab hadirnya kenikmatan pada diri manusia.

Baca Juga: Dua Alasan Turunnya Al-Quran Sangat Istimewa

Al-Anfal Ayat 53, Hilangnya Nikmat Karena Ulah Manusia Sendiri

Pada dasarnya segala kenikmatan yang didapatkan oleh manusia mulai dari ia lahir adalah pemberian yang telah Allah tetapkan sebelum manusia sendiri diciptakan dan sebelum manusia sendiri memahaminya.

Sebagai contoh anak kecil saat ia baru lahir bisa langsung merasakan kenikmatan ASI atau Air Susu Ibu-nya, tanpa ia tahu bagaimana ASI itu diproduksi. Ia juga merasakan nikmatnya nasi dan sayur mayur sebelum ia mempunyai pengetahuan seputar pertanian.

Dengan demikian Allah sudah terlebih dahulu menciptakan kenikmatan untuk manusia sebelum Allah menciptakan mereka. Kehadiran manusia di dunia ini telah dipersiapkan. Oleh karena itu sepantasnya bagi kita untuk menerima pemberian tersebut dengan syukur dan taat pada-Nya.

Akan tetapi ada pula masa dimana kenikmatan yang dianugrahkan kepada manusia ini berubah menjadi siksaan. Perubahan yang dialaminya ini tentunya bukan karena Allah yang suka merubahnya, namun semua itu terjadi karena ulah manusia sendiri.

Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari manhaj Allah. Tidak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan sehingga mereka menjadi liar dan menuruti hawa nafsunya.

Dalam surah Al-Anfal ayat 53 Allah berfirman:

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dalam kitab Tafsir Asy-Sya’rawi disebutkan bahwa hukum Ilahi mengatur bahwa perubahan seseorang dari iman ke kufur memiliki konsekuensi perubahan rahmat dan nikmat Allah atas mereka, jika tidak, manhaj Allah akan sia-sia.
Contohnya adalah seluruh siswa mengikuti ujian, tetapi hanya siswa yang belajar saja yang akan berhasil, sedangkan yang tidak belajar akan gagal. Hal ini terjadi agar dunia tidak kacau balau.
Jika Allah Yang Maha Esa memberikan nikmat yang sama kepada mereka yang mengikuti manhaj-Nya dengan mereka yang tidak mengikuti, lantas apa nilai manhaj tersebut? tentu tidak ada nilainya.
Oleh karena itu, saat kita merasa semakin terhimpit dalam kesulitan, kegundahan, dan kecemasan, maka kita patut berkaca, “Adakah kesalahan yang telah kita lakukan sehingga kita menjadi seperti ini.”
Seluruh kesulitan ini tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat materi. Ada kalanya, jiwa kita kering dari mengingat-Nya sehingga kecemasan menghantui kita. [Ln]
Tags: Al-Anfal Ayat 53Hilangnya Nikmat Karena Ulah Manusia Sendiri
Previous Post

Pengaruh Hadiah dalam Bertetangga

Next Post

Fenomena White Night di Rusia

Next Post
Fenomena White Night di Rusia

Fenomena White Night di Rusia

Sujud dan Doa

Menghidupkan Sunnah

Bahayanya Dipuji Manusia

Bahayanya Dipuji Manusia

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga