ChanelMuslim.com – Cara mengendalikan hawa nafsu dijelaskan oleh Ustaz Sa’id Abu Ukkasyah. Jika seseorang mengikuti hawa nafsu, ia bisa terjatuh ke dalam syirik akbar karena memperbudak dirinya sendiri.
Nah, bagaimana cara mudah agar selamat dari penyembahan hawa nafsu tersebut? Dua kiat berikut semoga bisa membantu kamu dalam mengendalikan hawa nafsu.
Baca Juga: 9 Hal tentang Hawa Nafsu yang Perlu Diwaspadai
2 Cara Mengendalikan Hawa Nafsu
Kiat umum mengendalikan nafsu yaitu sebagai berikut.
1.Kembali kepada Agama dan Akal Sehat
Konsultasikan kepada dua “Dewan Pertimbangan Jiwa”, yaitu Agama Islam dan Akal Sehat sebelum melangkah.
Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata,
“Tatkala seorang yang sudah baligh diuji dengan hawa nafsu, tidak seperti binatang (yang tidak diuji dengannya), dan setiap waktu ia menghadapi gejolak hawa nafsu, dianugerahkan kepadanya dua penentu keputusan, yaitu agama Islam dan akal sehat.
Ia pun selalu diperintahkan untuk mengonsultasikan gejolak hawa nafsu yang dihadapi kepada dua penentu keputusan tersebut dan tunduk kepada keduanya”.
Para ulama menjelaskan bahwa setiap kali seseorang menghadapi suatu masalah, sebelum mengambil langkah, ia tertuntut untuk muhasabah (intropeksi) diri, agar bisa memutuskan langkah yang tepat, yaitu langkah yang diridhai oleh Allah Ta’ala.
Untuk bisa memutuskan langkah yang tepat, kamu harus mengonsultasikan terlebih dahulu kepada penentu keputusan yang asasi, yaitu syari’at Islam.
Cobalah menimbang keputusan yang akan diambil dengan tinjauan syari’at Islam, dan gunakan akal sehatnya agar bisa memahami syari’at Islam dengan baik.
Dengan begitu, kamu akan mengokohkan keimananmu, dan membantumu dalam mempertimbangkan maslahat dan mudharat yang ada.
Jika sebuah alternatif keputusan sesuai dengan syari’at Islam dan akal sehat, ambillah keputusan tersebut, namun jika tidak, maka tinggalkan.
Satu hal yang perlu kamu ketahui, agama Islam pastilah selaras dengan akal sehat (yaitu akal yang lurus dan sesuai dengan fitrah), keduanya tidaklah mungkin bertentangan.
Orang yang tidak sudi menghambakan hatinya kepada hawa nafsu adalah orang yang selalu menimbang suatu masalah dengan tinjauan syar’i dan akal sehat, dengan keduanya, ia dapat mengendalikan hawa nafsunya
2. Galau? Jauhilah apa yang paling disukai hawa nafsumu!
Sebagian Salafus Shalih berkata,
إذا أشكل عليك أمران لا تدري أيها أشد، فخالف أقربهما من هواك، فإن أقرب ما يكون الخطأ في متابعة الهوى
“Jika kamu bimbang menghadapi dua alternatif pilihan keputusan, kamu tidak tahu mana yang paling bahaya, maka tinggalkanlah sesuatu yang paling dekat/disukai hawa nafsumu, karena sikap yang terdekat dengan kesalahan itu ada pada mengikuti hawa nafsu”.
Tidak jarang, karena minimnya ilmu syar’i yang dimiliki seseorang dan kelemahan akal sehatnya, dalam memutuskan suatu perkara, ia menemui kesulitan.
Ia bingung ketika menghadapi dua alternatif pilihan keputusan, mana yang harus diambil, padahal, ia harus mengambil keputusan sekarang juga, tidak ada satupun orang ‘alim yang bisa dihubungi ketika itu.
Maka sebagian salaf sudah memberikan resep mudah kepada kita, yaitu tinggalkanlah sesuatu yang paling dekat dengan hawa nafsumu atau paling disukai hawa nafsumu!
Dan pilihlah sebuah keputusan yang terjauh dari hawa nafsumu.
Mengapa demikian? Rahasianya terdapat dalam ucapan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berikut ini,
“Ketika sikap yang sering terjadi pada orang yang mengikuti hawa nafsu, syahwat dan amarah adalah tidak bisa berhenti sampai pada batas mengambil manfaat saja (darinya),
karena itulah (banyak) disebutkan nafsu, syahwat, dan amarah dalam konteks yang tercela, karena dominannya bahaya yang ditimbulkannya (dan) jarang orang yang mampu bersikap tengah-tengah dalam hal itu (mengatur nafsu, syahwat, dan amarahnya- pent)”.
Wallahu a’lam. Sahabat, itulah dua cara mengendalikan hawa nafsu yang bisa kamu terapkan. Semoga bermanfaat.[ind]
Sumber: diolah dari: Asbabut Takhallaush minal hawa, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah/muslim.or.id