ChanelMuslim.com – Apa saja tanda husnul khatimah bagi seorang muslim? Sebuah akhir kehidupan yang manis bagi seorang muslim tentu sangat didambakan oleh setiap orang yang meyakini adanya surga dan neraka.
Ustaz Rikza Maulan, Lc., M.Ag. menjelaskan beberapa tanda husnul khatimah berikut ini.
Baca Juga: 8 Tanda-Tanda Husnul Khatimah
Tanda Husnul Khatimah bagi Seorang Muslim
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ (رواه احمد)
Dari Buraidah radhiyallahu anhu, bahwa ketika ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sedang sakit.
Saat tersebut, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat di dahinya.” (HR. Ahmad)
Baca Juga: Para Penikmat Tahajud
Takhrij Hadits tentang Husnul Khatimah
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, dalam Baqi Musnad Al-Anshar, Hadits Buraidah Al-Aslamy, hadits no 21944.
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Imam Tirmidzi dalam sunannya, hadits no 904, juga Imam Nasa’i dalam sunannya hadits no 1805 dan Ibnu Majah hadits no 1442.
Baca Juga: Cara agar Terhindar dari Siksa Kubur
Hikmah Hadits
Setiap manusia dianjurkan untuk selalu berusaha dalam kehidupannya agar kelak saat diwafatkan oleh Allah Swt, ia mendapatkan husnul khatimah.
Karena setiap orang tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari dan di negeri mana ia akan diwafatkan, termasuk juga tidak mengetahui bagaimana akhir dari kehidupannya.
Oleh karenanya, memperbaharui iman, memperbanyak amal shaleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran merupakan amaliyah yang harus mengiringi perjalanan waktu manusia, agar akhir hayatnya diwarnai dengan kebahagiaan dan keridhaan Allah Subhanahu wa taala, yaitu wafat dalam kondisi husnul khatimah.
Baca Juga: Memahami Hadis Takdir
Ciri Husnul Khatimah
Di antara ciri husnul khatimah adalah sebagai berikut.
Keringat di dahi saat wafat
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Buraidah radhiyallahu anhu di atas, saat beliau di Khurasan menjenguk saudaranya yang sakit lalu wafat dan keluar keringat di dahinya.
Maka beliau berakhir seraya menyampaikan hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwa seorang mu’min wafat dengan keringat di dahinya.
Baca Juga: Pahala Syahid karena Tenggelam
Mengucapkan kalimat La Ilaha Illallah
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berikut:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal dunia) ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH” maka ia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud)
Wafat malam Jumat atau hari Jumat
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam;
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Dari Abdullah bin ‘Amr berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Tirmidzi)
Baca Juga: Rahasia Meraih Bisnis Sukses dan Berkah
Syahid di medan jihad atau berniat wafat dalam kondisi syahid di medan jihad
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam;
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ وَلَمْ يَذْكُرْ أَبُو الطَّاهِرِ فِي حَدِيثِهِ بِصِدْقٍ
Barangsiapa mengharapkan mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengangkatnya sampai ke derajat para syuhada’ meski ia meninggal dunia di atas tempat tidur.” (HR. Muslim)
Wafat terkena wabah penyakit
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam;
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari)
Wafat karena penyakit di perut
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam;
وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌِ
“Barang siapa yang wafat karena penyakit di perut adalah syahid.” (HR. Muslim)
Wafat karena tenggelam dan tertimpa reruntuhan dan longsoran
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ وَقَالَ الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ketika laki-laki sedang berjalan dan menemukan ranting berduri di tengah jalan, kemudian dia menyingkirkan ranting tersebut hingga Allah pun bersyukur kepadanya lalu mengampuni dosa-dosanya.”
Lalu beliau bersabda: “Syuhada’ itu ada lima macam; meninggal karena penyakit kolera, orang yang meninggal karena sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang meninggal karena reruntuhan, dan orang yang syahid karena berjuang di jalan Allah ‘azza wajalla.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Pernikahan yang Berkah
Wanita yang wafat ketika melahirkan
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam;
وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ
“Dan wanita yang mati bersama janinnya syahidah.” (HR. Ahmad)
Wafat mempertahankan harta, keluarga, dan kehormatannya
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam;
عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ أَوْ دُونَ دَمِهِ أَوْ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
Dari Sa’id bin Zaid dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Siapa yang wafat karena membela hartanya maka ia syahid, siapa yang wafat karena membela keluarganya maka ia syahid, atau karena membela darahnya, atau karena membela agamanya maka ia syahid.” (HR. Abu Daud)
Wafat dalam beramal shaleh
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam;
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ أَسْنَدْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى صَدْرِي فَقَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ حَسَنٌ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Dari Hudzaifah bin Al Yaman berkata; Aku sandarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam di dadaku, lalu beliau bersabda:
“Barangsiapa mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH -berkata Hasan: karena mencari- wajah Allah dan ia mati dengannya, ia masuk surga, barangsiapa puasa sehari karena mencari wajah Allah dan ia mati dengannya,
ia masuk surga dan barangsiapa mensedekahkan sesuatu karena mencari wajah Allah dan ia mati dengannya, ia masuk surga.” (HR. Ahmad)
Wafat karena menjaga cintanya kepada seseorang dengan tidak berbuat dosa
Dalam riwayat disebutkan; “Barang siapa yang sangat mencintai seseorang kemudian ia tetap menjaga diri dari perbuatan dosa, dan menyimpan cintanya sampai ia wafat maka ia telah mati syahid.” (HR. Al-Hakim, Al-Khatib, Ibnu Asakir dan Ad-Dailamy).
Mudah-mudahan kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kelak saat diwafatkan Allah Subhanahu wa taala, kita diwafatkan dalam kondisi husnul khatimah. Wallahu a’lam.[ind]