ChanelMuslim.com – Saat Oktober berakhir, negara barat dikelilingi oleh jack-o-lantern yang terbuat dari labu berwarna oranye dan halaman yang dipenuhi ornamen hantu. Dari Trick or Treat hingga parade, ini adalah acara yang sangat menarik untuk kaum muda Muslim.
Perayaan ini sangat populer dan dipromosikan di barat. Tanpa menyadari asalnya, orang banyak yang jatuh ke dalam perayaan yang seharusnya tidak dilakukan.
Di barat sana, ketika anak-anak pulang dari sekolah mereka memohon kepada orangtua mereka untuk membawa mereka keluar, berpakaian seperti penyihir dan monster. Mereka pergi dari pintu ke pintu meminta makanan yang menggiurkan. Pertanyaan tersebut masih melekat di benak banyak orangtua Muslim, Bagaimana menghadapi anak-anak kita yang tergoda untuk merayakan Halloween?
Mari Kita Berdiskusi
Sebagai orangtua, kita harus memasukkan tema Halloween dan setiap acara yang tidak Islami lainnya dalam diskusi keluarga. Kita perlu membuat seluruh anggota keluar menyadari akan apa yang terjadi di sekitar kita.
Luangkan waktu dan duduklah bersama anak-anak. Jelaskan kepada mereka bahaya yang timbul dari perayaan-perayaan ini. Juga sampaikan kepada mereka bahwa Muslim tidak boleh mengikuti apapun tanpa mengetahui maksud ari perayaan itu.
Buat mereka sadar akan sabda Nabi saw, “Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan urusan kita (Dien) maka ditolak darinya.” (HR. Muslim dan Ahmad, sahih al jami no. 6398)
Nabi saw juga berkata dalam sebuah hadits terkenal, “Barangsiapa meniru suatu kaum maka dia termasuk kedalamnya.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan lainnya)
Diskusikan dengan keluarga tentang ini. Misalnya, mulailah dengan apa itu Halloween dan dari mana asalnya? Minta pendapat mereka terlebih dahulu, lalu sampaikan sebuah deskripsi kepada mereka. Misalnya, “Tahukah kamu Halloween adalah praktik pagan dan setan?” Kemudian gali lebih dalam penjelasannya. (Halloween berasal berabad-abad sebelum Kekristenan).
Hari Raya Keagamaan?
Orang-orang Celtic pagan di Inggris kuno dan Irlandia percaya bahwa, pada malam tanggal 31 Oktober, para dewa mempermainkan para penyembah fana mereka, menimbulkan bahaya, ketakutan, dan episode supernatural. Mereka juga percaya bahwa jiwa-jiwa orang mati dibebaskan dan diizinkan untuk mengunjungi kembali rumah mereka dan bahwa roh jahat berkeliaran di bumi.
Jadi, malam ini memperoleh makna menyeramkan yang dipenuhi dengan roh, hantu, penyihir, goblin, kucing hitam, peri, dan iblis. Bangsa Celtic membuat pengorbanan untuk menangkal bahaya musim ini dan kemarahan para dewa. Mereka menyalakan api unggun besar di puncak bukit untuk menakut-nakuti roh jahat.
Secara bertahap selama bertahun-tahun, Halloween berubah menjadi perayaan keluarga. Ingatkan orang terdekat dan tersayang tentang pilar iman kita dan yang terpenting libatkan anak-anak dalam diskusi.
Bebaskan mereka dari krisis identitas. Anak-anak memiliki keinginan untuk memiliki, membuat mereka merasa diinginkan dalam Islam. Anak-anak kita harus bangga dengan warisan Islam mereka.
Kita berkewajiban untuk mendidik anak-anak kita sedemikian rupa sehingga cinta Pencipta mereka terpancar dalam diri mereka. Jika karakter keislaman ini ada dalam diri mereka, maka mereka akan menjauhkan diri dari perayaan apapun yang di luar Islam dengan sendirinya.
Bagaimana Membesarkan Anak-Anak Saya Menjadi Muslim?
Tips:
Tunjukkan kepada mereka pentingnya Islam bagi mereka dan juga hargai mereka karena mengikuti jalan yang benar, karena anak-anak adalah anugerah dari Allah swt. Berusahalah untuk membuat mereka merasa gembira menjadi seorang Muslim.
Rancang to do list dan jadilah kreatif. Atur aktivitas dan acara sehat untuk mereka sebelumnya. Hubungi masjid setempat Anda, minta mereka untuk mengadakan kegiatan yang sesuai dengan usia anak-anak pada hari-hari tertentu.
Atur permainan, kegiatan ketrampilan atau kerajinan, dan kompetisi kuis yang menyenangkan. Jika itu terlalu merepotkan, lakukan hal-hal bersama sebagai sebuah keluarga. Tunjukkan dan tanamkan dalam diri orang yang kita cintai rasa hormat dan kasih sayang untuk identitas Islam mereka yang unik. [My]