ANDI mengeluh pada ibunya, “Bu, mataku kenapa yah. Sekarang aku tidak bisa melihat jelas ke papan tulis di kelas.” Anak SD kelas empat itu mengerjapkan matanya.
Esok harinya, ibu membawa Andi ke dokter mata untuk memeriksa matanya. Dari pemeriksaan itulah akhirnya diketahui jika mata Andi sudah harus menggunakan kacamata.
Yang kiri minus 2 dan yang kanan minus 2,5. Dokter sempat bertanya, apakah Andi punya kebiasaan berlama-lama menggunakan gawai.
Ibu menjawabnya, “Ah Andi itu gila main game di handphone, Dok. Bisa berjam-jam di depan handphone lalu pindah main di laptop.”
Baca juga : Anugerah Buah Hati Bukan Soal Usia
Sinar Biru yang Berbahaya bagi Buah hati
Penggunaan gawai memang bisa memudahkan kehidupan manusia. Namun jika digunakan secara berlebihan, dampaknya tidak baik bagi kesehatan kita.
Penggunaan komputer, laptop, ponsel cerdas, atau alat elektronik lain yang memancarkan radiasi sinar biru akan menyebabkan eye strain.
Eye Strain adalah ketegangan pada retina mata yang dapat berdampak pada kerusakan mata. Radiasi sinar biru langsung diterima oleh mata yang dapat menyebabkan ketegangan (eye strain).
Eye strain dapat menyebabkan kerusakan mata. Kerusakan tersebut dihasilkan dari radikal bebas yang dipicu oleh radiasi sinar biru. Oleh karena itu, para orangtua harus ingat bahwa sinar biru berbahaya bagi buah hati.
Radikal bebas yang dimaksud adalah senyawa-senyawa yang mampu menembus jaringan terdalam mata dan merusak jaringan tersebut seperti debu, bakteri dan lainnya.
Sinar biru merupakan sinar yang spektrumnya berada di dekat sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 400-495 nm1.
Sedangkan radiasi sinar biru yang dipancarkan oleh piranti elektronik (ponsel cerdas, televisi, komputer, dll) mempunyai panjang gelombang 400-440 nm2 .
Gejala penyakit akibat eye strain ini diantaranya adalah sakit kepala (pusing), penglihatan kabur, susah tidur, serta mata terasa kaku dan tegang. Eye strain ini menempati peringkat ketiga dalam penyebab kebutaan.
Inilah alasan mengapa Ayah Bunda perlu membatasi penggunaan gawai pada anak. Salah satunya adalah bahayanya sinar biru bagi mata anak-anak yang baru saja berkembang.
Organisasi Dokter Anak Amerika, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak hingga usia dua tahun tidak sama sekali terpapar gawai.
Orangtua harus fokus pada tumbuh kembang anak agar anak tumbuh dengan sehat dan gembira. [MRR]