SMP Jakarta Islamic School (JISc) menggelar selebrasi Kurikulum Merdeka dengan menampilkan berbagai kesenian daerah, salah satunya tari tradisional.
Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Nusantara kepada para siswa sekaligus mengaplikasikan konsep pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis proyek sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Dalam rangkaian selebrasi ini, siswa SMP JISc mempersembahkan beragam tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Mulai dari Tari Saman dari Aceh yang dikenal dengan kekompakan gerakannya, Tari Piring dari Sumatra Barat yang dinamis, hingga Tari Kecak dari Bali yang unik dengan vokal ritmisnya.
Baca juga: Kurikulum Merdeka SMP JISc Adakan Presentasi Demokrasi
SMP Jakarta Islamic School Adakan Selebrasi Kurikulum Merdeka dengan Tari Tradisional
Setiap kelompok siswa menampilkan tarian dengan penuh semangat, mengenakan kostum khas yang mencerminkan keindahan budaya masing-masing daerah.
Penampilan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga melatih kerja sama, disiplin, dan rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa.
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan dalam kegiatan nyata.
Melalui selebrasi ini, siswa diajak untuk memahami nilai-nilai budaya Indonesia secara langsung melalui seni tari.
Para siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti rangkaian acara ini. Mereka tidak hanya belajar menari, tetapi juga memahami sejarah dan makna dari setiap tarian yang dibawakan.
Selebrasi seperti ini diharapkan dapat memperkuat kecintaan siswa terhadap budaya Indonesia sekaligus mengembangkan keterampilan seni mereka.
Dengan adanya perayaan ini, SMP JISc berhasil membuktikan bahwa belajar tidak harus terbatas di dalam kelas.
Melalui tari tradisional, siswa bisa mengembangkan bakat, menumbuhkan rasa cinta tanah air, serta memahami makna Kurikulum Merdeka secara lebih nyata dan inspiratif.
JISc juga menerapkan konsep Thinking Skill dalam pembelajaran anak didik. Para siswa selain mendapatkan pembelajaran agama dan kurikulum nasional, juga diasah kemampuan berpikir dan wawasannya lewat kegiatan kompetisi dan immersion, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Konsep ini dikenalkan oleh pendiri dan konseptor JISc (Jakarta Islamic School), Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D yang mengasah Thinking Skill dalam pembelajaran para siswa.
Keuletan Mam Fifi dalam menyusun konsep kurikulum dan pembelajaran di sekolah JISc, JIBBS, dan JIGSc, berbuah manis dengan diterimanya para siswa di kampus impian.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pada 2024, sebanyak 150 dari 153 siswa diterima di berbagai perguruan tinggi negeri, ternama di Indonesia dan perguruan tinggi luar negeri.
Hal ini sejalan dengan visi JISc untuk mencetak Pemimpin Muslim Masa Depan (Khalifah Fil Ardh) Yang Memiliki Wawasan Internasional, Nilai Keislaman dan Karakter Keindonesiaan.
Beberapa program unggulan yang dimiliki JISc yaitu:
Kurikulum Internasional, Kurikulum Islamic dan Kurikulum Nasional (K-13 & IKM),
Double Certificate DIKNAS & International,
Active English Speaking,
Tahfizh Al-Qur’an.
Pembinaan Karakter dan
16 Siswa Per Kelas.
Informasi lebih lanjut dapat kamu temui di www.jakartaislamicschool.com atau hubungi 0811-1277-155 (Fullday), 0899-9911-723 (Boarding). [Din]