“APA salahnya saya nonton film porno? Saya kan sudah dewasa…” Belum lama ini ada orang nomor 1 di tingkat provinsi yang bilang di depan umum. Yah, kira-kira begitulah ngomongnya.
Kak Eka Wardhana, Rumah Pensil Publisher, mengulas tentang menonton film porno dan kedewasaan.
Justru karena ia mengaku sudah dewasa itulah seharusnya kata-kata pembolehan menonton film porno ini tak boleh terucap.
Kenapa? Karena sebagai orang dewasa, ia adalah pemimpin. Jangankan tingkat provinsi, tingkat di rumah sendiri pun kelak akan ditanya tanggung jawabnya.
Apalagi saat ini dia adalah pemimpin di provinsinya yang dihuni puluhan juta orang. Bukan lagi jadi seorang pemimpin, tetapi seharusnya ia menjadi teladan bagi rakyatnya.
Kejadian ini menjadi bukti bahwa saat ini anak-anak kita benar-benar mengalami krisis idola. Wah, apa itu krisis idola?
Krisis idola adalah: “Krisis yang terjadi ketika anak-anak mengikuti tokoh yang berprestasi tetapi tidak layak dijadikan teladan.”
Gawatnya, krisis idola seperti ini pada anak-anak bukan hanya membuat mereka kehilangan orientasi panutan tingkah laku, tetapi juga sampai berakibat melakukan kriminalitas. Kok bisa ya?
Baca juga: Pentingnya Pendidikan Seks untuk Menjaga Anak-Anak dari Bahaya Pornografi
Salahnya Ungkapan Nonton Porno Karena Sudah Dewasa
Psikolog Anak dan Remaja, Irma Gustiana A, M.Psi, Psi. menyampaikan bahwa kasus kriminalitas yang dilakukan anak seperti mencuri, melakukan kekerasan seksual bahkan sampai membunuh diakibatkan oleh 3 hal:
1. Kurang kasih sayang orangtua,
2. Pengaruh buruk lingkungan sosial,
3. Banyak meniru aktivitas buruk dari media sosial dan internet.
Kesimpulannya: tidak ada teladan yang didapat anak dari ketiga faktor di atas: orangtua, lingkungan dan media.
Bila seorang pemimpin saja bilang bahwa tidak ada salahnya ia menonton film porno, teladan apalagi yang bisa diharapkan?
Apa ia tidak tahu bahwa sudah hampir 150.000 anak Indonesia menjadi korban pornografi? Apa ia tidak tahu bahwa rata-rata di usia 11 tahun anak sudah mulai mengakses pornografi?
Apa ia tidak tahu otak anak yang sedang berkembang bisa rusak karena menonton pornografi?
Apa ia tidak tahu bahwa… ah, sudah deh. Terlalu banyak keluhan juga percuma. Yang jelas saat ini orangtua harus makin kuat membentengi anak-anaknya.
Salam Smart Parents![ind]