PERNAHKAH Ayah Bunda berhitung berapa kali bisa benar-benar bicara dengan ananda? Apakah Ayah Bunda mengalami kesulitan untuk berbicara dengan ananda? Bagaimana jika Ayah Bunda mulai meluangkan waktu beberapa menit untuk bicara dengan ananda setiap pagi?
Bisa saat membangunkan mereka atau saat sarapan atau dalam perjalanan mengantar mereka ke sekolah. Bagamana jika Ayah Bunda juga meluangkan waktu beberapa menit untuk berbicara dengan ananda menjelang mereka tidur. So, mengawali hari dan mengakhirinya dengan berbicara.
Baca Juga: Penelitian Menunjukkan Shalat Malam Setelah Bangun Tidur Baik untuk Kesehatan
Pillow Talk, Obrolan Menjelang Tidur Bersama Anak
Tentang pembicaraan menjelang tidur atau bahasa kerennya Pillow Talk ini juga masuk dalam pembahasan tentang parenting dalam islam.
Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, “Aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur”. ( HR Al-Bukhari dan Muslim)
Abdullah bin Abbas menyampaikan berita kepada kita jika ternyata Rasulullah pun berbincang-bincang dengan isterinya menjelang tidur. Padahal Rasulullah paling tidak suka tidur sebelum sholat Isya dan berbincang-bincang setelah sholat Isya. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Abu Barzah Al-Islami ,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya’ dan berbincang-bincang setelahnya” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Keakraban dalam keluarga bisa dijalin dengan pillow talk ini. Waktu menjelang tidur merupakan waktu yang tepat untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga.
Ayah Bunda bisa melakukannya untuk membangun ikatan yang lebih baik dengan ananda. Berbicara menjelang waktu tidur membantu anak untuk tidur lebih nyenyak.
Percakapan santai dan penuh kasih sayang memberi anak perasaan dicintai, aman dan mengisi pikirannya dengan kebahagiaan. Bahkan beberapa penelitian menunjukan jika pillow talk bisa membantu anak mengatasi kesulitan-kesulitan dalam prilakunya misalnya kebiasaan tantrum.
Dalam pembicaraan menjelang tidur, Ayah Bunda tidak sekedar mengucapkan selamat tidur kemudian mengecup keningnya. Banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya mengajukan satu pertanyaan setiap malamnya agar anak mau berbicara kemudian selipkan satu kisah inspiratif.
Apa yang diobrolkan malam itu, bahkan meski ananda sudah dalam kondisi mengantuk, akan terekam dengan jelas di kepala dan benak ananda. Hal itu yang akan memberi motivasi kuat kepada ananda untuk menghadapi hari-harinya dengan lebih baik.
Ada banyak pertanyaan yang bisa diberikan Ayah Bunda untuk membuka pembicaraan penting menjelang tidur, di antaranya:
- Malam ini enaknya mimpi apa ya, Kak?
- Pengalaman apa yang paling mengesankan di hari pertama sekolah, Dik?
- Teman kamu yang paling baik siapa sih?
- Eh, teman kamu yang kemarin ibunya sakit, bagaimana kabarnya?
- Menurut kamu hal apa yang ingin kamu ubah dari diri kamu?
- Hal apa sih yang paling ingin kamu pelajari tahun ini?
- Ada tidak orang yang paling kamu sukai? Kenapa sih kamu suka dia?
- Pengalaman apa yang paling nyebelin buat kamu?
- Kalau ada orang yang menyakiti hatimu reaksi kamu bagaimana?
- Kalau kamu lagi sedih, siapa yang paling ingin kamu ajak bicara?
Pillow talk atau berbicara menjelang tidur mempunyai banyak manfaat untuk Ayah Bunda dan ananda. Setiap hari ada hal baru yang dialami oleh ananda.
Ada baiknya jika pillow talk dilakukan secara rutin dan menjadi kegiatan harian yang menyenangkan dan inspiratif sehingga ditunggu-tunggu oleh ananda. Untuk menutup pembicaraan menjelang tidur, Ayah Bunda menyematkan doa di telinga atau kepala anak kemudian mencium keningnya. [My/Ln]