ChanelMuslim.com – Indonesia boleh berbangga. Pada April 2018 lalu UNESCO telah menjadikan Geopark Nasional Ciletuh-Pelabuhan Ratu menjadi bagian dari Global Geopark Network (GGN). Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu memiliki konsep utama konservasi, maka kelestarian akan keragaman geologi dan hayati perlu dijaga dan dikelola dengan baik sehingga tidak terjadi kerusakan. Kawasan ini berfungsi sebagai pendidikan, pelatihan dan penelitian illmu kebumian untuk sekolah dasar, sekolah menengah sekolah atas dan perguruan tinggi serta masyarakat umum.
Ada banyak tujuan wisata yang sering dikunjungi, yaitu; Puncak Darma, Bagian tertinggi dari Geopark, Curug Sodong, Curug Awang, pantai Palangpang, bukiit Panenjoan, Curug Cimarinjung, pantai Palabuhanratu, gua Lalay, dan pemandian air panas Palabuhanratu.
Sejak tujuh bulan lalu, pemerintah daerah telah membangun jalur baru yang langsung menuju kawasan Geopark Ciletuh. Jalur baru yang berawal dari Simpang Loji ini menyajikan pemandangan eksotis dan indah. Gugusan pantai yang indah, aneka ragam hayati seperti sawah, hutan dan juga jermal yang terhampar di lautan pelabuhan ratu.
Pada kesempatan libur hari raya lalu, ribuan orang mengunjungi kawasan geopark Ciletuh yang menyebabkan kemacetan yang luar biasa. Masyarakat berdatangan menggunakan berbagai kendaraan. Mulai kendaraan kecil seperti sepeda motor hingga kendaraan besar seperti truk dan bus.
Para pengunjung yang jumlahnya ribuan ini membuat kondisi di sekitar pantai Palangpang tidak terkendali. Kendaraan parker bahkan hingga di bibir pantai. Mereka menginap di sekitar pantai. Ada yang mendirikan tenda atau bahkan tidur hanya beralas tikar atau selimut. Padahal tidak sedikit dari mereka membawa balita.
Mereka juga melakukan aksi masak-masak dan membakar sampah di pinggir pantai. Belum lagi sampah yang ditinggal begitu saja di sepanjang pantai. Ada tumpukan menggunung berisi botol-botol bekas air minum. Kondisi abainya para pengunjung ini akan menjadi catatan besar bagi konservasi Geopark Ciletuh.
Alam ini telah mewariskan kekayaan pada kita, namun jika kita tidak mewariskan sikap kearifan pada anak-anak kita, apalah artinya segala warisan kekayaan itu. Mengajarkan kecintaan pada alam dimulai dari rumah. Dimulai dari membuang sampah pada tempatnya kemudian mengajarkan untuk mengolah sampah sendiri. Dimulai dari menanam pohon kemudian merawatnya. (MAY)