• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 26 Maret, 2023
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Mengasuh Anak Ketika Orang Tua Sibuk Bekerja (Bag. 1)

Oktober 21, 2019
in Parenting
108
SHARES
834
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

oleh: Ustaz Bendri Jaisyurrahman

ChanelMuslim.com – Menurut pandangan Islam dalam kehidupan sehari-hari, orang tua tidak bisa menghindar dari tanggung jawab dan amanahnya sebagai seorang ayah dan ibu terhadap anak-anaknya.

Kondisi saat ini, orang tua selalu sibuk bekerja sementara tanggung jawab untuk mendidik anak akan dihisab kelak di Hari Kiamat di hadapan Allah swt. Bukan berarti pekerjaan bisa dipakai sebagai alasan untuk membiarkan atau menelantarkan anak-anak kita. Karena menelantarkan anak-anak adalah termasuk perbuatan dzolim dari orang tuanya yang menyebabkan Allah murka kepada orang tuanya.

Dalam hadits shahih Rasulullah saw bersabda: “Cukuplah seseorang dianggap berdosa jika ia menelantarkan orang yang di bawah tanggungannya”.

Artinya, disebut berdosa kalau menelantarkan (tidak peduli) kepada anak-anaknya dan orang -orang yang ada di bawah tanggungannya. Ibnul Qoyyim Al Jauziyah dalam kitabnya Tifatul Maulud Bi Ahkamil Maulud menyebutkan bahwa salah satu orang yang dzolim, orang tua yang menyengsarakan anaknya di Akhirat, beliau menyatakan: “Betapa banyaknya orang tua yang menyengsarakan anaknya di dunia dan akhirat”.

Padahal tidak ada satu orang tua pun yang berniat ingin menyengsarakan anaknya. Ada tiga macam orang yang menyengsarakan anaknya di dunia dan akhirat:
1. Tidak peduli terhadap urusan anaknya. Anaknya bisa makan atau tidak, anaknya sekolah atau tidak, dibiarkan, tidak diperhatikan.
2. Dia (orang tua itu) tidak mendidiknya
3. Dia (orang tua) memfasilitasi syahwat anaknya.

Memfasilitasi syahwat anak, misalnya dengan membelikan anaknya PS (Play Station), padahal ia tidak tahu bahwa dalam Game PS itu banyak yang merusak dan meracuni jiwa anak. Atau orangtua tidak mau diganggu di akhir-pekan, lalu anak dipinjami HP padahal dalam HP itu ada program-program yang tidak boleh dilihat oleh anak-anak. Apalagi anak-anak difasilitasi kamar ber-AC, gadget di tangannya, maka ketika anak mengunduh film porno dalam kamarnya, orang tua tidak akan tahu.

Karena itulah maka jangan sampai kita disebut sebagai orang tua yang dzolim. Di tengah kesibukan kita, maka Allah swt kelak di akhirat akan menanyakan dan diminta pertanggungjawaban kita terutama dalam mendidik (mengasuh) anak.

Dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. Khususnya seorang ayah, ia bertanggungjawab atas keluarganya. Dan ia akan ditanya di akhirat tentang pertanggungjawabannya”.

Maka Anda sebagai kepala keluarga, yang sibuk bekerja, jangan sampai tidak bisa mempertanggungjawabkan ketika ditanya di akhirat kelak. Menurut ulama Syaikh Abdullah Nasihu dalam Kitab Tarbitul ‘Alam Islam mengatakan: “Nanti akan banyak para ayah yang mula-mula melangkahkan kakinya menuju Surga dengan percaya-diri (PD), karena membawa pahala sedekah, pahala Sholat Malam, pahala membaca Alquran, tetapi sampai di pintu Surga ada seseorang yang mencegatnya (menundanya) dengan mengadu kepada Allah subhanahu wata’ala: “Ya Allah, tahanlah orang ini, aku menuntut hakku”.

Ternyata orang itu adalah anaknya sendiri ketika di dunia. Kemudian ditanyakan: “Apa hak yang engkau tuntut dari orang ini?”. Maka jawab orang (anaknya) itu: “Dia tidak kurang-kurang ibadahnya, rajin sholat malam, dan ia rajin beribadah kepada Allah ketika di dunia, tetapi sebagai anak, aku tidak pernah diurusi ketika aku masih dalam pengasuhannya. Aku menuntut hakku, aku menjadi anak yang melawan, anak yang sering berbuat dzolim karena tidak dididik oleh ayahku. Aku sering melanggar perintah-Mu karena aku tidak pernah mendapat pengajaran tentang Engkau, ya Allah”.

Maka Allah memanggil orang (si ayah) tersebut, seluruh pahalanya diambil oleh Allah dan diberikan kepada anaknya dan dosa si anak diberikan kepada ayahnya itu. Maka orang (si ayah) itu telantar kelak di akhirat.
Artinya, pertanggungjawaban tetap akan dipertanyakan oleh Allah swt di Akhirat karena anak merupakan amanah dari Allah swt.

Wallahu a’lam bish showab.[ind]

(Bersambung)

Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC
Previous Post

Baitul Mal Aceh Bantu 26 KK Korban Kebakaran Simeulue

Next Post

Paha Kecap, Kreasi Menu Keluarga Berbahan Ayam

Next Post

Paha Kecap, Kreasi Menu Keluarga Berbahan Ayam

Di JISc Secondary Girls Fullday School

Hakikat Perbedaan dari Pintu-Pintu Surga

TERPOPULER

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    29036 shares
    Share 11614 Tweet 7259
  • Cara Beristighfar untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

    1862 shares
    Share 745 Tweet 466
  • Lirik dan Terjemahan Lagu Rahmatun Lil’Alameen – Maher Zain, Viral di TikTok

    1334 shares
    Share 534 Tweet 334
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    1292 shares
    Share 517 Tweet 323
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    3870 shares
    Share 1548 Tweet 968
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    1782 shares
    Share 713 Tweet 446
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    8280 shares
    Share 3312 Tweet 2070
  • Bagaimana Cara Menghindari Makanan dan Minuman Haram? Ketahui ini agar Kamu Tenang

    288 shares
    Share 115 Tweet 72
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    1113 shares
    Share 445 Tweet 278
  • Untuk Pemula, Belajar Islam Mulai dari Mana?

    214 shares
    Share 86 Tweet 54
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • CAREERS

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga