• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 11 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Mengapa Anak Kita Menjadi Pelaku Bullying?

Mei 26, 2023
in Parenting
Darimana Anak Belajar Bullying?

Foto: Unsplash

101
SHARES
778
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

BULLYING adalah aktifitas berbentuk agresi aatau tindakan kekerasan dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental yang dilakukan secara berulang ulang.

Perilaku bullying ini  benar benar disadari oleh pelakunya. Mereka  dengan sengaja melakukannya  untuk melukai dan  menanamkan ketakutan melalui  ancaman dan menciptakan terror.

Menurut Elly Risman, Yayasan Buah Hati, bullying  hanya terjadi bila ada 3 Peran dalam setiap kejadian. Peran tersebut adalah pelaku, korban dan penonton, kita sebut dengan PKP.

Pada umumnya banyak orang tua tidak langsung mengenali peran yang dilakukan oleh anak-anaknya. Bahkan ketika anak menjadi korban sekalipun ada orang tua yang  baru menyadari anaknya jadi korban ketika kondisinya sudah sangat parah.

Apalagi jika anaknya hanya menjadi penonton yang tentunya sangat tidak mudah dikenali. Ini terjadi karena komunikasi  dalam keluarga terhambat. Minimal tidak hangat dan tergesa gesa.

Baca Juga: Mahasiswa Komunikasi UMJ Gelar Kampanye Say No To Bullying

Mengapa Anak Kita Menjadi Pelaku Bullying?

Padahal jika masing-masing peran ini tidak diatasi akan ada efeknya bukan hanya sekarang tapi juga jangka panjang.

Pertumbuhan dan perkembangan kita sebagai anak  manusia, kata ahli ditentukan oleh 20% faktor turunan dan 80% faktor Lingkungan. Jadi peran apapun anak kita, bisa saja karena faktor keturunan.

Namun yang lebih menentukan adalah yang 80% yang terdiri  dari factor keluarga,  media , peer group, sekolah, dan masyarakat.

Faktor Keluarga

1. Orangtua tidak siap menjadi orangtua, banyak masalah dari masa lalu sehingga dalam mengasuh tidak sengaja mengulang secara otomatis kebiasan dari pengasuhannya sendiri di waktu kecil. Pengasuhan yang dilakukan tanpa ilmu yang memadai  dan jarang dilakukan berdua suami istri.

Umumnya anak disubkontrakkan ke tangan orang lain yang notabene kurang memadai dibandingkan dengan orangtuanya sendiri. Akibatnya sejak awal anak sudah memiliki berbagai bentuk kecemasan, kurang kelengketan, perhatian dan kasih sayang.

Semua tergesa gesa. Masalah tak sempat teruraikan dan tertangani dengan seksama. Dan tidak terasa anak sudah harus bersekolah .

2. Umumnya  orangtua tidak sadar jika seharusnya mereka merumuskan dan menyepakati  tujuan pengasuhan anak mereka sebagai  penunjuk arah  kemana anak ini akan dibawa dan anak yang bagaimana yang akan dihasilkan. Akibatnya mengasuh sebagaimana lingkungan terdekat mengasuh anak mereka.

Kita hanyut bersama arus yang deras.  Orang lain memberi gadget pada anaknya, kita mengikuti trend itu.  Pengasuhan yang tidak punya prinsip sama sekali.

3. Komunikasi  buruk. Tergesa-gesa dan seadanya. Bagaimana bisa mengenali keunikan anak dan menyapanya. Orangtua tidak punya waktu untuk menyadari bahwa antara adik dan kakak saja berbeda.

Orangtua tidak peka terhadap bahasa tubuh yang ditunjukkan anak, tak sempat menebak dan mendengarkan perasaan mereka. Apalagi duduk  membahasnya dengan dialog dari hati ke hati.

Orangtua terbiasa menggunakan 12 gaya populer orang tua bicara dengan anaknya, yaitu memerintah, menyalahkan, meremehkan, membandingkan, mencap, melabeli, mengancam, meremehkan, menasehati, membohongi, menghibur, mengeritik, menyindir dan, menganalisa. [May/Ln]

Tags: Mengapa Anak Kita Menjadi Pelaku Bullying?
Previous Post

Ronaldo Sujud Syukur Usai Merobek Gawang Al Shabab

Next Post

Waroeng Steak & Shake Hemat Hingga 30 Persen, Pas untuk Kamu yang Baru Gajian!

Next Post
Waroeng Steak & Shake Hemat Hingga 30 Persen, Pas untuk Kamu yang Baru Gajian!

Waroeng Steak & Shake Hemat Hingga 30 Persen, Pas untuk Kamu yang Baru Gajian!

MTT Gandeng LAZ Al Azhar Salurkan Parsel Lebaran untuk Keluarga Mualaf

MTT Gandeng LAZ Al Azhar Salurkan Parsel Lebaran untuk Keluarga Mualaf

Berita Mengejutkan Sekaligus Menjijikkan

Berita Mengejutkan Sekaligus Menjijikkan

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga