• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 1 Juli, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Mengajarkan Manajemen Marah kepada Remaja

Juni 18, 2025
in Parenting, Unggulan
Jangan Ambil Pelajaran dari Kritikan Orang yang Sedang Marah Kepadamu

foto: pixabay

92
SHARES
706
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BAGAIMANA cara mengajarkan manajemen marah kepada remaja? Bagaimana mengelola kemarahannya hingga tidak melebihi batas kewajaran emosinya?

Ketua Hikari Parenting School Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed. mengatakan bahwa syukurlah, ada banyak cara remaja dapat belajar melawan atau mengurangi tingkat kemarahan mereka.

Baca Juga: Tips Mengelola Marah

Mengajarkan Manajemen Marah kepada Remaja

Misalnya dengan melakukan beberapa hal di bawah ini (dimodifikasi dari Travis, 2012; Buckley, 2020).

Mengembangkan hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang tua atau wali.

Hubungan yang sehat membuat dengan orang tua dan orang yang lebih matang akan membuat remaja lebih mudah terbuka terhadap masalah yang sedang ia hadapi.

Selain itu, remaja bisa mendapatkan contoh yang baik, bagaimana orang dewasa di sekitarnya mengelola emosinya.

Membentuk keterampilan sosial yang berkembang dengan baik.

Salah satu keterampilan sosial yang penting adalah mampu memahami emosi orang lain, dan ini hanya akan bisa dilakukan bila remaja bisa memahami emosinya sendiri.

Tidur yang cukup sangat penting pada usia berapa pun.

Kebiasaan tidur yang buruk secara signifikan memengaruhi emosi kita, cara kita mengendalikannya, dan kesejahteraan mental kita secara keseluruhan.

Remaja berusia antara 13 dan 18 tahun harus tidur sekitar 8,5 jam per malam (Walker, 2018; Travis, 2012).

Mempelajari dan mengadopsi keterampilan baru.

Beberapa keterampilan dalam hal baru berikut ini dapat membantu remaja dalam mengatasi kemarahannya.

Pemecahan masalah

Menghasilkan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah. Ini bisa dilatih oleh guru dan orang tua, caranya, bila mereka sedang ada masalah, lakukan brainstroming,

apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bukan cuma satu, tapi pikirkan bersama berbagai alternatif pemecahan masalah.

Manajemen kemarahan

Berpikir sebelum mengambil tindakan dan menemukan pelampiasan amarah dnegan cara yang kreatif atau secara fisik.

Seperti yang dibahas sebelumnya, proses sampai terjadinya ledakan amarah, bisa menjadi proses yang sangat cepat.

Bila remaja mulai menyadari kalau ia sedang berada dalam proses tersebut, lakukan hal-hal yang bisa memutuskan siklus amarah.

Misalnya, keluar dari tempat terjadinya amarah, jalan-jalan mencari udara segar dulu, setelah cooling down, baru kembali menghadapi persoalan yang sedang berlangsung.

Bisa juga dengan menuliskan emosi negatif di selembar kertas, di tablet atau laptop, setelah itu dihapus.

Atau bisa juga dengan menggambar, melukis, berolah raga atau memukul matras untuk menyalurkan emosi yang berlebihan dengan cara yang sehat.

Refleksi diri

Memahami dan membingkai ulang situasi untuk membuat penilaian yang lebih baik atas peristiwa dan lingkungan.

Berhenti sejenak dan memikirkan kembali apa yang menyebabkan emosi naik.

Mengatur nafas untuk mengontrol emosi yang berlebih dan memikirkan alternatif untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang positif akan mengaktifkan otak depan sekaligus mengontrol amigdala yang mengendalikan emosi.

Kesadaran dan regulasi emosional

Memahami emosi yang memengaruhi kita dan mampu mengelola reaksi terhadapnya. Memahami emosi apa yang sedang dirasakan, akan membantu remaja mengontrol emosinya.

Apakah ia sedang marah, kecewa, sedih atau cemburu, perlu dipahami dengan benar.

Karena orang yang tidak bisa memahami emosi apa yang sebenarnya sedang dirasakan, tidak akan mampu meredakan emosinya dengan cara yang tepat.

Ketegasan

Mengidentifikasi kapan harus mengalah dan kapan bersikap asertif, mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkan dengan cara yang tepat. Hal ini akan mendorong tercapainya hasil yang diinginkan.[ind]

Sumber: Positive Psychology

Tags: Mengajarkan Manajemen Marah kepada Remaja
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Antara Mendukung Syiah dan Netral di Perang Iran Israel

Next Post

Tiga Bandara di Pulau Flores Ditutup Akibat Letusan Gunung Lewotobi

Next Post
Tiga Bandara di Pulau Flores Ditutup Akibat Letusan Gunung Lewotobi

Tiga Bandara di Pulau Flores Ditutup Akibat Letusan Gunung Lewotobi

Kisah Nyata Pengemis Tanpa Kaki

Skenario Allah itu Indah

Perhatikan Batas Usia Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2025/2026

Perhatikan Batas Usia Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2025/2026

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga