• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 4 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Mendeteksi dan Mengoreksi Perilaku Buruk Anak, Salah Satu Peran Pengasuhan Orang Tua

Maret 6, 2023
in Parenting
3 Fitur Instagram untuk Membuat Anak Aman

Foto: Pixabay

88
SHARES
677
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

SALAH satu peran pengasuhan orang tua adalah mendeteksi dan mengoreksi perilaku buruk anak. Ada tulisan menarik dari Miftahul Jannah, M. Psi., Psikolog Pendidikan.

Sebagaimana seseorang tidak serta merta memiliki al-khim atau tabiat baik yang dibawa dan dilakukan secara naluriah, seseorang pun tidak serta-merta berperilaku buruk secara naluriah.

Baca Juga: Mengapa Anak Durhaka kepada Orangtua?

Mendeteksi dan Mengoreksi Perilaku Buruk Anak, Salah Satu Peran Pengasuhan Orang Tua

Perilaku buruk itu pun adalah akhlak yang terbentuk seiring waktu. Pasti dilakukan berkali-kali. Tentu ada yang pertama kali. Kapankah itu?

Banyak orang tua merasa anaknya baik-baik saja. Sampai suatu waktu, “Byar!” Terjadi problematika besar yang tidak disangka akan terjadi. Kenapa bisa begitu? Tidak pernah ada tanda-tandanya.

Wallahi, tidak mungkin tidak ada tanda-tanda. Hanya saja barangkali kita kurang peka menangkap tanda-tanda, atau tidak cukup punya waktu untuk mengamati tanda-tanda, atau menutup mata dari tanda-tanda, atau mengabaikan tanda-tanda.

Beberapa hari lalu seorang ibu bercerita. Selama 9 tahun, pengasuhan anaknya 5/7 hari dalam sepekan ditangani sepenuhnya oleh pengasuh karena sang ibunda bekerja.

Pulang kantor bisa jam 8 atau 9 malam. Bersama anak saat weekdays hanya saat antar sekolah, sebab kantor ibu dan sekolah anak searah. Kadang-kadang juga bertemu sepulang kantor, kalau anak belum tidur.

Weekend tentulah waktu yang berharga untuk aktivitas yang biasa dikenal kaum urban sebagai quality time. Mereka mengisinya dengan main ke mall, belanja, nonton, atau makan ke restoran.

Kadang-kadang untuk ikut kajian. Semua happy, dan ibunda merasa bahwa anak baik-baik saja.

Seiring waktu berjalan, ibunda merasa berutang waktu kepada anak. Merasa perlu waktu yang lebih intensif bersama anak.

Dengan skill yang dimiliki, kini sang ibu dapat mengerjakan pekerjaan dari rumah. Dan ketika waktu bersama anak lebih banyak, ibunda kini melihat apa saja yang anak lakukan pada waktu-waktu tidak bersama dia. Dan ibunda kaget. Ternyata anaknya tidak baik-baik saja. Banyak perilaku yang harus dibenahi.

Sebuah perilaku buruk yang tidak terdeteksi, disadari bahwa itu perilaku buruk tapi tidak ada yang mengoreksi, akan berpotensi diulangi, lagi dan lagi, hingga menjadi tabiat atau kebiasaan.

Sebaliknya, perilaku buruk yang terdeteksi dan saat terjadinya langsung ada koreksi, insyaAllah mudah-mudahan tak berkelanjutan. Dan inilah salah satu peran pengasuhan orang tua.

Sebagaimana yang disampaikan Imam Ghazali rahmatullah alaih dalam risalahnya Ayyuhal Walad, bahwa peran pengasuhan orang tua ibarat seorang petani yang membuang tumbuhan asing atau rumput yang mengganggu tanamannya, agar tanaman itu dapat tumbuh dengan baik dan membawa hasil yang maksimal.

Kalaupun memang orang tua tidak bisa mendampingi anak secara full, kepada siapa peran ini diamanahkan? Haruslah ada dan harus pula dititipkan amanah tersebut.

Kepada guru di sekolah katakan, “Bapak/ Ibu, saya titip anak saya untuk dididik Bapak/Ibu. Pandanglah dia sebagai anak Bapak/Ibu sendiri. Semoga kita bisa saling bekerja sama dalam mendidiknya.”

Apabila kita mendapati anak telanjur berperilaku buruk, maka bergegas koreksi dan lakukan pengawasan sampai perilaku buruk itu berhasil disembuhkan.

Syaikh Muhammad Suwaid dalam bukunya Manhaj At Tarbiyah an-Nabawitah lit-Thifl menyatakan bahwa orang tua boleh mengawasi penuh bila mendapati anak-anaknya berperilaku buruk.

Semoga ALLAH Ta’ala melindungi anak-anak kita, agar senantiasa terjaga dalam kebaikan. Juga memberi taufik kepada kita agar mampu menjadi orang tua yang peka dan lebih peka. Aamiiin.

Wallahua’lam bis shawab.
[ind/Cms]

Tags: Mengoreksi perilaku buruk anak
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Inilah Perbedaan antara Ta’aruf dengan Pacaran

Next Post

Zakat Manfaat, Mampu Hidupkan Kembali Usaha Warung Nurlia

Next Post
Zakat Manfaat, Mampu Hidupkan Kembali Usaha Warung Nurlia

Zakat Manfaat, Mampu Hidupkan Kembali Usaha Warung Nurlia

Balasan sepuluh kali lipat

Siapa Orang yang Sengsara?

Surat Al-A`raf ayat 199, jadilah pemaaf

Surat Al-A`raf Ayat 199, Jadilah Pemaaf dan Berpalinglah dari Orang Bodoh

  • Teks Khutbah Gerhana Bulan Dirilis Kemenag RI

    Teks Khutbah Gerhana Bulan Dirilis Kemenag RI

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • BKMT Mimika Baru Gelar Pengajian Gabungan

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Ada Apa dengan Sudan

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1539 shares
    Share 616 Tweet 385
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1094 shares
    Share 438 Tweet 274
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5142 shares
    Share 2057 Tweet 1286
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7581 shares
    Share 3032 Tweet 1895
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3168 shares
    Share 1267 Tweet 792
  • Perkumpulan Jalanin Sulawesi Selatan Selenggarakan Training Fasilitator Kehidupan di Kampus Al-Biruni Karantina Makassar

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5105 shares
    Share 2042 Tweet 1276
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga