AYAH Bunda, kebiasaan apa yang harus dilakukan oleh orang tua yang mengasuh anaknya hingga dapat dibilang sukses dalam pengasuhan?
Ketua Hikari Parenting School yang juga Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed. mengatakan bahwa kesuksesan anak tergantung dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya di rumah.
Baca Juga: Mengenal Gaya Pengasuhan Slow Parenting
Kebiasaan Orang Tua yang Mengasuh Anaknya Hingga Sukses
Apa saja yang menjadi kebiasaan orang tua yang anaknya sukses? Yuk, kita simak bersama.
1. Mereka senang ngobrol dengan anak
Mengajak ngobrol anak sangat bermanfaat bagi perkembangan otak mereka — dan efek ini dimulai sejak usia dini.
Semakin banyak orang tua berbicara dengan bayi mereka, sang anak akan mengenali suara dan kata-kata dari orang tuanya, dan perbendaharaan katanya akan berkembang pesat.
Penelitian juga mengatakan bahwa menggunakan “bahasa mekanistik” — menawarkan penjelasan mendetail untuk pertanyaan anak — saat berbicara dengannya, dapat membantu membangkitkan rasa ingin tahu anak dan mempersiapkannya lebih baik untuk sekolah.
2. Mereka suka makan bersama keluarga
Makan malam bersama keluarga lebih dari sekadar memperkuat ikatan seluruh anggota keluarga.
Remaja yang lebih sering makan malam bersama keluarga, cenderung tidak mendapat nilai rendah di sekolah. Makan malam keluarga adalah cara ampuh untuk meningkatkan kosakata anak.
3. Mereka membiasakan anak melakukan pekerjaan rumah
Tidak ada anak yang terlalu muda untuk mulai mengerjakan tugas-tugas di rumah.
Penelitian membuktikan bahwa ketika anak mulai melakukan pekerjaan rumah sejak dini, mereka belajar keterampilan hidup yang penting seperti tanggung jawab dan kemandirian, serta pentingnya berkontribusi untuk kenyamanan bersama — dalam hal ini, kebersihan rumah.
4. Mereka Membacakan buku untuk anak
Membaca adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan orang tua untuk perkembangan otak anak.
Satu studi menemukan bahwa balita yang sering dibacakan buku, cenderung tidak menunjukkan perilaku hiperaktif dan mengganggu, seperti mengamuk.
American Academy of Pediatrics (AAP) juga memasukkan membaca ke dalam strategi Early Brain and Child Development karena membantu membangun keterampilan sosio-emosional-bahasa anak dan mendukung perkembangan otak yang sehat.
5. Mereka membiarkan anak merasakan kegagalan
Sulit bagi orang tua untuk melihat anaknya kecewa. Akan tetapi, anak bisa mendapat manfaat besar dari pengalaman merasakan kegagalan.
Ini akan membangun rasa bahwa ia boleh gagal dan juga menunjukkan bahwa orang tua percaya padanya. Kegagalan juga membantu menumbuhkan kemampuan anak untuk menangani dan mengatasi kekecewaan – sesuatu yang pasti akan dia alami di kemudian hari.[ind]
(bersambung)