• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 6 Desember, 2023
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Bolehkah Saya Minta Ibu Peluk Saya?

Mei 5, 2023
in Parenting, Unggulan
Bolehkah Saya Minta Ibu Peluk Saya?

foto: pixabay

101
SHARES
780
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BOLEHKAH saya minta ibu peluk saya? Sering sekali di tahun-tahun terakhir ini, Psikolog Elly Risman berhadapan dengan ibu-ibu muda yang setelah bertanya tentang berbagai hal dalam ruangan seminar, kemudian mengikuti ke ruang shalat atau makan dan masih mengajukan beberapa pertanyaan.

Saat saya bersiap-siap mau meninggalkan gedung dimana seminar diselenggarakan, saya masih melihat ibu muda itu berdiri di satu sudut di arah jalan saya menuju kendaraan.

Pelan dia menghampiri saya dan kemudian berbisik perlahan :”Ibu bolehkah saya meminta ibu memeluk saya ?”…

Sedih merayap di hati saya dan segera saya menjawab sambil membuka kedua belah lengan saya selebar-lebarnya, sambil mengatakan: “Oh tentu.. sini, Nak!”

Biasanya mereka mendekap saya dengan erat dan umumnya mereka menangis ….Sayapun menangis-iba benar hati tua saya.

Banyak sekali peristiwa yang sama walau berbeda kisah tentu saja. Tapi yang paling menarik adalah apa yang terjadi di sebuah kota di Jawa Barat.

Saya belum pernah memberikan seminar di kota itu. Karenanya, panitia di tahap awal khawatir mereka tidak akan sanggup mencapai target jumlah peserta yang sudah mereka sepakati.

Ternyata di luar dugaan, peserta membludak sehingga harus menambah banyak kursi di belakang bahkan di samping kiri dan kanan ruangan.

Setelah seminar selesai, saya sedang menuju ke ruang makan yang berada di bangunan yang lain, ibu ketua panitia yang ternyata sudah pernah bekerja sama dengan saya sekitar 18 tahun yang lalu datang menghampiri saya dengan seorang ibu separuh baya yang bertubuh gempal.

Baca Juga: Pelukan Itu Menenangkan

Bolehkah Saya Minta Ibu Peluk Saya?

Ibu Ketua panitia ini setengah berbisik berkata kepada saya:

“Ibu saya sudah mengirim pesan pendek pada staf ibu mbak N, bahwa kalau sesudah seminar, ada seorang ibu yang datang dari jauh, ingin sekali dapat pelukan Ibu.

Saya terkejut dan membelalakkan mata saya sambil berkata :”Hah?” Tidak percaya bahwa pelukan sekarang pre order!

Sejak itu saya sering sekali berfikir:

“Ada apa ya? Mengapa semakin banyak saja, baik secara berani di hadapan banyak peserta seminar lainnya atau setengah sembunyi, menunggu orang mulai sepi, ibu-ibu muda ini membutuhkan pelukan saya?’ Gejala apa ini sebenarnya?

Suatu hari, saya dijemput dan diantar pulang oleh seorang mahasiswa S2 Jurusan PAUD dari sebuah perguruan tinggi negeri di Jakarta.

Selama dalam perjalanan, kami membicarakan banyak sekali hal. Saya jadi mengetahui bahwa dia yang memprakarsai agar panitia mengundang saya.

Dari percakapan itu juga saya mengetahui bahwa dia pengantin baru yang menikah 10 hari yang lalu. Kesan yang saya tangkap dari percakapan kami: perempuan muda ini sangat cerdas, baik dan lapang hati, suka menolong!

Karena sudah hampir masuk waktu magrib, saya mengajaknya untuk singgah dan melaksanakan sholat magrib dahulu di sebuah mushalla kecil di pinggir jalan Jatiwaringin.

Biasa, setelah selesai sholat saya bersalaman dan tiba-tiba dia mengenggam erat tangan saya dan tidak mau melepaskannya.

Ditatapnya mata saya dan saya melihat air mata meliputi bola matanya yang indah. Dia berbisik perlahan: “Bu, bolehkah saya minta dipeluk sama ibu?”

Saya memeluknya dan menggoyang-goyangkan badannya seolah sedang mengayunnya dalam gendongan saya dan membisikkan kata-kata yang biasanya dulu didendangkan ibu saya

dan kemudian saya dendangkan saat mengayun-ayun anak dan keenam cucu saya ketika mereka kecil: “Laa ila ha ilallah, al Malikul Haqqul mubin. Muhammad Rasul Allah, Asshadiqul wa’dul Amin…

Setelah itu, sambil melepaskan pelukannya, dia menatap saya sendu:

“Saya nyaris tidak pernah dipeluk oleh ibu saya, Bu. Beliau Kepala sekolah TK dan SD di sebelah rumah kami. Dia sangat sibuk dengan anak-anak orang dan terburu-buru setiap hari.

Beliau suka lupa memeluk saya, Bu. Terakhir, saya baru merasakan kembali pelukan beliau saat saya menikah!”

Saya memeluknya sekali lagi dengan hati penuh iba…. Ooh, sayang…

Anda mungkin perlu bertanya pada diri sendiri, kapan terakhir kali Anda memeluk erat anak Anda?

Bila melihat ke dalam diri sendiri, Anda akan menggolongkan diri Anda dulunya sebagai anak yang bagaimanakah?

Yang cukup mendapatkan pelukan hangat dari kedua orang tua Anda, sesekali atau yang sangat jarang bahkan tidak pernah mendapat pelukan mereka?

Sekarang ini, karena hidup sangat tergesa-gesa, orang tua bicara dengan anak-anaknya sama tergesa-gesanya. Jarak terentang sehasta, sedepa atau mungkin tak bisa diukur dengan kilometer.

Kata-kata yang kadang keras dengan intonasi yang tinggi tak sadar menekan jiwa. Rambut disisir, baju dibenarkan letaknya, dasi dipasang tapi.. pelukan terlupakan.

Merasa cukup dengan cium tangan dan lambaian serta kata-kata nasihat rutin setiap pagi.

Pengasuhan ini dituruntemurunkan tidak sengaja. Semua perilaku yang kita terima direkam otak menjadi kebiasaan.

Bila situasi yang sama muncul, maka apa yang biasa kita terima itu yang kita lakukan . Yang tak pernah dipeluk, bagaimana bisa memeluk?

Seandainyalah Anda tahu bahwa pelukan itu menghangatkan dan mendamaikan jiwa, membangun perasaan positif, melengketkan hubungan orang tua anak yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata..

mungkin Anda segera memeluk anak anak Anda dan akan memberikannya sebanyak yang Anda bisa.

Peluklah anak Anda dengan cinta dan kasih sayang yang tulus.

Jangan sampai di kemudian hari, mereka bukan saja tidak mampu memeluk anaknya sendiri, cucu Anda – tapi mereka jadi menderita “lapar pelukan”, dengan memelas mengharapkan dipeluk ibu lain…

Bayangkan kalau anak Anda itu sekarang remaja… Dalam keadaan yang seperti sekarang ini, pelukan siapakah gerangan yang menentramkan jiwanya?[ind]

Dalam pesawat Malindo, menuju Jakarta, 29 Februari 2016.

Tags: Bolehkah Saya Minta Ibu Peluk Saya?
Previous Post

Rumah Lelang Sotheby’s London Menjual Karya Seni Islam Langka Senilai Jutaan Pound

Next Post

Tauhid, Jalan Meraih Kebahagiaan dan Kejayaan

Next Post
Surat Al-A`raf ayat 182 dan 183

Tauhid, Jalan Meraih Kebahagiaan dan Kejayaan

Cara agar bisa berkomitmen dengan Al-Qur`an

Cara agar Bisa Berkomitmen dengan Al-Qur`an

Mendekat ke Surga, Menjadi Penghuninya

Mendekat ke Surga, Menjadi Penghuninya

TERPOPULER

  • SMAS Jakarta Islamic School Sekolah Islam Internasional Pertama di Indonesia Raih Peringkat Terbaik UTBK di Jakarta Timur

    SMAS Jakarta Islamic School Sekolah Islam Internasional Pertama di Indonesia Raih Peringkat Terbaik UTBK di Jakarta Timur

    620 shares
    Share 248 Tweet 155
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    2884 shares
    Share 1154 Tweet 721
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    6463 shares
    Share 2585 Tweet 1616
  • Menyapu di Malam Hari Menurut Islam, Benarkah Sebabkan Kemiskinan?

    678 shares
    Share 271 Tweet 170
  • Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    35753 shares
    Share 14301 Tweet 8938
  • Bercerai, Ini Hukum Mantan Mertua dalam Islam

    2297 shares
    Share 919 Tweet 574
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    3863 shares
    Share 1545 Tweet 966
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    3280 shares
    Share 1312 Tweet 820
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    2143 shares
    Share 857 Tweet 536
  • Untuk Pemula, Belajar Islam Mulai dari Mana?

    1651 shares
    Share 660 Tweet 413
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga