Wednesday, May 18, 2022
Tentang Kami . Redaksi . Pedoman Siber . Iklan
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Belaroa, Kampung yang Ditelan Bumi

October 8, 2018
in Parenting
6 min read
0
68
SHARES
524
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

ChanelMuslim.com – Kelurahan Balaroa berada di Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Di sana didirikan perumahan pertama yang dibangun pada dekade 1980-an.

Pada jumat (28/9) petang lalu gempa 7,4 magnitudo mengguncang Palu dan Donggala. Gempa besar yang berpusat di dekat Donggala, mengakibatkan pesisir barat Sulawesi Tengah termasuk Kota Palu dan Donggala dihantam gelombang tsunami setinggi dua hingga empat meter, delapan menit setelah gempa.

Meski tidak terdampak tsunami, hampir seluruh wilayah Kelurahan Balaroa, termasuk Perumnas Balaroa, terkubur oleh tanah yang mengalami likuifaksi atau ambles dan terkubur akibat gempa besar yang terjadi. Seketika tak sedikit jiwa turut terkubur oleh tanah bersama rumah dan harta benda mereka. Bagi mereka yang selamat harus rela kehilangan harta benda, anggota keluarga, teman, dan sahabat.

ArtikelTerkait

2 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Mempersiapkan Anak Untuk Memiliki Kemandirian Finansial

Adab Apa yang Pertama kali Harus Diajarkan kepada Anak

3 Hal yang Dapat Orangtua Lakukan untuk Berhenti Berteriak

Masih Soal THR Salam Tempel

Yuk Ajarkan Nilai Uang kepada Anak

Load More

Seperti apa yang dialami oleh Eka Putra Idris. Dalam akun facebooknya, Eka bercerita tentang apa yang dialaminya dan keluarga besar selama gempa terjadi.

Saat itu, Jumat, (28/9/18) sekitar pukul 5 sore, saya, mama Cahaya Nasri dan istri Rizka Zakiah Drajat pulang dari TK Islam Khalifah Palu. Sebelum sampai dirumah, kami menjemput bayi kami Cendekia (usia 9 Bln) yang dititipkan di Daycare Cahaya Khalifah

Karena agak telat menjemput, Mama dan istri menyarankan untuk memberi hadiah sebagai rasa terima kasih kepada bunda guru yg sudah menjaga Cendekia dg waktu ekstra.

Sekitar pukul 5.45 sore, mama turun ke rumah kami di Perumnas Balaroa. Saya bersama istri dan bayi kami melanjutkan perjalanan menuju Palu Grand Mall (PGM) untuk mencari bahan baku hadiah untuk bunda guru.

Karena sudah hampir memasuki waktu sholat maghrib, kami mampir di masjid depan PGM (di samping Kaledo Stereo) untuk shalat.

Belum sempat adzan maghrib berkumandang, bumi sudah berguncang dengan dahsyat. Beberapa mobil di belakang kami berhenti dan penumpangnya turun ke tengah jalan. Para pengendara motor di depan banyak berjatuhan karena kondisi aspal yg rusak terbelah. Teriakan orang-orang terdengar jelas dari kejahuan. Saya berusaha membuat tenang istri yg terus berdoa yg juga panik ketakutan. Bibir dan wajahnya putih pucat. Para karyawan dan pelanggan mal lari ke arah kami sambil berteriak “Air..air..air”. Kami memutuskan untuk pulang. PGM hanya berjarak 20 meter dari bibir pantai.

Baru berjalan kurang dari 5 menit, dari arah depan air terlihat jelas menuju mobil. Istri saya berteriak sejadi-jadinya. Saya hanya bisa berdoa sambil tetap berusaha menenangkan. Mobil kami terseret derasnya air sekitar 15 meter ke belakang masjid. Ada beberapa pengendara yang juga ikut terseret bersama kami. Begitu air agak surut saya memutuskan untuk keluar dari mobil. Air masuk melalui sela-sela pintu mobil.

Saya menggendong bayi semantara istri mengikuti dari belakang. Kami berjalan mencari tempat yang lebih aman. Saat itu air sudah sampai kurang lebih selutut. Belum lama kami berjalan, gemuruh terdengar keras. Gelombang yang jauh lebih besar, lebih tinggi datang ke arah kami. Kali ini kayu, sampah dan pepohonan kecil ikut terseret bersama derasnya gelombang. Sambil terus berdoa, saya mengatakan agar tetap tenang kepada istri. Gelombang yang membawa banyak material akhirnya dengan cepat menghantam kami. Istri yang memeluk daya dari belakang terlepas dan kami terpisah. Bayi kami terombang-ambing di bawah kayu-kayu yang tergulung air. Untungnya saya menggenggam dengan erat kaki bayi kami. Begitu ada kesempatan saya mengangkatnya dari dalam air dan mendudukkannya di atas kayu-kayu sebagai pelampung. Saya ingat betul wajah bayi ajaib ini yang tetap tenang dan tidak menangis sama sekali. Mungkin karena dia senang berenang dan main air. Kayu yang menyeret kami berhenti setelah bertabrakan dengan pohon lain di belakang. Sempat terjepit, namun segera saya memanjat dan kami lolos dari maut. Laa Hawla Wala Kuuwwata Illa Billah. Tidak ada daya dan upaya kecuali datangnya dari Allah.

Dengan kondisi gelap saya kurang jelas melihat sekitar karena kacamata ikut hilang terhempas. Saya berjalan dalam kegelapan menuju bayang-bayang rumah yg tidak rusak. Pikir saya saat itu atap rumah adalah tempat tinggi yang agak aman. Sambil menggendong bayi di tangan kiri, tangan kanan saya berusaha mengangkat papan dan kayu untuk di sandarkan di dinding yang saya manfaatkan sebagai jalan menuju atap. Namun usaha sy tidak berhasil. Setiap kali menaiki papan dan kayu tersebut, saya jatuh berkali-kali karana kondisi papan yang licin dan tidak seimbang. Saya mencari jalan lain. Akhirnya ketemu dengan gerobak yang tepat dibawah atap. Saya naik melalui gerobak itu dan dgn cepat berada di atas atap.

Merasa agak aman, saya terus berteriak mencari istri dari atas atap. Berkali-kali memanggil namanya dengan keras, namun tidak ada balasan. Cendekia sudah menggigil kedinginan karena angin yang berhembus. Saya membuka baju membungkusnya dengan harapan dapat memberi kehangatan. Saya memutuskan untuk menunggu hingga terang. Karena tidak ada lagi cara lain selain tenang. Dari atas atap kecemasan masih belum berakhir, dalam satu jam menunggu sempat terjadi 2 kali guncangan yg membuat saya selalu waspada. Saya berdoa Laa Ilaha Illallah Laa Wahdahula Syarikalah Lahulmulk Walahul Hamdu Yuhyi Wa Yumitu Wahuwa Ala Kulli SyainKadiir. Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Setelah sejam berada di atas atap saya melihat dengan samar ada orang-orang berjalan membawa senter. Dengan penuh harap saya berteriak memanggil mereka. Ternyata ada dua org bapak dan ibu yg sedang mencari jalan. Mereka sempat naik melihat kondisi kami. Namun hanya menyarankan untuk segera meninggalkan atap dan mencari tempat yang lebih aman. Lalu mereka pergi di ujung gelap.

Saya kembali menunggu dan berdoa. Kembali ada cahaya senter yang terlihat menuju arah kami. Kali ini saya tidak melewatkan kesempatan untuk meminta bantuan. Begitu orang tersebut berada tepat di bawah kami, saya segera berjalan turun. Belum sempat sampai di ujung atap seng, saya bersama bayi terjatuh dari ketinggian hampir 2 meter. Kepala Cendekia sempat membentur kepala saya. Namun sekali lagi, bayi ajaib ini bergeming. Hanya matanya sayu tanda mengantuk. Wajahnya tetap tenang seperti menguatkan saya untuk tetap berpikir jernih.

Akhirnya kami bertiga menyusuri jalanan rawa dan sungai kecil mengandalkan lampu dari ponsel pintar bapak penolong ini. Sekitar 10 menit berjalan saya menyarankan untuk putar arah krn tidak ada tanda-tanda jalan keluar. Hampir setengah jam berjalan, saya tidal henti-hentinya membaca ayat kursi dengan harapan Allah melapangkan segala urusan. Sesekali saya berteriak memanggil bunda Cendekia. Di tengah kepasrahan melepas istri yang entah kemana, akhirnya saya mendengar dengan samar dia berteriak memanggil kami. Alhamdulillah istri selamat sedang bersama seorang ibu yang shock.. Mereka berlindung di pondok yang reot. Saat bertemu kami berpelukan dan bersyukur lolos dari maut. Istri menyempatkan untuk menyusui bayi kami, kembali melanjutkan perjalanan menuju lampu di ujung pandangan. Berharap ada jalan menuju tempat aman.

Kami sampai di sebuah gudang dua lantai. Gudang iti sudah dipenuhi korban selamat yang berharap mendapat bantuan di sana. Karena tidak ada tanda-tanda datangnya bantuan, saya berinisiatif meninggalkan gudang tersebut dan kembali melanjutkan perjalanan.

Kami menyusuri jalanan aspal gelap ysng sudah rusak akibat gempa. Perjalanan terasa mencekam karena tiang-tiang listrik berjatuhan di jalanan. Air yang menggenangi jalan membuat kaki kami yg telanjang sering menginjak paku dan batu- batu bekas bangunan yang roboh. Di ujung jalan kami bertemu pengendara motor yang mencari makanan ke arah mal. Ternyata orang ini adalah teman sy. Alhamdulilla kami diantar pulang ke rumah.

Belum sampai rumah, kami berhenti akibat sesaknya jalanan yang dipenuhi kendaraan dan orang-orang yang mencari tempat aman. Kami turun dari motor dan kembali berjalan kaki. Kami berjalan sekitar 10 menit kemudian sampai di rumah adik bapak saya, om Mahyudin YCeight, yang rumahnya tepat berada di samping SDi Khalifah Palu.

Rumahnya menjadi tempat keluarga yang mengungsi karena lokasinya berada d ketinggian. Kami disambut keluarga yang khawatir melihat kondisi kami. Mereka segera mengurus Cendekia yang sudah tertidur pulas. Saya dan istri membersihkan diri lalu mengganti sholat maghrib kemudian dilanjutkan dengan sholat Isya. Tidak henti-hentinya saya dan istri mengucap syukur. Kami tidak percaya bisa selamat. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.

Saudara-saudara mencari informasi ke Perumnas Balaroa. Jarak tempuh hanya 5 menit dengan sepeda motor. Tidak lama kemudian, mereka kembali dengan tangisan. Perumnas sudah rata dengan tanah. Ya Allah, belum selesai cobaan ini.

Istri saya kembali shock Semua keluarga yang mendengar kabar itu menangis berharap tdk terjadi apa-apa.

Saya menenangkan diri. Kemudian saya dan 4 orang kerabat pergi ke perumnas Belaroa. Orang-orang sudah menutup jalan tanda karena tidak bisa lewat. Jalanan terputus. Kami putar arah, mencari jalan alternatif lain. Namun semua akses jalan masuk ke Perumnas Balaroa sudah tidak ada lagi. Kami memutuskan untuk memarkir sepeda motor dan berjalan kaki mencari rumah saya.

Keadaan gelap gulita. Tanah sudah berubah menjadi lumpur. Kaki kami sering kali masuk ke lumpur yang dalamnya bisa sampai sepaha orang dewasa. Tidak jarang saya terjebak masuk ke dalam lumpur kemudian ditarik lagi oleh 2 saudara saya. Jeritan kesakitan orang-orang di sekililingi kami terus terdengar. Orang-orang pun banyak yang seperti kami, mencari kerabat di antara puing-puing bangunan dan pohon-pohon yang tumbang. Kami juga melihat ada 4 titik api di kejauhan.

Kam kebingungan, kemana sebenarnya arah rumah kami. arah. Setelah satu jam saya bertemu adik bapak yang lain om Sarjono Tahir yg sedang menjaga istrinya Santi Anasusanti Adama yang tertidur kesakitan dijalan. Dia tidak bisa begerak. Paha kirinya robek akibat tertimpa beton. Tidak lama kemudian Alhamdulillah saya bertemu bapak saya, Idris Tahir yang masih hidup. Bersarung dan kemeja lengkap dengan kopiah di kepala. Saat gempa terjadi dia baru akan ke masjid.

Kami melanjutkan pencarian bersama bapak. Berteriak memanggil nama keluarga. Tidak ada balasan. Sampai akhirnya Muhammad Yasser, suami adik saya Rezky Dwi Putri menjawab. Saat kami mendekat, posisinya terjebak di reruntuhan. Badannya terjepit beton. Belakangnya tertindih dinding dan depan perutnya terhimpit dinding yang lain. Posisinya saat itu sedang berpelukan dengan adik saya. Yang kelihatan oleh kami hanya tangan kanannya yang sudah pucat.
Yasser mengatakan adik saya, Kiki sudah tidak bernyawa. Hati saya teriris. Bapak menangis. Tetapi kami harus terus kuat mengevakuasi karena anak mereka Syaza (usia 15bln) masih dlm keadaan hidup namun terjebak di depan perut ibunya yang sedang hamil 9 bulan di bawah reruntuhan. Syaza tidak kelihatan, suara tangisannya yang makin memotivasi kami untuk mengeluarkannya dari puing-puing bangunan.

Setelah berusaha dengan keras, Syaza dapat diselamatkan. Keesokan harinya, 29 Sept 2018 sekitar jam 9 pagi Yasser berhasil dievakuasi keluar dar lokasi setelah sebelumnya 3 jam diangkat oleh 6 org yg membantu. Dia tdk bisa berjalan. Diduga tulang pinggulnya patah. Kemudian kami bawa langsung kerumah sakit untuk penangan medis lebih lanjut.

Mama berhasil ditemukan namun sudah tidak bernyawa. Dua adik mama mengevakuasi dan menjaga mayatnya di pos ronda. .
Saat hendak menguburkan mama dan Kiki, kami tidak dapat menukangi kain kafan. Tukang gali kubur pun tidakada. Jenazah mama dan Kiki, kami bawa ke masjid yang menyediakan perlengkapan penguburan secara lengkap.
Kiki masih menggunakan mukenah hendak sholat maghrib. Mama meninggal dalam keadaan wudhu dan ditemukan dekat Mushollah kami dirumah. Insya Allah keduanya husnul khatimah

Mama dan Kiki dikuburkan tanggal 29 Sept 2018 sekitar jam 8 malam setelah Isya di pekuburan Islam tanah wakaf kakek kami di Pengawu. Sepertinya keduanya adalah oranb perumnas pertama yang dikuburkan. Yang membuat kami ikhlas dan tenang adalah mayat keduanya dimandikan,disholatkan dan dikuburkan sesuai syariat. Subhanallah. Alhamdulillah. Allahuakbar. (MAY)

Previous Post

Forjim dan Pesantren Cendekia Amanah Akan Gelar Pelatihan One Masjid One Journalist

Next Post

Rihlah Salimah Tapanuli Tengah 2018

Related Posts

2 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

2 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

May 16, 2022
517

CARA meningkatkan kecerdasan emosional adalah bagaimana orangtua dapat memahami kemampuan anak dan mengelola emosi, baik miliknya sendiri maupun orang lain,...

Mempersiapkan Anak Untuk Memiliki Kemandirian Finansial

Mempersiapkan Anak Untuk Memiliki Kemandirian Finansial

May 16, 2022
506

Kemandirian tentunya menjadi salah satu materi pendidikan orang tua kepada anaknya. Setiap orang tua pasti mengharapkan anak memiliki kemandirian dalam...

Adab Apa yang Pertama kali Harus Diajarkan kepada Anak

Adab Apa yang Pertama kali Harus Diajarkan kepada Anak

May 14, 2022
936

ADAB apa yang pertama kali harus diajarkan kepada anak? Home educator Sirat Rizqi menuliskan mengenai hal ini yaitu sebagai berikut.

3 Hal yang Dapat Orangtua Lakukan untuk Berhenti Berteriak

3 Hal yang Dapat Orangtua Lakukan untuk Berhenti Berteriak

May 11, 2022
525

SAAT sedang marah pada anak-anak, sering kali orangtua berteriak untuk membuat anak-anak lebih disiplin. Orangtua terkadang tidak menyadari efek samping...

Masih Soal THR Salam Tempel

Masih Soal THR Salam Tempel

May 10, 2022
510

MASIH soal THR atau Tunjangan Hari Raya alias salam tempel yang biasanya didapat oleh anak-anak pada hari raya Idul Fitri. Irene...

Yuk Ajarkan Nilai Uang kepada Anak

Yuk Ajarkan Nilai Uang kepada Anak

May 8, 2022
511

AYAH Bunda, saat lebaran adalah saat tepat untuk mengajarkan nilai uang kepada anak. Ramai di jagat maya tentang ibu-ibu yang menyimpan...

Visi Parenting untuk Keluarga Muslim

Visi Parenting untuk Keluarga Muslim

May 8, 2022
511

Dalam mencapai tujuan akhir keluaga yaitu surga, keluarga muslim membutuhkan sebuah visi parenting. Visi ini jelas tergambar dalam al qur”an....

9 Hal Penting yang Ibu Perlu Katakan pada Putrinya tentang Menstruasi

9 Hal Penting yang Ibu Perlu Katakan pada Putrinya tentang Menstruasi

May 7, 2022
509

HAL penting yang Ibu perlu katakan kepada putrinya tentang menstruasi ini bisa menjadi referensi Bunda saat waktunya tiba. Tubuh perempuan...

3 Tips Mendampingi Anak Menghadapi Zamannya

3 Tips Mendampingi Anak Menghadapi Zamannya

May 5, 2022
525

TIPS mendampingi anak menghadapi zamannya ini bermanfaat bagi para orangtua, khususnya yang memiliki anak remaja.

Bagaimana Membuat Anak Gadis Kita Nyaman Berjilbab?

Bagaimana Membuat Anak Gadis Kita Nyaman Berjilbab?

April 29, 2022
522

BAGAIMANA membuat anak gadis kita nyaman berjilbab? Sebagai seorang Muslimah, kita diwajibkan untuk menutup aurat kita.

Load More
Next Post

Rihlah Salimah Tapanuli Tengah 2018

Jaringan Sekolah Islam Terpadu Kirim Truk Kemanusiaan ke Palu

Tips Hasilkan Uang bagi Ibu Milenial ala Ayudia Bing Slamet

Terbaru

Ibadah Haji Pasca Pandemi

Ibadah Haji Pasca Pandemi

May 18, 2022
Kisah Salman Al-Farisi, Dari Penyembah Api dan Nasrani sampai jadi Islam

Kisah Salman Al-Farisi, Dari Penyembah Api dan Nasrani sampai jadi Islam

May 18, 2022
perbedaan shalat jamak qasar

Perbedaan Shalat Jamak dan Qasar

May 18, 2022
Anies Baswedan Resmikan Grand Opening Jakarta Marketing Week 2022

Anies Baswedan Resmikan Grand Opening Jakarta Marketing Week 2022

May 18, 2022
Waktu Masih Kecil

Berpikir Kehebatan Bapak dan Mama dari Waktu Masih Kecil

May 18, 2022
Muslim Life Fair Siap Digelar di Yogya Awal Juni 2022

Muslim Life Fair Siap Digelar di Yogya Awal Juni 2022

May 18, 2022
Tanggapan UAS tentang Masuk Daftar Penceramah Radikal

UAS dan Arogansi Singapura

May 18, 2022
Resep Sambal Goreng Kentang Ati Ampela, Temani Makan Siangmu

Resep Sambal Goreng Kentang Ati Ampela, Temani Makan Siangmu

May 18, 2022
4 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan

4 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan

May 18, 2022
Strategi Hijrah Rasulullah Bersama Abu Bakar

Strategi Hijrah Rasulullah Bersama Abu Bakar

May 18, 2022

TERPOPULER

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    10879 shares
    Share 4352 Tweet 2720
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    4903 shares
    Share 1961 Tweet 1226
  • Jawahirul Qur’an Karya Imam Al-Ghazali

    143 shares
    Share 57 Tweet 36
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    1212 shares
    Share 485 Tweet 303
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    2122 shares
    Share 849 Tweet 531
  • Tips Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    2446 shares
    Share 978 Tweet 612
  • Ayat dan Hadits Tentang Tauhid

    1512 shares
    Share 605 Tweet 378
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    3973 shares
    Share 1589 Tweet 993
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    3129 shares
    Share 1252 Tweet 782
  • Cerita Bunda Icha Savitry Menjalani Ramadan di Norwegia

    158 shares
    Share 63 Tweet 40
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

Tentang Kami . Redaksi . Pedoman Siber . Iklan
Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

Tentang Kami . Redaksi . Pedoman Siber . Iklan
Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga