ChanelMuslim.com – Ketika anak memulai harinya di sekolah barunya, sekolah memfasilitasi mereka dengan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Masa mengenal lingkungan sekolah ini merupakan tahap awal dari kegiatan yang anak lakukan di sekolah barunya.
Berdasarkan Permendikbud no 18 tahun 2016 ada beberapa kegiatan yang dilarang dalam pelaksanaan PLS ini.
– Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib, membawa suatu produk dengan merek tertentu.
– Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat seperti menghitung nasi, gula, kacang dan lain-lain.
– Memakan atau meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru.
– Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiram air dan hukuman fisik lainnya.
– Memberikan tugas yang masuk akal seperti berbicara kepada hewan atau tumbuhan, membawa barang ynag sudah berhenti produksi, dan sebagainya.
– Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.
Permendikbud ini juga mengatur persoalan atribut yang seringkali dibebankan kepada siswa baru, seperti:
– Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.
– Kaos kaki berwarna tidak simetris dan sejenisnya.
– Aksesoris di kepala yang tidak wajar.
– Alas kaki yang tidak wajar.
– Papan nama yang rumit dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat.
– Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.
Jika ada pihak sekolah yang melanggar ketentuan dari Permendikbud ini, akan terkena sangsi. Untuk siswa yang melanggar biasanya ini dilakukan oleh siswa senior, mereka akan mendapat teguran tertulis dan tindakan lain yang bersifat edukatif.
Jika ada sekolah yang melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan PLS, maka kepala sekolah yang akan mendapatkan sangsi beerupa teguran tertulis, penundaan atau pengurangan hak, pembebasan tugas hingga pemberhentian sementara atau tetap dari jabatan.
Tidak sekedar siswa pelaku pelanggaran dan kepala sekolah yang terkena sangsi, sekolah itu sendiri pun akan terkena sangsi, antara lain; pemberhentian bantuan dari pemerintah daerah, penutupan sekolah oleh masyarakat, penurunan level akreditasi dan pemberhentian bantuan dari pemerintah. (MAY)